v Cerita Horor Pengantar Tidur Eps 17 : Pengiriman Malam | UNSOLVED INDONESIA

Cerita Horor Pengantar Tidur Eps 17 : Pengiriman Malam



Cerita Horor By Admin

Episode 17 : Pengiriman Malam

Terinspirasi dari salah satu thread di Reddit

Baru-baru ini, aku mendapat sebuah pekerjaan sebagai seorang supir agen pindah rumah. Pekerjaanku adalah pekerjaan kasar, yaitu mengangkat barang dan mengendarai mobil box dari satu titik ke titik yang lain, membawa furniture atau barang-barang sejenis, dari orang-orang yang ingin pindahan.

Suatu ketika, aku diberi tugas untuk mengirim perabotan milik sebuah keluarga. Mereka pindah ke sebuah daerah kurang lebih 8 jam dari rumah sebelumnya. Sialnya, karena mereka ingin perabotannya sampai ke rumah baru besok pagi, aku harus melakukan pengiriman di malam hari.

‘Iya semua termasuk yang ada di garasi dibawa’

“Ya akan kami urus.”

Aku bertugas dengan seorang rekan untuk melakukan pengangkutan dan penurunan besok pagi. Dengan kata lain, malam ini kami harus mengendarai gelapnya malam hanya berdua saja.

Kami sudah hampir selesai mengangkut, dan setelahnya tinggal berangkat. Itulah kenapa aku langsung meminta penjelasan denah lokasi kepada yang punya rumah (lewat telfon tentu saja, karena mereka pastinya sudah ada di rumah baru)

‘..Oh, kalau soal itu. Kami meninggalkan petunjuk denahnya di laci meja rias. Coba anda cari. Penjelasannya sudah cukup jelas disitu.’

Aku menoleh ke rekanku mengkomandokannya untuk mencari sebuah denah di meja rias. Setelah dia menemukannya beberapa lembar kertas aku langsung kembali ke telfon.

‘Sudah kau temukan?’ tanya klien dari seberang.

“Ya.” Jawabku.

‘Kalau begitu, kalian langsung ikuti denah saja, maaf aku tidak bisa memberikan arahan lewat telfon, aku kebetulan menelfon lewat telfon umum karena kabel telfon di sini belum dipasang’

Setelah mendengar itu, aku pun mengiyakan dan menutup telfonnya.

.
.
Singkat cerita, kami berangkat. Aku yang mengemudi dan rekanku itu sudah duduk di sampingku.

“Jalannya lewat mana?” tanyaku. Kami sudah mengikuti denah itu dan berada di sebuah jalanan yang sepi. Sembari meneguk kopi hangat miliknya, rekanku itu memperhatikan denah lokasi yang digambar dengan tangan diatas kertas. Dia mengarahkanku ke rute 66, akupun langsung mengikuti arahannya.

“Eh ada tulusan tambahan di belakangnya.” Ujar rekanku tiba-tiba.

Aku menoleh sebentar.

“Maksudmu?” tanyaku.

“Di balik kertas denah, ada catatan tambahan.” Lanjutnya.

“Catatan apa?” tanyaku lagi.

Dia diam sebenta, sebelum berkomentar.

“Panjang banget catatannya.” Ujarnya.

Aku tentu saja penasaran. Mungkin saja itu catatan penting yang ditinggalkan pemilik rumah.

“Baca saja, aku akan ikut mendengarkan.” Balasku. Aku pun mulai mengecilkan radio mobil dan mulai mendengarkan.

Detik itu. Selama beberapa menit kedepan perjalanan kami ditemani oleh sebuah catatan yang kuanggap sebagai catatan paling omong kosong dan jahil yang pernah aku dengarkan.

Catatan dari pemilik rumah :

Ini adalah catatan yang sangat penting jadi mohon disimak. Setelah melewati plang rute 66, jika jalanan yang didepan anda macet, silahkan abaikan catatan ini. Namun jika jalanan yang di depan anda sepi hampir tidak ada mobil, tolong ikuti petunjuk ini demi keselamatan anda ataupun rekan yang mungkin ikut.

2 kilometer setelah plang rute 66, anda akan menyadari kalau lampu depan anda berkedip-kedip. Jika itu terjadi, tolong menepi dan tunggu setidaknya 3 menit sampai lampu anda kembali normal. Apapun yang terjadi JANGAN Matikan mesin ataupun keluar dari mobil. Ini untuk keselamatan anda sendiri.

Jika lampu sudah kembali normal. Tolong segera melanjutkan perjalanan. Apabila setelah itu ada seorang perempuan yang ingin menumpang, pencet klakson 3 kali, namun jangan berhenti. Anda boleh menoleh ke spion mobil, apabila perempuan itu masih berdiri di tempat semula, silahkan jalan terus. NAMUN apabila dia tidak ada disana, pencet klakson anda panjang setidaknya 2 detik. Setelah itu silahkan jalan terus.

6 Kilometer, akan ada sebuah tikungan yang lumayan curam. Semisal tiba-tiba ada kabut. Tolong berhenti dan menepi lagi, Ini untuk keselamatan. Tunggulah setidaknya sampai kabut itu pergi. Mungkin sekitar 10 menit. Tapi TOLONG jangan keluar mobil.

#Penting :

Selama menunggu kabut. Matikan mesin dan kunci pintu (Pastikan pintu benar-benar terkunci). Jika semisal anda mendengar suara geraman hewan buas dari kejauhan, Anda HARUS memejamkan mata. Setidaknya sampai suara itu hilang. Disela itu, mungkin anda akan mendengar suara seperti orang menggedor-gedor mobil dari dalam box, namun itu semua bukan masalah. Abaikan saja. Terus pejamkan mata dan semua akan baik baik saja. JANGAN sekalipun keluar mobil atau bahkan membuka bagasi belakang. Itu hanya akan menjadi sebuah blunder.

Apabila suara geraman hewan buas sudah tidak terdengar, silahkan membuka mata. Semisal anda membawa teman, cek teman anda, jangan sampai dia tertidur. Kalau kabut sudah hilang silahkan melanjutkan perjalanan.

Di sisa perjalanan, mungkin anda akan melihat banyak orang yang berdiri di jalan di sepanjang rute 66, abaikan saja mereka. JANGAN SEKALIPUN BERHENTI.

Jika anda sudah keluar dari rute 66, anda tinggal masuk ke jalan besar dan melanjutkan perjalanan dengan normal.

Aku tertawa.

“Astaga. Pemilik rumah itu sampai segitunya mau mengerjai kita.” Aku berkomentar kepada rekanku saat dia sudah menyelesaikan membaca catatan itu.

“Yah. Kuakui itu cerita yang bagus.” Respon temanku.

Detik berikutnya, kami pun kembali terfokus ke jalanan yang sepi. Semua normal, sampai beberapa menit kemudian lampu depan mobil kami mulai berkedip-kedip.

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "Cerita Horor Pengantar Tidur Eps 17 : Pengiriman Malam"

Post a Comment