RIDDLE
INDONESIA #186
“FOSTER KID”
Aku sangat membenci panti asuhan tempat aku
tinggal. Disini segalanya diatur. Jika aku salah sedikit, aku langsung
dimarahi. Suster disini juga galak dan tidak segan menggunakan serangan fisik
apabila kami melakukan kesalahan.
Satu hal yang tidak mereka tau, bahwasanya
aku sering menyelinap keluar malam untuk menongkrong di sebuah gubug tua di
dekat jalan besar. Meskipun aku bilang gubung, ini sebenarnya lebih tepat
disebut pos jaga yang sudah tidak dipakai. Karena atapnya yang memang sudah
berlubang, saat aku berbaring disana aku bisa melihat bintang-bintang. Pokoknya, aku lebih suka rebahan disana
daripada tidur di kasur panti.
Awalnya sih, aku memang lebih sering menghabiskan
waktu di tempat itu sendiri. Namun entah sejak kapan aku mulai ditemani Riley.
Riley adalah seorang pemuda dari desa sebelah yang suka keluar malam sepertiku.
Dia bercerita bahwa dia memiliki orang tua tiri yang jahat dan dia tidak suka
dengan mereka.
Itulah awal mula aku bertemen dengan Riley.
Semenjak saat itu, kami sering menghabiskan waktu bersama dan mengobrol tentang
betapa menyebalkannya hari-hari kami. Bahkan, karena terlalu banyak persamaan
kehidupan yang kami alami, kami seakan tau kalau kami memang ditakdirkan
menjadi sahabat baik.
Riley sering bercerita bahwa dia ingin sekali menggorok
tenggorokan orang tua tirinya dan pergi sejauh mungkin dari tempat tinggalnya
kini. Aku yang mendengar hal tersebut juga ikut tertawa sesekali. Kami selalu
menghabiskan waktu dengan Dark Joke
seperti itu sembari merokok di kegelapan malam.
Berbeda dengan malam sebelumnya, hari ini Riley
tidak datang ke pos jaga. Namun saat aku sampai, aku menemukan sebuah catatan
yang ditinggalkannya dan dia ganjal dengan sebuah batu. Catatan tersebut
berbunyi :
“Ayo kita pergi sejauh mungkin malam ini. Keluarlah dari panti sebelum jam 00.00. Nanti aku urus sisanya.”
Aku diam menatap catatan itu.
‘Wah dia
benar-benar serius pasti’ pikirku.
Karena sangat tertarik dengan ajakan Riley,
akupun kembali ke panti dan mempersiapkan diri. Jam 11.50 aku menyelinap
keluar. Membawa sedikit uang yang aku ambil dari teman sekamarku Jonathan, dan
seputung Rokok terakhir yang berniat aku nyalakan diluar.
Keluar dari jendela, aku memijaki tanah luar
panti. Saat sampai diluar aku berniat menyalakan rokokku. Namun bau menyengat
yang keluar dari dinding membuatku menjadi tidak bernafsu untuk merokok.
‘Yah.
Sebaiknya aku merokok setelah aku menjauh dari tempat ini’ pikirku.
Ham-sama,
Kau Bisa
Memecahkannya? Jawab Di Kolom Komentar
Yth Pembaca,
Mohon untuk tidak meng-copas artikel di blog ini sembarangan. Buatnya susah gan. Kalau mengutip boleh, tapi mohon sertakan sumber. Terima kasih.
Mohon untuk tidak meng-copas artikel di blog ini sembarangan. Buatnya susah gan. Kalau mengutip boleh, tapi mohon sertakan sumber. Terima kasih.
Bau yang dicium adalah bau gasoline makanya dia tidak berani merokok.
ReplyDeleteSi Riley berencana membakar orphanage.
Delete