v Theranos: Startup Kesehatan yang Menipu Dunia dengan Satu Tetes Darah | UNSOLVED INDONESIA

Theranos: Startup Kesehatan yang Menipu Dunia dengan Satu Tetes Darah

Dunia teknologi dan startup seringkali dipenuhi oleh kisah-kisah spektakuler—tentang anak muda brilian, ide revolusioner, dan keberhasilan luar biasa yang terjadi dalam waktu singkat. 

Namun, tidak semua kisah berakhir bahagia. Salah satu contoh paling mencolok adalah kisah Elizabeth Holmes, pendiri startup kesehatan Theranos, yang sempat disebut sebagai “Steve Jobs versi wanita” dan dijuluki miliarder termuda berkat usaha sendiri. Ia tampil percaya diri, berbicara tegas, dan membawa narasi besar: merevolusi industri kesehatan global hanya dengan setetes darah.

Namun, di balik pesona dan janjinya, tersembunyi kebohongan besar. 

Teknologi yang dijanjikan Theranos ternyata tidak pernah benar-benar berfungsi. Kasus penipuan startup Theranos pun menjadi salah satu skandal bisnis terbesar abad ke-21, melibatkan investor papan atas, tokoh politik, hingga pasien yang menerima hasil tes yang salah.

Kali ini admin akan membahas secara lengkap bagaimana Elizabeth Holmes membangun kerajaan kebohongan, bagaimana kebohongan itu terbongkar, hingga proses hukum yang akhirnya menjatuhkannya dari puncak kejayaan.


Siapa Elizabeth Holmes?

Elizabeth Holmes lahir pada 3 Februari 1984 dan dibesarkan dalam keluarga berpendidikan tinggi. Ia diterima di Universitas Stanford dan mengambil jurusan teknik kimia. Namun, pada usia 19 tahun, Holmes memutuskan untuk keluar dari Stanford dan mendirikan sebuah perusahaan bernama Theranos—gabungan dari dua kata: "therapy" dan "diagnosis".

Visi dari perusahaannya terdengar sederhana namun revolusioner: mengganti metode tes darah konvensional dengan sistem baru yang hanya memerlukan setetes darah dari ujung jari, yang dapat memberikan ratusan hasil uji laboratorium secara cepat dan murah.

You see, tes darah yang kita ketahuil sekarang, tidak gampang. Memang kalau hanya untuk menetukan golongan darah, itu sederhana. Namun lebih dari itu, informasi seperti kondisi darah, kandungan penyakit dan sebagainya, hanya bisa diketahui apabila darah dibawa dan dilakukan tes intensif di laboratorium, oleh ahli. Nah si Elizabeth Holmes ini, berencana untuk membuat mesin yang bisa mendiagnosis seluruh hal itu hanya dari setetes darah saja. semua otomatis. 

Ide ini sangat menarik, terutama bagi investor yang percaya bahwa teknologi bisa mengubah industri apa pun, termasuk bidang medis.


Teknologi yang Dijanjikan: Mesin Edison

Theranos mengklaim telah menciptakan prototime mesin bernama Edison, alat kecil berbentuk seperti printer yang dikatakan mampu melakukan berbagai jenis tes darah hanya dengan volume darah mikroskopis. Teknologi ini, jika benar-benar berhasil, bisa menyelamatkan jutaan nyawa, mempermudah proses diagnosis, dan menghemat miliaran dolar dalam biaya layanan kesehatan.

(Mesin yang dimaksud. Darah dimasukkan ke mesin itu, analisa akan otomatis, yang kemudian ditampilkan ke layar kecil didepan) 

Tentu apabila mesin itu berhasil, itu akan menjadi sebuah penemuan yang Revolusioner. Laboratorium darah tidak dibutuhkan lagi dan seluruh kegiatan medis yang berkaitan dengan darah akan bisa mobile, dan praktis. 

Soo.. Apakah mesin itu berhasil dibuat?

Nope

Mesin Edison tidak pernah berfungsi seperti yang diklaim. Elizabeth bilang mesin itu berfungsi, dan demonstrasi publik telah berulang kali dilakukan, namun kenyataannya, itu hanyalah publisitas palsu. Semua adalah tipuan.

Sebagian besar tes darah yang dilakukan oleh Theranos sebenarnya menggunakan alat tradisional dari perusahaan lain seperti Siemens, tanpa sepengetahuan pasien dan investor

(Note : mesin Siemens ini lebih sederhana dari 'rancangan Edison' milik Elizabeth Btw. Hanya bisa memberikan informasi tertentu yang terbatas. Analisa lanjutan untuk informasi yang lebih dalam, harus tetap dilakukan di lab) 

Tentu bukan berarti Thheranos tidak berusaha. Mereka mati-matian mencoba mengubah visi Elizabeth menjadi kenyataan, namun pada akhirnya, mesin Edison tidak bisa berfungsi seperti yang diharapkan. Bahkan lebih buruk, hasil tes yang diberikan mesin itu  tidak akurat, tidak bisa akurat alias menyesatkan. Tentu itu berhaya secara medis karena bagi  pasien yang memiliki penyakit yang berkaitan dengan darah, itu adalah batas antara hidup dan mati

Kesalahan Theranos adalah, menjanjikan tekhnologi yang proses pengembangannya adalah 100 tahun, hanya dalam 2-5 tahun saja. 


Mengapa Banyak Orang Percaya?

Satu hal tentang Elizabeth Holmes, adalah bahwa dia memiliki kemampuan presentasi yang luar biasa. Ia berbicara dengan gaya yang serius, mengenakan pakaian hitam khas seperti Steve Jobs, dan mampu membuat investor terpukau dengan narasi "menyelamatkan dunia". 

Dari setiap penggalangan modal yang dia lakukan, Theranos berhasil mengumpulkan lebih dari $700 juta dana investasi, dengan valuasi puncak mencapai $9 miliar. Beberapa investor terkenal yang terlibat antara lain:

  • Rupert Murdoch (media mogul)
  • Betsy DeVos (keluarga miliarder)
  • Larry Ellison (pendiri Oracle)
  • Henry Kissinger dan James Mattis (mantan pejabat tinggi AS)

Perusahaan besar seperti Walgreens dan Safeway bahkan sudah menjalin kerja sama dengan Theranos, mempercayai klaim Holmes tanpa melakukan pengecekan secara menyeluruh. Pers dan media bisnis pun ikut menyebarluaskan narasi sukses tersebut tanpa menggali bukti ilmiah yang mendukung. 

Tentu saja, semua itu, adalah sebuah resep untuk kehancuran.


Terbongkarnya Kebohongan oleh Investigasi Jurnalis

Titik balik kasus ini dimulai pada tahun 2015, ketika jurnalis investigatif John Carreyrou dari The Wall Street Journal mulai menyelidiki klaim Theranos. Dalam serangkaian artikel yang kemudian memenangkan penghargaan, Carreyrou membongkar fakta bahwa:

  • Hasil uji yang dilakukan Edison sering kali tidak akurat. 
  • Perusahaan secara diam-diam menggunakan peralatan laboratorium konvensional.
  • Theranos memaksa karyawan untuk bungkam dan menciptakan budaya ketakutan dan intimidasi. 
  • Pasien uji coba (yang kebanyakan adalah orang-orang sakit betulan) menerima hasil diagnosa yang salah, termasuk diagnosa kanker dan penyakit serius lainnya.

Investigasi ini akhirnya memicu penyelidikan dari berbagai lembaga pemerintah AS, termasuk FDA, CMS, dan SEC. . 

.. dan.., apa yang mereka temukan kemudian, adalah hal yang diharapkan.


Tuduhan Hukum dan Proses Pengadilan

Pada tahun 2018, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) secara resmi menuduh Elizabeth Holmes dan COO Theranos, Sunny Balwani, melakukan penipuan besar-besaran terhadap investor dan pasien. Mereka dituduh:

  • Menyebarkan informasi palsu secara sengaja.
  • Menyalahgunakan dana investor. 
  • Memberikan hasil tes medis yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada pasien (di titik ini, pengetesan dengan mesin Edison sudah terbuka untuk umum btw. Theranos sudah punya beberapa klinik tes darah yang menggunakan mesin Edison sebagai alat analisis. Mesin tipu-tipu) 

Holmes akhirnya diadili atas 11 dakwaan pidana, termasuk kebohongan dan konspirasi untuk melakukan penipuan.

Pada Januari 2022, setelah persidangan selama lebih dari 3 bulan, Elizabeth Holmes dinyatakan bersalah atas 4 dari 11 dakwaan:

  • Tiga dakwaan penipuan terhadap investor.
  • Satu dakwaan konspirasi untuk menipu investor.

Anehnya, ia tidak terbukti bersalah dalam dakwaan penipuan terhadap pasien, namun publik tetap menganggap hal tersebut sebagai bagian dari kebohongan moral yang masif.

Pada November 2022, pengadilan menjatuhkan hukuman 11 tahun dan 3 bulan penjara kepada Holmes. Ia juga diwajibkan membayar ganti rugi kepada para investor dan mulai menjalani masa hukumannya pada Mei 2023.


Dampak Kasus Terhadap Dunia Startup

Kasus Elizabeth Holmes mengungkap sisi gelap dunia startup: budaya "fake it until you make it" yang dianggap normal di Silicon Valley. 

Dalam banyak kasus, klaim besar tanpa bukti langsung dianggap sebagai bagian dari "pitch" biasa. Namun ketika hal itu terjadi di sektor kesehatan, taruhannya adalah nyawa manusia.

Beberapa dampak signifikan dari skandal ini antara lain:

  • Investor menjadi lebih hati-hati, terutama dalam berinvestasi pada startup di bidang kesehatan. 
  • Kredibilitas startup teknologi kesehatan tertekan, karena publik lebih curiga terhadap klaim revolusioner
  • Kesadaran akan pentingnya whistleblower meningkat, karena beberapa mantan karyawan Theranos akhirnya menjadi pahlawan dalam membongkar penipuan ini.

Representasi Kasus dalam Media Populer

Kasus ini juga mendapatkan perhatian luas dari industri hiburan:

  1. The Dropout (2022)
    Serial drama produksi Hulu yang dibintangi Amanda Seyfried sebagai Elizabeth Holmes. Serial ini menggambarkan transformasi Holmes dari mahasiswa ambisius menjadi tokoh kontroversial.

  2. Dokumenter HBO – The Inventor: Out for Blood in Silicon Valley
    Dokumenter karya Alex Gibney yang menyajikan wawancara langsung, cuplikan video internal Theranos, dan analisis mendalam tentang penipuan di balik teknologi yang tidak pernah ada.

  3. Buku Best Seller – Bad Blood oleh John Carreyrou
    Buku ini menjadi sumber utama bagi banyak karya adaptasi dan dianggap sebagai salah satu karya jurnalistik investigatif terbaik abad ini.


In The End..

Kisah Elizabeth Holmes dan Theranos adalah pengingat keras bahwa ambisi tanpa integritas dapat menjadi bencana besar, terutama ketika berhadapan dengan kesehatan manusia. Ia memulai dengan mimpi mengubah dunia, tetapi berakhir dengan menjatuhkan kepercayaan publik terhadap inovasi teknologi.

Skandal ini menjadi pelajaran penting bagi investor, pebisnis, jurnalis, dan masyarakat luas: bahwa transparansi, uji ilmiah, dan etika tidak boleh dikorbankan demi pertumbuhan cepat dan pencitraan media. Startup bukan hanya tentang menjual ide, tetapi juga tentang menjaga kepercayaan yang diberikan oleh publik dan dunia.


Kata Kunci :

  • Kasus Elizabeth Holmes
  • Penipuan Theranos
  • Skandal startup kesehatan
  • Kronologi Theranos
  • Mesin Edison Theranos
  • Bad Blood John Carreyrou
  • The Dropout Elizabeth Holmes
  • Startup teknologi kesehatan
  • Hukuman penjara Elizabeth Holmes
  • Theranos adalah penipuan
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "Theranos: Startup Kesehatan yang Menipu Dunia dengan Satu Tetes Darah"

Post a Comment