v The Holders Series Chapter 166 : The Holder Of Ethereal | UNSOLVED INDONESIA

The Holders Series Chapter 166 : The Holder Of Ethereal

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke gedung pertunjukan atau aula musik mana pun yang bisa kau masuki. Begitu masuk, temukan kepala security dan mintalah untuk melihat sosok yang menyebut dirinya "Pemegang Ethereal." [The Holder Of Ethereal]

Mendengar permintaanmu, dia akan berkedip beberapa kali, seolah-olah tidak yakin apakah yang kau tanyakan itu nyata. Tanyakan hal yang sama agar dia paham. Jika dia terus menatapmu sambil berkedip, Kau mungkin ingin menutup mata dan menutup telinga sebelum menyaksikan isi perutmu disobek dan dikunyah oleh iblis-iblis neraka yang kelaparan.

Namun, jika dia malah menggelengkan kepalanya dan berbalik untuk pergi, persilahkanlah dan biarkan dia pergi, karena itu berarti permintaanmu dikabulkan.

Pada titik ini, yang bisa kau lakukan hanyalah menunggu. Kau akan melihat ruangan menjadi semakin gelap dan waktu terlihat melambat. Saat ini terjadi, suara nada yang samar dan hampir tidak terdengar akan mulai dimainkan. Suara ini akan tumbuh lebih keras dan lebih keras, dengan sangat, sangat lambat. Namun, janganlah coba untuk mendengarkan dengan seksama, karena suara ini mungkin akan merusak mental dan pendengaranmu.

Kau harus menganggap suara itu sebagai suara latar dan tidak lebih, meskipun suara itu mungkin akan menjadi lagu terindah yang pernah kau dengar.

Segera, suara dari paduan suara rendah akan terdengar untuk bergabung dengan lagu. Lirik yang dinyanyikan oleh suara-suara ini, adalah lirik yang paling buruk yang pernah kau dengar dalam hidupmu. Sama seperti lantunan nada sebelumnya, Kau tidak boleh fokus pada mereka.

Dalam melodi indah yang memilukan, mereka akan menyanyikan tentang setiap pembunuhan, setiap pemerkosaan, setiap kisah cinta palsu dan patah hati yang pernah dikenal dunia. Jika Kau fokus bahkan sedetik pun pada salah satu lirik yang dinyanyikan, Kau akan menemukan kesengsaraan dalam lirik itu seratus kali lipat sampai kau mati atau menjadi gila.

Setelah waktu yang terasa sangat lama, lagu itu perlahan-lahan akan memudar, tetapi lampu akan terus meredup hingga hampir semuanya gelap gulita, menyisakan satu titik saja yang akan disinari lambu yang remang.

Beberapa saat akan berlalu, dan di tengah sorot lampu remang tersebut, akan nampak sesosok tanpa mata yang mengenakan pakaian formal. Dia akan memegang alat musik cello tua yang kayu-kayunya sudah membusuk dan senarnya hampir putus. Dia akan duduk di sebuah kursi berkarat yang secara bertahap, akan mengambil bentuk di dalam bayang-bayang juga.

Sebelum dia memainkan sesuatu, dia akan menoleh kepadamu. Disaat ini, tanyakanlah satu pertanyaan kepadanya : "Mengapa mereka bernyanyi?" Dia akan tersenyum sedih dan malah balik bertanya, "Lagu seperti apa yang ingin kau dengar dariku?"

Ketika dia menanyakan ini padamu, kau harus menanggapi dengan, "Aku tidak datang hanya untuk mendengar simfoni tua.”

Sosok itu akan menatapmu dengan pandangan sedih, sebelum kemudian memainkan lantunanya. Itu adalah lantunan yang berat sekaligus ringan, rendah sekaligus tinggi, dan jelek sekaligus indah. Lagu itu akan tidak karuan namun akan ada irama di dalamnya.

Sayang, bagimu, itu hanyalah gerakan tanpa suara. Tidak ada nada dan tidak ada irama yang terdengar sekeras apapun kau mencoba mendengarkan. Kau mungkin merasa bahwa kau mendadak tuli saat itu juga. Namun, sebenarnya tidak begitu.

Itu adalah lantunan yang bersuara di dimensi yang berbeda. Suara itu, akan memiliki sebuah cerita tentang mengapa mereka bernyanyi, tentang upaya mereka untuk menenggelamkan kesedihan dan duka mereka dengan musik.

Simfoni itu akan memberitahumu bagaimana musik, adalah satu-satunya hal yang dapat menenangkan rasa haus darah dan kemarahan mereka, meskipun mereka ditakdirkan untuk menyanyikan hal-hal paling mengerikan yang bisa dibayangkan.

Tidak apa jika kau tidak bisa mendengarkan lantunan itu karena, itu adalah suara yang hanya bisa kau dengar apabila kau memutuskan untuk merusak gendang telingamu dan memutuskan hidup di kesunyian. Di dalam kesunyian abadi itulah, kau baru bisa mendengar suara yang dilantunkan sang Holder dengan Cello-nya.

Setelah selesai menampilkan pertunjukannya, sang Holder akan menatapmu dalam dan tersenyum. Kemudian, di dalam komunikasi tanpa suara, dia akan menghilang begitu saja dan meninggalkan alat musiknya di tempat dia duduk tadi.

Cello yang dia tinggalkan adalah milikmu untuk disimpan.

Cello itu adalah Object 166 dari 538.

Memainkannya akan menenangkan jiwamu yang paling dalam, tetapi setiap kali kamu memainkannya, akan menyebabkan chorus dari sebelumnya naik volumenya satu tingkat lebih tinggi.

Itulah kenapa, Kau harus berhati-hati—tidak hanya karena suara akan semakin tinggi dan keras ketika sering kau mainkan, tapi karena di titik tertentu, suara itu akan sangat merusak ketika mencapai oktaf-oktaf yang tidak seharusnya didengar telinga manusia.

Baca The Holders Series Lainnya

Catatan Admin : Ethereal menurut google, adalah sangat ringan atau sangat halus. Namun sebenarnya penerjemahannya bisa berubah ubah tergantung kalimat dan maksud penggunaannya.

Entah ini benar atau tidak, namun berdasarkan cerita chapter ini, admin akan menganggap bahwa yang dimaksud dengan Ethereal adalah suara yang murni.

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

1 Response to "The Holders Series Chapter 166 : The Holder Of Ethereal"

  1. "Lagu itu hanya bisa didengar jika kau merusak gendang telingamu, dan hidup dalam kesunyian abadi"

    People who go to The Holder Of Silence: "i see this an absolute win"

    ReplyDelete