v The Finding Father Chapter 11 : Vingt-et-un | UNSOLVED INDONESIA

The Finding Father Chapter 11 : Vingt-et-un

Bagian Kesbelas dari Serial Finding Father

 

“Apa yang kau lakukan disini?”

Aku berdiri di sana, di ruang bawah tanah Lab AG Industries IV Cabang Timur, dengan tangan diatas secara naluriah karena ditodong senjata.

Derrick Todd berdiri di belakang salah satu meja di dekat semua peralatan, meja itu kosong kecuali terdapat sebuah buku besar yang terikat. Mesin-mesin itu bekerja tanpa suara, tetapi suara gemuruh rendah dari lubang di dinding tetap terdengar dalam kesunyian.

Derrick berdiri di sana, dengan jas lab menutupi pakaiannya, revolver mengarah lurus ke arahku. “Bukankah sudah kukatakan untuk lari!” lanjutnya.

“Semua yang ayahmu dan aku rencanakan, sudah terjadi." Dia menunjuk ke portal.

Aku memintanya untuk meletakkan senjatanya, dan kemudian kita bisa berbicara dengan damai. Dia hanya menggelengkan kepalanya dan mengatakan kepadaku sudah terlambat untuk itu, bahwa aku tahu terlalu banyak. “Maaf, tapi kau tidak bisa membiarkanmu pergi dari sini hidup-hidup.”

Aku bertanya padanya apakah itu memang yang harus terjadi? pembunuhan.

“Kau tidak tahu apa yang kami lalui untuk sampai ke titik ini. Nyawa yang harus dibayar, usaha yang harus dilakukan, kau tidak tahu pengorbanan apa yang dibutuhkan untuk mencapai posisi kami sekarang.” Dia menggelengkan kepalanya, “Tidak, kau tidak tahu. Jadi jangan beri tahu aku apa yang harus aku lakukan sekarang!!”

“Tsk.” Aku hanya bisa mengumpat.  Aku pikir dia mungkin menarik pelatuknya saat itu juga. Tapi dia tidak melakukannya.

“Kau ingin tahu apa yang kami lakukan?” dia menunjuk ke kursi terdekat, memaksaku duduk. Aku hanya menuruti apa katanya karena dia masih mengacungkan senjatanya kepadaku.

“Ayahmu dan aku sudah lama bekerja sama, jauh sebelum kami terlibat dengan perusahaan ini. Kami dari dulu meneliti para Seeker, Objek, Holder, tetapi setelah beberapa saat, perhatian kami tertuju pada ancaman baru; makhluk hitam keparat. Banyak tenaga yang telah hilang hanya untuk mencari lebih banyak informasi tentang mereka. Kami menemukan bahwa mereka tertarik pada Object, dan akan datang untuk mengambilnya, membunuh apapun yang menghalangi jalan mereka. Mereka langka, dan hampir selalu berhasil dalam pengejaran mereka.” jelasnya. Aku masih bisa mendengar emosi dalam nada bicaranya.

“Kemudian, aku dan ayahmu mengetahui makhluk itu bisa dibunuh. Itu sulit tetapi mungkin. Segala sesuatu yang lain masih menjadi misteri; dari mana mereka berasal, mengapa mereka melakukannya, dan kapan mereka akan menyerang selanjutnya. Itu adalah kerja keras, tetapi kami tidak menyerah, meskipun sepertinya kami tidak dapat melakukan hal lain.”

“Aku dan ayahmu siap untuk menyerah ketika kami mendapat surat. Itu memberi tahu kami bahwa pengirim surat  tertarik dengan pekerjaan kami, dan ingin membantu. Surat itu memnyarankan kami untuk mencari sebuah obyek. Obyek Nomor 142, Bulu milik The Holder Of Balance.”

“Itu adalah pencarian buta, karena rupanya obyek yang bersangkutan sudah ditarik dari domain sang Holder dan Seeker yang memilikinya entah ada dimana. Satu pencarian buta menuntun kami ke kebutaan lain. Tidak ada yang masuk akal, sampai Ayahmu menemukan koneksi antar Obyek nomor 142 dan Makhluk hitam keparat itu.”

Aku terdiam, masih mendengarkan.

“Seeker yang memilikinya, ditemukan meninggal dalam kecelakaan mobil. Tidak ada apa-apa selain oli yang ditemukan di tempat kejadian, dan kami semua mengira itu berasal dari mobil. Ternyata tidak.

Tak lama kemudian, obyek itu bisa dicari lagi, di tempat Holder seperti sedia kala.”

Hah?

“Kau tidak bodoh, jadi kau pasti tau tentang Bank Theory.” Ujarnya. Aku mengingat kembali ucapan Thomas tentang siapa makhluk hitam itu.

“Thomas sempat mengatakan bahwa mereka adalah Polisi?” tanyaku, dalam konteks bank Theory.

Todd hanya mendengus,

“Terserah kau mau menyebutnya apa. Yang jelas, Beberapa obyek memang diikat oleh jaminan keamanan, dari kita, Para Seeker yang merampoknya. Jika kita mengambil obyek-obyek yang telah ditandai tanpa ada upaya pencegahan, makhluk hitam keparat itu akan datang dan merebutnya kembali, hanya untuk dikembalikan kepada para Holder yang menjaganya.”

Aku tertegun. Itu menakutkan. Maksudku, mereka yang berhasil dalam melakukan pencarian masih akan diburu setelah keluar apabila mereka mengambil obyek yang ‘ditandai’?

Todd kemudian menjelaskan bahwa Louis Rockwell, CEO AG Industries adalah orang yang menulis surat kepada mereka. Rockwell memberitahu bahwa dia telah mengamati fenomena ini untuk beberapa waktu.

Kemudian, Rockwell, Ayahku, Todd dan Thomas, memutuskan untuk bekerja sama. Rockwell memiliki sebuah rencana untuk meneliti makhluk-makhluk ini, demi membebaskan beberapa obyek yang ditandai, agar ketika dicari, makhluk hitam keparat tidak mengejar. 

Mereka tau, bahwa melepas para obyek dari makhluk hitam, beresiko akan mempermudah terjadinya penyatuatuan, namun mereka juga tidak bisa membiarkan makhluk hitam itu berkeliaran sementara mereka meneliti obyek lebih lanjut. Itulah kenapa, mereka kemudian dibawa kesini. Ke laboratorium ini,.

Todd kemudian menunjuk ke lubang hitam.

“Menurutmu apa itu?” tanyanya kepadaku. Aku hanya menggeleng. Dia kemudian menyuruhku untuk melihat lebih dekat ke tepinya. Ketika aku melakukannya, aku perhatikan bahwa lubang itu dilapisi dengan rantai besi panjang.

Aku mengerutkan dahi.

“Lubang hitam itu.... adalah obyek?” tanyaku.

Todd menyeringai, “Bukan sembarang Object. Aku diberi tahu bahwa Rockwell harus mencari selama bertahun-tahun untuk menemukannya. Mencari di tempat-tempat yang bahkan para Holder sendiri tidak tau ada.” Dia menggantungkan kalimatnya.

“...Itu bukan obyek biasa. Itu adalah salah satu Obyek milik Legion. ya, Legion’s Object.”

Aku tentu terkejut. Menurut informasi, Legion’s Object sudah tidak bisa dicari lagi karena sudah lama hilang atau hancur.

Todd kemudian menjelaskan bahwa itulah alasan mengapa mereka bergabung dengan Rockwell. Mereka percaya jika pria itu bisa menemukan Legion's Object, mereka pasti bisa melakukan apa saja.

Dia lalu menjelaskan bahwa Obyek itu memiliki kekuatan untuk membuka portal ke dunia lain, dan dengan sedikit kalibrasi, portal itu bisa mengarahkan kita ke tempat dimana para makhluk hitam bersarang.

Aku menelan ludah.

“Lantas apa rencana kalian?” tanyaku.

“Hanya meneliti, tentu saja. Setidaknya, itulah rencana awalnya.” Jelasnya. ”Kau ini spesial, kau tau, apakah kau tidak ingat ketika kau dikirim masuk melewati portal?” tanyanya kepadaku.

“Ya aku ingat.” Aku mengingat kembali memoriku ketika aku melihat Dr. Sarah menangis.

“Makhluk dibalik portal, memiliki kecenderungan mencoba membunuh apapun yang mendekat. Namun karena suatu alasan, kau tidak terdeteksi oleh mereka jadi mereka tidak akan menyerangmu. Apa pun yang terjadi padamu dimalam kau pertama kali melihat obyek milik ayahmu, menyebabkanmu kebal terhadap makhluk itu.

Karena kau tidak bisa ditarget, itulah kenapa Rockwell kemudian mengusulkan ide untuk mengirimmu masuk ke portal dan membantu kalibrasi.”

Ah, jadi itu yang tejadi.

“Jadi? Setelah membuka portal ke sarang mereka, Apa kalian sudah mendapatkan data yang kalian cari?” tanyaku padanya. Saat itulah dia tegang lagi. 

“Dengan mengorbankan nyawa banyak orang, ya, ya. Meskipun aku tidak tahu seberapa menguntungkan keseluruhan datanya sampai semuanya kami periksa.”

Aku diam, sebelum kemudian menyadari sesuatu.

"Kau mengirimku ke Thomas Reel untuk mencari tau, meskipun kau sebenarnya tau semuanya dan bisa menjelaskannya?" tanyaku.

Todd nampak menggerutu.

"Bedebah itu berbagi dosa dengan aku dan ayahmu. Jika kami ke neraka, dia juga harus ikut ke neraka. Itulah kenapa, dia harus tau ketika kau, sebagai anak dari ayahmu, mencoba membongkar sesuatu yang kami coba sembunyikan."

Aku kembali diam sebentar, sebelum kemudian bertanya apakah itu berarti mereka sudah selesai dengan portalnya.

Dia mengencangkan cengkeramannya pada pistol dan melihat ke bawah. Dia tidak mengatakan apa-apa untuk sementara waktu, tapi kemudian melihat portal.

“Rockwell tidak pernah bersama kami...” Gumamnya pelan “.. aku menyadarinya ketika semua sudah terlambat. Kau, aku, Thomas bahkan ayahmu, opini kita tidak penting baginya.

Rockwell tidak pernah peduli untuk membebaskan Obyek yang ditandai oleh para makhluk hitam itu. Dia menginginkan sesuatu di dunia mereka, dan dia bersedia membunuh semua orang disini hanya untuk mendapatkannya.”

Kulihat Todd berbalik ke arahku.

“Rockwell tidak seperti kau dan aku. Aku harap dia tidak menemukan apa yang dia cari. Kadang aku ragu dia bahkan—“

Gemuruh yang keras terdengar tiba-tiba dari arah protal. Aku yang kaget, langsung menoleh dan kulihat Todd mengarahkan revolvernya ke arah portal. Tidak perlu waktu lama ketika kulihat seseorang berjalan keluar.

Itu adalah seseorang dengan jas hitam, yang menyeringat tajam.

Louis Rockwell.

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "The Finding Father Chapter 11 : Vingt-et-un"

Post a Comment