v 356 : The Holder Of Edges | UNSOLVED INDONESIA

356 : The Holder Of Edges

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke museum mana pun. Saat Kau sampai di meja depan, mintalah untuk mengunjungi seseorang yang menyebut dirinya "The Holder of Edges"

Orang di meja depan tidak akan mengakui kehadiranmu dan malah akan kembali ke tugas normalnya. Amati baik-baik mata orang tersebut: jika sudah memerah, mintalah untuk bertemu sang Holder sekali lagi. Jika matanya tidak berubah sedikitpun, segera tinggalkan tempat itu dan luangkan waktu lama sampai kau mencari obyek lagi. Refleksikan diri sementara, ketika ada dalam masa penantian itu, karena Kau telah dianggap tidak layak untuk melakukan Audiensi kepada The Holder Of Edges.

Lupakan konsekwensi diatas apabila kau berhasil mendapatkan audiensi dengan Holder. Apabila permintaanmu disanggupi, kau akan dibawa ke bagian sayap gedung museum yang ditinggalkan.

Setelah diantar ke titik tertentu, kau akan dipersilahkan untuk melanjutkan sendirian. Didepanmu sekarang, adalah koridor lurus panjang untuk dilalui. Garis lurus keperakan membentang di tengah sepanjang koridor, cahaya opal yang tidak wajar memancar dari luar bagian garis tersebut. Lepaskan sepatu dan kaus kakimu sebelum melangkah, bersihkan pikiranmu dari segala pikiran negatif dan injak garis perak. Usahakan untuk terus berada di dalam garis dalam melewati koridor.

Meskipun keseimbangan bukanlah masalah, kau akan merasa seolah-olah ujung pisau melewati telapak kakimu di dalam setiap langkah yang kau pijaki. Perasaan sakit akan semakin naik seiring kau berjalan. Awalnya rasa sakit hanya di kaki, sebelum kemudian naik ke tungkak, perut, terus keatas hingga di langkah tertentu, tubuhmu terasa seakan terbelah menjadi dua.

Itu hanya perasaan. Kuatkan tekad dan teruslah berjalan di sepanjang garis. Sementara setiap langkah menyajikan rasa sakit tiada tara, namun berhenti melangkah akan mengakibatkan kematian yang sesungguhnya. Nasib akan lebih parah kau terima apabila kau melangkah keluar garis.

Meskipun begitu, tetap maju.

Pertahankan kepalamu tetap lurus dan jangan melihat ke dinding koridor tempat mural perang dan pertempuran masa lalu yang mengerikan terpampang. Lukisan itu seakan mengejekmu dan berusaha untuk menggoyahkan tekad dan keberanian Kau. Jangan pula melangkah mundur atau berbalik arah saat berada di garis,karena akibatnya tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata belaka.

Jika Kau selamat dari pengalaman itu, dan tetap cukup waras untuk menyelesaikan perjalananmu, kau akan tiba di sebuah pintu kayu sederhana. Ketuk sekali dan berlutut di depan pintu agar diizinkan masuk.

Berdoalah agar pintu terbuka; karena jika tidak, kau akan terjebak di koridor jahanam ini dimana setiap gerakan yang kau timbulkan dari pergerakan kakimu, akan terus memberikan rasa sakit yang tidak berujung.

Jika pintunya terbuka, di dalamnya kau akan melihat sosok telanjang yang dirantai ke dinding. Di tubuhnya nampak bekas luka mengerikan merusak tubuh, yang membuatnya tidak dapat ditentukan usia dan jenis kelaminnya. Di sekeliling sang Holder, akan ada bilah dan senjata dari setiap jenis yang dapat dibayangkan dan bahkan beberapa desain yang sangat tidak dapat dipahami dan menyeramkan sehingga orang pasti gila bahkan untuk menggunakannya.

Saat pintu menutup di belakangmu, sosok itu akan mulai berbicara sekuat tenaga, mengungkapkan setiap rasa malu dan rahasia yang tersembunyi. Rahasia tersebut terdengar tabu dan setiap katanya terkesan menghinamu serta menyerangmu secara mental.

Beberapa kalimat yang dia lontarkan sangat pedas dan menyakitkan, seakan menyentuh hatimu yang paling dalam. Kalimat yang lain bahkan benar-benar terasa sepert menyerang fisikmu. Dagingmu akan merasa perih, tulangmu akan merasa sakit namun semua hanya berasal dari otakmu saja.

Ketika dia mengucapkan kalimat terakhirnya, rasa sakit dan malu yang seribu kali lebih dahsyat daripada luka fisik apa pun akan menyerangmu. Perlahan, kau akan melihat kumpulan senjata disana berbisik seakan menawari pengampunan. Hanya dengan membenturkan badanmu kesana, itu akan membantu mengakhiri rasa sakitmu. Mengakhiri semuanya.

Tentu jika itu kau lakukan kau akan mati, itulah kenapa jangan. Tetap tabah dan bertahanlah. Kuatkanlah pemahaman bahwa apapun yang kau rasakan sekarang hanyalah ilusi dan fisikmu tidak benar-benar terluka karenanya.

Setelah kau berhasil mengendalikan diri, kau boleh mengajukan satu pertanyaan kepada sang Holder. “Bagaimana caraku menjinakkan amarahnya?”

Sang Holder tidak akan menjawab namun ruangan akan gelap. Kau akan terbangun dan menemukan dirimu berada di depan museum yang tadi kau datangi. Di dadamu sebelah kanan, berseberangan dengan posisi jantungmu, akan terdapat bekas luka melintang.

Bekas luka adalah objek 356 dari 538.

Mereka yang memiliki bekas luka itu, dapat terbebas dari keburukan obyek lain ketika menggunakannya.

Baca The Holders Series Lainnya

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

1 Response to "356 : The Holder Of Edges"

  1. Mengingat banyak banget objek yang dampaknya gak ngotak, sepertinya objek ini akan menjadi "kunci" untuk mendapatkan objek lain.

    Misalnya ada objek yang begitu kita lepas, kita lupa itu objek apa. Atau objek yang bikin kita gak boleh kena cahaya karena kita udah gak punya bayangan lagi. Hal itu bisa dihindari dengan memiliki objek ini.

    ReplyDelete