v The Finding Father Chapter 13 : Feeding Father [End] | UNSOLVED INDONESIA

The Finding Father Chapter 13 : Feeding Father [End]

Bagian Final dari Serial Finding Father

Terkadang pertanyaan terpenting adalah pertanyaan yang sudah kau ketahui jawabannya.

.

Aku dibawa untuk berjalan mantap menyusuri lorong yang nampak baru. Pemanduku, nampak diam saja tanpa bersuara didepan.

Sayang, perjalanan ini berbeda, tidak seperti petunjuk yang pernah aku baca tentangnya. Tidak ada teriakan, tidak ada bisikan yang membuatmu takut, hanya sepi. Lorong, dan perjalanan benar-benar sunyi.

Saat kami berjalan, lorong-lorong akan mulai berubah, menjadi lebih gelap, dan lebih mengancam. Karat mulai menutupi dinding serta langit-langit, dan lantai menjadi tidak lebih dari kaca yang terlihat tipis, sekaligus menjadi satu-satunya hal yang memisahkan kami dari kegelapan tak berujung di bawah.

Akhirnya, aku dibawa ke sebuah pintu. Tidak sepatah kata pun keluar darinya bahkan ketika dia pergi meninggalkanku. Jujur, aku sebenarnya tidak terlalu ingat perjalananku menyusuri lorong.

Di memoriku hanyalah aku terus mengikutu sang resepsionis sampai kesini tanpa rintangan yang berarti, namun aku merasa yakin aku melewati lebih dari sekedar lorong. Aku bersumpah aku masih ingat rasanya menaiki dan menuruni tangga.

Di petunjuk pencariannya, pencarian The Holder Of the End memang diungkapkan singkat. Mungkin karena memang singkat, atau karena apa yang terajadi sampai titik ini tidak pernah bisa diingat oleh siapapun.

Yah, apapun itu, dibalik pintu ini adalah ayahku. Well, bukan lagi, dia adalah sang Holder.

Aku membuka pintu untuk mengungkap ruangan yang remang. Beberapa sudut nampak gelap sementara yang lain cukup terang karena cahaya merah dari luar jendela. Ketika aku mendongak ke jendela, kulihat suasana nampak kemerahan, dan di atas langit terlihat matahari hitam seperti yang pernah aku lihat.

Tentu sosok yang paling menarik perhatian, adalah seorang pria yang duduk disudut. Posisinya yang berada di bagian gelap, membuatnya tersamarkan. Meskipun, aku masih dapat mengenalinya.

Dia tampak persis seperti sebelumnya, hanya saja sorot matanya memiliki cahaya kemerahan. Wajahnya menampilkan kebijaksanaan yang disamarkan dalam ketakutan.

Dia hanya duduk disana, namun obyeknya tidak terlihat dimanapun. Ini tidak sesuai dengan petunjuk pencarian sama sekali. Aku bertanya-tanya, apakah dia menyembunyikannya demi aku.

Menyadari perbedaan ini, aku pun memberanikan diri untuk menanyakan sesuatu yang berbeda dengan yang harus Seeker normal tanyakan.

“Di mana kita?” tanyaku.

Ayahku tidak lagi memiliki suara yang sama, dia sekarang memiliki beberapa suara yang menggema dari tenggorokannya. Dia memberi tahuku bahwa domain para Holder hanyalah perpanjangan dari dunia nyata.

“kau sedikit berbeda.” Ucapku.

Dia kemudian menjelaskan bahwa dia kini melihat segalanya secara berbeda. Apa yang terlihat mengerikan dan bengkok dimataku, dia lihat sebagai keindahan dan kedamaian.

“Apa kau aman disini?” tanyaku lagi.

“Ya,” jawabnya.

Aku diam. Aku berpikir bahwa menjadi Holder artinya seseorang akan benar-benar hilang. Namun nyatanya, orang di depanku ini kurang lebih masih Ayahku yang sama. Well, kurang lebih.

“Semua menjadi kacau, kau tau. Aku sebenarnya berharap kau tidak pernah menjadi Seeker sama sekali.” Celotehku, setengah serius. Dia tidak menjawab.

“Jadi? Makhluk hitam, mereka sebenarnya makhluk apa?” tanyaku, berharap mendapatkan jawaban yang lebih menenangkan.

Ayahku kemudian memberi tahuku bahwa mereka adalah “Pencari”, namun dari kutub yang berlawanan. Aku tidak begitu mengerti apa maksudnya.

Dia kemudian mengatakan kepadaku bahwa mereka adalah bentuk keseimbangan, karena bahkan Holder hidup dengan hukum universal tertentu. Merekalah yang mencegah para Seeker di dunia kita berkuasa terlalu lama, dan mencegah adanya “Apex Predator” yang terlalu kuat di rantai makanan.

“Jadi maksudmu, Seeker manapun, tak terkecuali, yang mempunya obyek bisa saja mati ditangan makhluk hitam itu, apabila mereka terlalu lama memiliki obyek? Bukanlah itu curang?” Tanyaku.

“Seeker manapun bisa menyimpan obyek selama apapun. Asalkan mereka mampu membela diri ketika serangan datang. Bukankah tujuan utama dari eksistensi Obyek adalah penyatuan? Satu orang menyatukan semuanya.” Jelas ayahku.

Aku diam. Mencoba mencerna perkataannya. Jadi penjelasannya adalah; makhluk-makhluk hitam itu adalah para “Pencari” dari kubu Holder. Mereka bertugas sebagai penyeimbang sistem dengan merebut kembali beberapa obyek dari para Seeker di luar sana.

Aku mengernyitkan dahi.

“Tunggu, Apabila tujuan utama dari semua ini adalah penyatuan semua obyek, bukanlah makhluk hitam ini malah menjadi penganggu?” tanyaku.

“Yang ingin besatu hanyalah Obyek. Di kalangan kami, Holder, ada juga yang tidak mau itu terjadi. Keberadaan makhluk hitam, membantu kami, Para Holder untuk menunda kehancuran. Para Holder tua yang pernah melewati penyatuan sebelumnya, bersaksi bahwa hal tersebut bukanlah sesuatu yang nyaman untuk dinantikan.” Jelasnya.

“Jadi, Para Seeker akan terus mencari dan menemukan, sementara para makhluk hitam akan terus merebut kembali?” tanyaku.

“Ya.” Dia tersenyum dengan aneh, lalu menjelaskan bahwa mereka seperti hiu, dengan darah yang tepat, mereka akan mencari bermil-mil jauhnya.

Aku terduduk di lantai. Pikiranku bercampur aduk.

Aku kemudian menjelaskan tentang rencana Rockwell kepadanya. Aku menekankan bahwa dia, dengan rencananya, mencoba mengumpulkan dan memiliki sebagian besar Objek yang direbut makhluk-makhluk itu.

Ayahku itu nampak tidak terganggu.

“Selama dia tidak memiliki semuanya, tidak masalah berapa banyak yang akan dia kumpulkan. Diluar sana masih akan ada Seeker yang melawan, dengan obyek-obyek yang 100 kali lipat lebih kuat dibanding Rockwell.” jelasnya. Entah kenapa, itu memberi sedikit keringanan dihatiku.

Dari penjelasannya itu, aku pun mulai mengerti. Karma yang didoakan oleh Todd kepada Rockwell mungkin benar-benar akan bisa datang pada waktunya nanti.

Aku menatap ayahku sekali lagi, kepadanya, aku pun mengajukan satu pertanyaan terakhir “Apa yang lebih buruk daripada Holder?” tanyaku.

Mendengar pertanyaanku, dia tertawa. Sayang, itu adalah tawa yang mengerikan. Gemanya membuat bulu kuduku berdiri, dan membangiktkan rasa takut yang tersimpan dalam di dalam diriku.

Di detik itulah, aku mulai menyadari bahwa aku salah. Mungkin yang aku lihat sekarang, bukanlah ayahku. mungkin dia hanya memakai kulitnya. Melihatnya semakin tertawa gila, tanpa sadar aku menangis. Tidak, ini bukanlah tangisan karena takut, tapi karena sedih.

Andai saja aku mencegahnya kala itu, maka semua tidak akan menjadi seperti ini. Aku kemudian mengingat kembali tentang perjalananku sembari menatapnya. Ini adalah titik terjauhku dalam mengenalnya. Aku tidak pernah tau dia adalah seorang Seeker, sampai aku benar-benar terjun ke dunianya.

Dunia ini pilu, dan sepi. Kebahagiaan terasa seperti memori yang jauh.

Aku tau aku harus kuat. Aku telah datang sejauh ini. Dalam prosesnya, aku telah berkembang dan belajar untuk menjaga diri sendiri. Aku telah mempelajari yang tidak dia ajarkan dan aku masih bertahan hidup.

Mengingat kembali, hasrat ingin bunuh diri yang pernah aku miliki sekarang terasa seperti tantrum anak-anak. Yah, aku harus hidup. Untuknya, dan untuk diriku sendiri.

“Apa yang lebih buruk dari para Holder... adalah Para Seeker.” Jawabnya.

”Holder melindungi Object, menjaganya tetap aman. Tapi kalian? Kalian menginginkan kekuatan, menginginkan penyatuan. Kalian bahkan bersedia melakukan apa saja untuk mendapatkannya."

Aku paham bahwa penjelasan ini tidak datang dari ayahku, melainkan dari The Holder Of the End.

Kulihat dia bangkit dari duduknya dan mendekat kepadaku. Dia menampakkan senyuman yang tidak bisa ku artikan.

"Kalian membunuh, kalian mengkhianati, kalian membungkuk sebegitu rendah, Untuk apa? Pernak-pernik ajaib.” Sindirnya.

“Tapi tentu saja para Object mengetahui hal ini, dan mereka menikmatinya. Kalian adalah kejahatan sejati di dunia ini. Tidak ada yang menyebabkan kekacauan kecuali dari kubu kalian, para Seeker..” Lanjutnya “.. kalian merusak dunia tempat kalian tinggal, tetapi itu semua tidak cukup, sehingga kalian datang ke kami.”

Aku masih mendengarkan.

“Lihat saja, kalian semua akan membayar untuk apa yang telah kalian lakukan suatu hari nanti, dan Rockwell akan memastikannya.”

Aku menatapnya bingung.

“A-Apa?”

Sayang, ibarat berubah kepribadian, Senyuman The Holder Of the End memudar. Yang ada disana sekarang hanya tatapan mati.

Semuanya mulai menjadi gelap saat itu. Aku seakan mulai pingsan. Sebelum benar-benar hilang kesadaran, aku berusaha menanyakan satu pertanyaan terakhir.

“Apa yang terjadi jika mereka bersatu?”

Mulut The Holder Of the End tidak bergerak, namun suara menggema terdengar dimana-mana.

“Kau sudah tahu jawabannya.”

.

.

.

Telah terlewat beberapa hari sejak kunjunganku kepada The Holder Of The End. Semenjak saat itu, aku belum sekalipun kembali berurusan dengan Obyek, Holder, Seeker ataupun AG Industries.

Karena aku takut pulang, aku pun tidur di luar, di tempat-tempat tersembunyi, membaur dengan gelandangan di kota. Aku belum siap untuk bertemu siapapun sekarang.

Sayang, upayaku untuk bersembunyi nampaknya tidak terlalu beruntung. Aku sedang duduk di emperan sebuah toko ketika sesosok berjas berdiri di depanku, “Tidak sulit menemukanmu.” Ujarnya.

Aku mematung, jantungku hampir saja copot ketika kulihat siapa yang ada disana.

The devil himself, Louis Rockwell.

Yah, aku setengah mengharapkannya, pasalnya, aku tau apa yang akan terjadi. Dia secara tekhnis kini memilki tentara “Makhluk Hitam” ditangannya, dan aku, sebagai orang yang kebal terhadap mereka, ayalnya adalah seorang penggangu. Sudah pasti.. aku akan dibunuh.

“Apa maumu?” tanyaku. Aku sudah kehilangan harapan.

Dia hanya tersenyum.

“Aku pernah bilang kau bisa mencari kami, atau aku akan mencarimu. Kau tau? Untuk menagih jawaban atas tawaran kerjasama yang aku berikan.” Ujarnya

"Bukannya semua sudah berakhir?" aku bertanya. yah, dia sudah mendapatkan apa yang dia inginkan, seharusnya.

"Semua tidak akan berakhir selama masih ada obyek yang bisa dicari dan ditemukan." balasnya.

Aku mengernyitkan dahi. Aku menatapnya sebentar. Wajahnya terlihat sama seperti ketika kita bertemu dimobilnya. Karena aku telah melihat kepribadian aslinya, aku hanya menganggap rautnya yang sekarang adalah topeng.

“Jika aku menolak, kau mau apa? Membunuhku?” tanyaku ketus.

Dia hanya tertawa.

“Tentu saja tidak. Kau terlalu berharga untuk dibunuh.” Dia kemudian merogoh jasnya. Sesaat, aku pikir dia akan mengeluarkan pistol atau semacamnya. Untung, yang dia keluarkan hanyalah sebuah kertas.

“Kami memutuskan untuk menutup Lab AG Industries IV Cabang Timur. Seluruh fasilitas, kami pindahkan ke Utara. Jika kau masih tertarik bekerja denganku, silahkan datang ke rumah sakit jiwa disana. Kau tau apa yang harus kau katakan ke resepsionis.” Jelasnya. Dia menyelipkan kertas tersebut, yang nampaknya terulis sebuah alamat, ke saku bajuku. Aku hanya membiarkan.

Dia kemudian beranjak pergi.

Entah kenapa, aku malah tersinggung. Dia serius? Melepaskanku begitu saja? Dia menganggapku ini bocah atau apa? Dia kan tau kalau aku ini kebal terhadap makhluk hitam.

“Hei!” Teriakku padanya, dia nampak berhenti, namun tidak menoleh “Kau akan menyesal karena tidak membunuhku!” ujarku menantangnya. Aku sudah tidak peduli lagi.

Seketika, kulihat dia menoleh namun dengan raut paling dingin yang pernah aku saksikan. Detik itu pula, bulu kudukku bergetar hebat.

.

“Datang saja. Sebagai lawan atau kawan, aku tidak peduli.” Jawabnya sebelum berlalu pergi.

Perlu beberapa menit bagiku untuk sepenuhnya tersadar dari rasa takutku. Aku kemudian mengambil kertasnya, melihatnya sebentar sebelum merobeknya menjadi dua.

Siapa juga yang mau bergabung dengan organisasi kejahatan.

END

.

.

.

Cerita berlanjut ke Keeping Us Better Series

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

8 Responses to "The Finding Father Chapter 13 : Feeding Father [End]"

  1. Apakah bakal ada catatan admin?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk seri Finding Father, gak ada catatan admin.. Itulah kenapa, kalau ada pertanyaan terkait serial ini, silahkan taruh di kolom Komentar.. Nanti admin jawab.

      Delete
    2. apakah makhluk hitam di cerita ini adalah "mereka" yang kadang disebutkan di main series the holder?

      Delete
    3. Wado.. Kalau itu, admin gak tau.... 💀💀... Belum ada penjelasan lebih lanjut.

      Delete
    4. masih banyak misterinya nih series wkwkwk, next artikel apa min?, Legion object kah? Atau spin-off series kek gini?

      Delete
    5. Sebenarnya Kemarin lagi memilah-milah judul dari artikel kasus, maunya nulis kasus yang lain lagi, karena kemarin baru upload satu..
      ..
      Kalau semisal lanjutin the holders, admin juga lagi lihat-lihat chapter di serial "Keeping Is Better", karena 'secara tekhnis', itu adalah sekuel dari The Finding Father..
      ..
      Masih bimbang mau garap yang mana, lihat aja nanti.

      Delete
    6. Ditunggu next postingannya min, sekarang mo marathon lagi the holder series lagi.

      Delete