v Chapter 87 : The Holder Of Youth | UNSOLVED INDONESIA

Chapter 87 : The Holder Of Youth

From theholders.org

Translated by Admin

Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke institusi mental atau rumah rehabilitasi yang bisa kau datangi. Saat kau mencapai meja depan, mintalah untuk menemui seseorang yang memanggil dirinya “Sang Penjaga Masa Muda” [The Holder Of The Youth]

Si Pegawai akan tersedak menahan tawa kekanakannya. Tawa itu akan bertahan setidaknya beberapa menit sampai dia bangkit dari kursinya, mengisyaratkanmu untuk mengikutinya, masih dengan raut geli di wajahnya.

Ikuti dia, namun jangan menunjukkan emosi apapun selain kesebalan, karena banyak makhluk sedang mengintaimu, menunggu kesempatan untuk menghapus pikiranmu dan membuatmu memenuhi perintah jahat mereka.

Si Pegawai akan membimbingmu menyusuri gedung, masih dengan bergumam sendiri dan sesekali tertawa akan permintaanmu.

Dia akan memilih jalan seenaknya. Bahkan malah terkesan berputar-putar. Tidak perlu kau mencoba untuk mengingat jalannya, karena hal itu tidak ada gunanya. Setelah perjalanan yang terasa seperti berjam-jam, ia akan berbelok ke sebuah ruangan kosong dan berhenti mendadak, mengumumkan bahwa kau telah sampai. Raut gelinya kini sepenuhnya hilang, berubah digantikan raut kosong dan datar.

Ikuti dia saat dia masuk dan tutup pintu dengan mantap, lalu menyingkirlah. Di ruangan itu, kalian akan berdua saja. Tidak ada yang bisa kalian lakukan selain menunggu. Selama menunggu, orang yang menuntun jalanmu akan melakukan hal yang janggal. Dia akan menatapmu dan memaparkan senyum paling megerikan yang pernah kau lihat. Kemanapun kau bergerak, matanya akan terus mengikutimu.

Hal itu akan menjadi hal yang paling tidak nyaman yang pernah kau alami. Namun bertahanlah, karena pada akhirnya dia akan berhenti. Dia kemudian akan membuka pintu tempatmu masuk dan mengisyaratkanmu untuk keluar.

Dia akan mengucapkan satu kata padamu sebelum akhirnya menutup pintunya dan pergi. Ingat kata itu meskipun kau tidak tau apa artinya.

Di luar pintu, kau akan menemukan sebuah padang rumput yang subur. Tempat itu akan sesak akan kehidupan flora sejauh mata memandang. Jelajahilah tempat itu tanpa menunjukkan rasa ketakutan. Setidaknya, bertingkahlah berani agar penjaga-penjaga yang bersembunyi dibalik tempat ini tidak berani mengusikmu—untuk saat ini.

Tetaplah berjalan sampai kau menemukan hamparan bunga yang membentuk lingkaran, dan melangkahlah ke dalam lingkarannya. Bunga-burnga akan langsung layu, kecuali di satu bagian tertentu.

Pergilah ke arah bagian yang tidak layu itu, dan jangan dekati arah yang lain. Bunga bunga itu akan bersuara saat tertiup angin. Sebuah senandung akan terdengar. Senandung itu akan menghanyutkamu apabila kau mendengarkannya terlalu lama. Dan sekali kesadaranmu dirampas, akan sangat mustahil untuk pergi dari tempat ini.

Angin akan menerbangkan spora dari bunga-bunga itu menuju ke arah pepohonan. Ikuti arah dari spora itu untuk mencapai tempat berikutnya.

Spora itu akan jatuh di sebuah pohon besar yang sudah tumbang. Di tengah batang pohon raksasa itu, akan duduk sesosok anak kecil yang tumbuh setangkai daun di ubun-ubunnya. Dia akan menoleh saat kau datang.

Pandangan kalian akan bertemu dan dia akan mengatakan bahwa dia tidak bisa memberikan obyek yang dia jaga kepadamu. Dia akan mengatakan alasannya, bahwa obyek yang dia jaga menopang setiap kehidupan flora yang ada disini. Dan jIka seluruh tumbuhan yang ada disini mati, maka makhluk-makhluk yang mengintai dari kedalaman hutan akan menampakkan rupa mereka karena akan tidak ada lagi tempat untuk bersembunyi.

Kau ingat satu kata yang diucapkan oleh orang yang membimbingmu kesini? Sebutkan kata itu kepada anak kecil yang ada di depanmu. Sebutkan dengan lantang, tanpa typo maupun salah pengucapan.

Kemudian katakan kepadanya; “Kehancuran sudah tidak bisa dihindari.”

Dia akan diam dan menilaimu. Dia kemudian akan mendekatimu dengan membawa sebuah tombak. Jika ucapanmu tidak mempengaruhinya, dia akan menghunuskan tombak itu kepadamu, melihatmu berdarah dan membiarkan darahmu memberi nutrisi ke tanah ini.

Namun jika dia percaya omonganmu, dia akan memberikan tombaknya kepadamu dan menunjuk tepat ke dahinya. Tanpa ragu, tusuklah tempat yang ditunjuknya.

Saat Tombak sudah tertusuk, bocah itu akan terkulai lemas bersamaan dengan darahnya yang mengucur ke tanah. Diatas bangkainya, akan tumbuh sebuah mawar berwarna merah dengan sekejap. Petiklah mawar itu karena itu adalah Obyek yang kau cari.

Tatkala kau petik, setiap flora yang ada di tempat itu akan mulai layu dan kering. Tanah subur yang kau pijaki, akan berubah menjadi tanah tandus yang seakan diambil semua kehidupannya.

Pencariannya selesai namun kau belum bisa pergi, pintu tempatmu masuk akan terkunci selama 7 hari 7 malam sebelum dapat terbuka lagi. Carilah tempat bersembunyi diantara tanah mati itu. Sembunyilah dari setiap makhluk-makhluk yang marah karena hutan mereka telah dibunuh.

Kau akan menjadi tujuan utama pencarian mereka, 7 hari bertahan hidup di tanah mati itu akan menjadi 7 hari paling panjang dalam hidupmu. Jangan lupakan bahwa apa yang akan kau lalui, adalah demi membawa pulang Mawar indah itu ke rumahmu yang aman,

Mawar itu adalah objek ke-87 dari 538,

“Mawar itu adalah sebuah simbol kenangan dari seseorang kepada seseorang. Setiap kelopak melambangkan kemurnian dan kasih sayang. Jangan kau tanam mawar itu di tanah bumi, karena jika mawar itu dicabut setelahnya. Maka apa yang terjadi adalah kejadian yang sama persis seperti apa yang kau saksikan. Kekeringan sejauh mata memandang, sampai ke batas laut.”

Baca The Holders Series Lainnya

Tag : Cerita Horor, The Holders Series Bahasa Indonesia, Creepypasta.

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "Chapter 87 : The Holder Of Youth"

Post a Comment