v 324 : The Holder Of Desperation | UNSOLVED INDONESIA

324 : The Holder Of Desperation

 

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke tempat aman manapun (sekolah, rumah sakit, rumah sakit jiwa, kantor pemadam kebakaran, kantor polisi, dll) dan berjalanlah ke meja depan.

Pastikan kau tidak membawa senjata dan tidak dalam suasana hati yang buruk. Jika niatmu benar-benar untuk menemukan objek yang disembunyikan di sini, petugas di meja depan akan merasakannya dan akan menghampirimu. Petugas akan memberimu pelukan terhangat yang pernah kau rasakan, serta membuatmu merasa dicintai dan diterima.

Kuingatkan bahwa, kau harus menolak mentah-mentah tawaran keramahan apapun yang ditawarkan oleh mereka. Tolaklah apapun dengan lembut dengan berkata, "Maaf, tapi aku di sini karena alasan penting."

Jika hati dan lisanmu tidak berseberangan, pekerja itu akan mengangguk dan menunjuk ke sebuah pintu. Pahamilah bahwa mereka yang menunjukkan jalan kepadamu dapat membaca isi hati dan apabila perkataan santunmu hanyalah kebohongan diatas hatimu yang busuk, maka bisa saja sang pekerja akan menunjuk pintu lain yang mengarah ke hal yang sepenuhnya berbeda.

Karena kau tidak akan tau ciri dari pintu yang benar, maka berdoalah kepada apapun yang kau anggap suci, bahwa tempat yang kau masuki bukanlah tempat yang salah.

Pintu yang salah adalah sesuatu yang tidak perlu dibahas, karena mereka yang pernah memasukinya, tidak pernah lagi keluar untuk menceritakan pengalaman mereka didalam. Pintu yang benar, bagaimanapun, akan mengarahkanmu ke sebuah tempat yang tampak seperti ruangan bimbingan konseling sekolah. Pembeda dari ruang BK pada umumnya adalah, bahwa ruangan disini akan nampak berlumuran darah serta dihiasi oleh mayat-mayat mereka yang telah kalah dan gagal dalam perjalanan ini.

Abaikan ini semua sebisamu dan berjalanlah ke meja yang ada di ruangan itu. Duduklah di salah satu dari dua kursi yang ada. Setelah tak lama menunggu, Konselor akan muncul dari udara kosong dan bermanifes di hadapanmu. Dia adalah sosok yang akan menarik secara seksual dimatamu. Hanya dari melihatnya saja, hatimu akan berdebar kencang.

Sosok itu, akan menatapmu dengan tatapannya yang mempesona sebelum kemudian memintamu untuk menyatakan alasan kenapa kau ada disini.

Dengan suara yang sangat tenang dan sejuk, katakan dengan tepat: "Aku sedang putus asa, karena jika mereka bersatu, seluruh harapan akan hilang." Konselor akan mengulurkan tangan untuk membelai wajahmu. Berbeda dengan wajahnya yang menarik, tangannya akan berbentuk sangat buruk, dengan kuku-kuku yang setajam silet. Pemandangan itu, akan menyadarkanmu dari pesonanya dan mengundang ketakutan diatas perasaan apapun. Jangan menolak, tidak peduli seberapa dalam kuku itu menggores wajahmu.

Bagi mereka yang tidak menolak karena takut atas kuku sang holder yang mengerikan, maka mereka telah berhasil lolos dari nasib mereka yang seharusnya dicabik-cabik di tempat mereka duduk.

Kepada mereka yang tidak bergeming, konselor kemudian akan mengangguk dan berkata, "Apa niatmu yang sebenarnya, wahai Seeker?", yang kemudian harus kau jawab dengan kalimat, "Untuk melindungi mereka yang percaya dengan kedamaian dan cinta."

Dia, yang merupakan sang Holder dari obyek, akan menatapmu sebentar untuk menilai. Kematian adalah hal yang didapatkan oleh mereka yang tidak dia anggap layak, sementara bagi mereka yang beruntung, mereka akan menyaksikan bagaimana sang konselor kemudian akan meraih ke bawah meja dan mengeluarkan sebuah buku yang agak kecil. Buku ini, berisi kisah-kisah yang sangat mendetail dari sepanjang sejarah manusia; tentang mereka yang menghadapi situasi yang begitu putus asa, baik itu pelecehan, kecanduan, atau sifat buruk lainnya, sehingga membuat mereka menyerah atas kehidupan (dan bunuh diri)

Konselor akan membacakan buku ini untukmu dengan cara yang membuatmu terguncang, serta menempatkanmu tepat di tengah setiap situasi yang pernah terjadi secara psikologis. Sebagian besar Seeker mengakhiri hidup mereka selama cerita ini berlangsung, dan kini membusuk abadi di sudut-sudut ruangan yang kini tengah kau kunjungi.

Jika kau berhasil melewati seluruh cobaan itu, dengan kewarasan masih kau miliki, maka konselor akan menutup buku itu dan buku itu akan bersinar dengan cahaya yang tidak wajar. Saat konselor kembali ke bawah meja untuk mencari sesuatu yang lain, dia akan berubah ke bentuk aslinya ketika kembali duduk tegak. Betapapun mengerikan wujudnya, Kau harus menatap mata konselor dan berkata, "Terima kasih. Aku tahu apa yang harus aku lakukan."

Konselor kemudian akan mengambil Objek dari bawah meja. Itu adalah pisau cutter yang sangat kecil, sebelum kemudian menambahkan namamu di sampul buku yang tadi dia bacakan.

Pisau cutternya, akan dia berikan kepadamu.

Setelah pulang, kuncilah obyek itu di dalam kotak, dan sembunyikanlah di tempat-tempat yang tidak bisa kau jangkau lagi. Sebisa mungkin, kau harus memiliki pemahaman bahwa kau adalah pemilik obyek itu, namun kau juga harus membangun pembatas agar obyek itu tidak bisa kau pegang lagi dengan tanganmu.

Namamu kini telah terukir di buku sang holder sebagai salah satu penyelamat dari jiwa-jiwa yang malang. Sesekali, kau akan memimpikan seseorang yang ingin bunuh diri. Mereka yang kau impikan, adalah orang-orang yang secara masuk akal bisa kau temui dan sekarang terserah padamu apakah kau ingin menyelamatkan mereka sebelum semuanya terlambat.

Menyelamatkan mereka berarti kau kini mewarisi hasrat bunuh diri mereka. Semakin banyak jiwa yang kau selamatkan, maka semakin besar pula hasrat tersebut menumpuk di dalam jiwamu.

Jika hasrat bunuh diri itu sudah tidak bisa kau tanggung lagi, persiapkanlah dirimu karena (secara reflek, mirip seperti orang kecanduan) kau akan melakukan segala cara untuk mengambil kembali pisau cutter yang kau sembunyikan, agar kau bisa mencabik-cabik tubuhmu sendiri sampai mati.

Pisau cutter itu adalah Obyek 324 dari 538. Untuk mengundur hari penyatuan; Kau telah menjadi malaikat pelindung bagi mereka yang menderita.

Baca The Holders Series Lainnya

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "324 : The Holder Of Desperation"

Post a Comment