v Gregory Scarpa, Mafia yang disewa FBI untuk Melawan Ku Klux Klan | UNSOLVED INDONESIA

Gregory Scarpa, Mafia yang disewa FBI untuk Melawan Ku Klux Klan

Pada tahun 1964, Ku Klux Klan diketahui membunuh 3 aktivis HAM dalam tragedi yang terjadi pasca kejadian “Mississippi Burning”. Mereka menculik dan menembak mati James Chaney, Andrew Goodman dan Michael Schwerner sebelum mengubur mereka di tempat tersembunyi.

Tragedi ini menibulkan sebuah pemburuan nasional bagi para pelaku. Namun karena KKK sangat terselubung dan teorganisir kala itu, FBI memutuskan untuk merekrut seseorang untuk membantu mereka.

Dan mereka tidak bercanda saat mereka benar-benar merekrut seorang Mafia.

Teror Ku Klux Klan

Ku Klux Klan memang organisasi yang sangat berbahaya. Terlebih kepada orang-orang kulit hitam. Hal itu tentu saja karena deklarasi mereka yang mengatakan bahwa mereka menolak warga kulit hitam disetarakan dengan warga kulit putih Amerika.

Itulah kenapa tatkala Congress Of Racial Equality (CORE) menyuarakan dukungan mereka agar warga kulit hitam Mississippi dapat ikut berpartisipasi dalam pemilu, Ku Klux Klan melihat hal itu sebagai pernyataan perang.

Ku Klux Klan membakar sebuah gereja di pemukiman Longdale, sebuah pemukiman yang mayoritas dipenuhi oleh warga kulit hitam. Kala itu, untuk membangkitkan kembali semangat masyarakat (terutama warga kulit hitam), 3 orang Aktivis CORE : James Chaney, Andrew Goodman dan Michael Schwerner melakukan perjalanan ke Longdale.

Mereka menyuarakan dukungan penuh agar warga kulit hitam Longdale dapat pulih kembali dari keterpurukan. Mereka juga menyerukan agar warga Longdale dapat mengikuti pemilu apabila hal tersebut sudah dilegalkan—secara garis besar, kunjungan mereka tidak ada hambatan.

Sayangnya, dalam perjalanan pulang ketiga orang itu, sebuah masalah besar muncul.

Awalnya, Ketiganya ditangkap polisi saat melanggar aturan lalu lintas karena ngebut di luar Philadelphia, Mississippi. Dikawal ke penjara setempat, mereka ditahan selama beberapa jam dengan dalih “tidak kooperatif dengan petugas”

Ketika ketiganya dilepaskan dan dipersilahkan meninggalkan kota, mereka dibuntuti oleh mobil polisi dan beberapa iring-iringan mobil tidak jelas. Pasca melewati jalanan daerah Neshoba, mereka disuruh menepi.

Melihat mobil polisi, tentu saja mereka menurut. Pasalnya mereka tidak mau berurusan lagi dengan polisi. Namun sayangnya, itu adalah pilihan buruk. Oleh gerombolan yang dikawal polisi itu, mereka dipaksa keluar dari mobil mereka, diikat dan ditutup matanya.

Mereka kemudian dibawa ke sebuah tempat, dan tanpa peringatan, langsung ditembak mati. Mayat ketiga pria itu kemudian dibawa dan dikuburkan

(Catatan Admin : Ada suatu masa dimana Ku Klux Klan Amerika Serikat sangat menjamur hingga anggotanya termasuk Kepolisian, Hakim Bahkan Menteri—Jika kau tidak mengerti, polisi yang menyulitkan ketiga aktivis itu dalam kunjungan mereka, kemungkinan adalah Anggota Ku Klux Klan)

Perekrutan El Capo Gregory Scarpa

FBI, Pihak yang menangani kasus ini nampaknya sangat serius dalam memburu pelaku. Meskipun begitu, mereka kesulitan “mengikuti aturan” dalam memecahkan kasus ini. Itulah kenapa, dalam sebuah upaya diam-diam, mereka memutuskan untuk merekrut Gregory Scarpa.

Gregory Scarpa merupakan seorang pembunuh berdarah dingin yang tercatat sudah terlibat dalam lebih dari 80 pembunuhan. Dia telah melayani keluarga kriminal Kolombo di Brooklyn selama lebih dari 10 tahun sebagai capo (Capo atau Caporegime—rank di mafia yang artinya adalah Kapten)

(Structural De La Mafioso. Ini Menurut Struktural Mafia Italia. Meskipun begitu, sebagian besar Mafia Eropa dan Amerika memakai struktural ini dalam keanggotaan mereka)

Dia menghasilkan banyak uang dan desas-desus mengatakan bahwa dia secara rutin membawa uang tunai $ 5.000 jika dia perlu menyuap seseorang. Sayangnya, dia tidak berusaha menyembunyikan kejahatannya, yang akhirnya mengarah pada penangkapannya pada tahun 1962.

Untuk menghindari hukuman penjara, dia mulai bekerja sebagai informan yang menyamar untuk FBI. Pekerjaan yang akan dia lakukan selama 30 tahun ke depan.

Pada tahun 1964, hanya dua tahun setelah memulai karir informannya, Scarpa memainkan peran terpentingnya bagi FBI.

Pemburuan Ku Klux Klan

Meskipun FBI tau James Chaney, Andrew Goodman dan Michael Schwerner sudah dibunuh, namun kala itu tubuh mereka belum ditemukan.

Direktur FBI, J. Edgar Hoover menghadapi tekanan dari media untuk menemukan mayat-mayat itu tetapi telah kehabisan tenaga untuk mencari mereka—Intinya, mereka tidak menemukan apa-apa.

Menghadapi krisis tersebut, FBI menelepon informan mereka dan diam-diam menerbangkannya ke Mississippi. Scarpa berangkat bersama Pacarnya Linda Schiro.

Sesampainya di sebuah Hotel di Daerah Neshoba (tempat ketiga aktivis terakhir terlihat), Scarpa diketahui sempat mengedipkan mata pada salah satu agen tatkala berpapasan.

Beberapa menit kemudian, agen itu muncul di kamar hotel Scarpa dan memberikan sebuah pistol kepadanya. Scarpa kemudian mengganti pakaiannya,  meninggalkan uang di lemari dan hendak pergi.

Scarpa memberi tahu Linda bahwa jika dia tidak kembali, Linda harus naik taksi ke bandara dan kembali ke New York segera.

Untungnya, Scarpa kembali tidak lama setelah dia pergi. Scarpa kemudian memberi tahu Linda bahwa dia telah menculik seorang pedagang lokal yang merupakan anggota Ku Klux Klan.

Dalam sebuah metode penyekapan dan penyiksaan ala Mafia, Scarpa memeras segala macam informasi yang dia bisa dapat dari orang tersebut.

Scarpa menanyainya berbagai hal terkait kejadian menghilangnya ketiga Aktivis dalam kunjungan mereka ke Longdale. Pada akhirnya, dalam suatu titik keputusasaan, orang tersebut pun membeberkan semuanya.

Kasus Pembunuhan Terpecahkan

Orang yang diculik Scarpa, membeberkan semuanya. Dia bahkan mengaku ikut dalam aksi tersebut. Detail-detail tentang penculikan dan pelenyapan korban, juga diakui secara gamblang.

Pertama adalah lokasi mayat yang dikubur. Dua Bulan pasca menghilangnya ketiga Aktivis, Mayat mereka kemudian ditemukan disamping sebuah bendungan di Mississippi (Lokasi didasari dari Tip yang didapat oleh Scarpa)

Kedua, orang itu, membeberkan keterlibatan Deputy Sheriff Neshoba dan anggota Departemen Polisi Philadelphia dalam pembunuhan tersebut. Dia bahkan menyebutkan bahwa polisi-polisi itu, merupakan anggota dari persaudaraan White Knights Of The Ku Klux Klan—sebuah ranting persaudaraan di dalam struktur KKK.

Ketiga, orang itu memberikan nama dari sosok yang mengorganisir dan merencanakan pembunuhan: Edgar Ray Killen

Merasa sudah mendapat informasi yang dibutuhkan, Gregory Scarpa kembali ke hotel, dan melakukan kontak dengan agen FBI yang ada disana. Dia kemudian menyerahkan kembali senjata yang dia pegang dan memberikan semua informasi yang dia dapat.

Menyerahkan kepada FBI untuk mengurus sisanya, Scarpa kemudian membawa pacarnya dan kembali ke New York.

Dan dengan begitu, kasus terpecahkan.

In The End.

Seluruh orang yang terlibat dalam pembunuhan James Chaney, Andrew Goodman dan Michael Schwerner, pada akhirnya dihukum. Mereka diberi vonis yang berbeda-beda tergantung keterlibatan mereka.

Disisi lain, Karir Scarpa sebagai informan, bagaimanapun, tampaknya telah mencapai puncaknya. Setelah kembali ke New York, dia hanya melaporkan kejahatan kecil dan akhirnya menghentikan kontak dengan FBI.

Pada tahun 1992, Gregory Scarpa ditangkap setelah menembak seorang pria yang mengancam putranya. Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup sebelum meninggal setahun kemudian.

End Of Story.

(Para Korban yang Meninggal Akibat Tragedi ini)

Baca Juga :

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

3 Responses to "Gregory Scarpa, Mafia yang disewa FBI untuk Melawan Ku Klux Klan"

  1. Tanggapan gue :
    1. Keren ini. Nyewa penjahat untuk nangkap penjahat. Karena Polisi kadang belum cukup. Kalau ingin menangkap musuh, hal pertama yg harus dilakukan adalah berpikir kalau kita ada di posisi dia.
    2. Emang ini organisasi anjing bet dah. Di Sherlock Holmes kayanya judul kasusnya 5 Biji Jeruk. Orang rasis gini harusnya karungin terus buang ke laut.
    3. Soal metode penyiksaan yg dipake Scarpa sampe yg diculik nyerah itu apa ga dijelasin? Kan penyiksaan untuk interogasi ada macam macam tapi ga semua efektif (Yg gue tau karena terkenal cuma Sleep Deprivation sama Waterboarding).
    4. Sayang ga happy ending. Padahal lumayan berjasa. Sayang anak tapi dgn cara yg salah? Entahlah. (Mungkin harusnya disiksa aja gitu. Ngapain langsung bunuh segala? Kan dipenjara seumur hidup jadinya padahal udah berkeluarga).

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dari bbrp sumber yang admin baca. Metode penyiksaannya memang gak dijelasin secara rinci. Admin juga penasaran disiksa model gimana tu KKK bisa ngaku.
      Ntar admin coba cari sumber tambahan, semisal ada metodenya, biar tak edit postnya.. untuk sementara, anggap aja "disiksa ala mafia" Menurut imajinasi masing masing.

      Delete
  2. penasaran sih sama anggota klu klux klan ini,,

    ReplyDelete