RIDDLE
INDONESIA #198
“ON THE BUS”
Berangkat sekolah naik bus adalah kebiasaanku
setiap hari. Pasalnya sudah tidak ada alternatif lain lagi bagiku untuk mencapai
sekolah kecuali naik bus. Namun karena ini adalah hari senin, maka bus
terkadang lebih penuh dari biasanya. Terlebih lagi karena dimulainya tahun
ajaran baru, banyak orang yang mungkin memilih berangkat berkegiatan lebih
awal.
Aku sedang berdiri di samping seorang bapak-bapak
didalam bus yang penuh sembari menunggu bus sampai ke tujuanku.
‘Duh, bus
ini sesak sekali’ pikirku.
Sesekali aku melirik orang-orang dan
memperhatikan mereka karena memang aku tidak bisa bergerak. Yang membuatku
tertarik adalah seorang anak kecil yang kini sedang duduk di pangkuan ibunya.
Dilihat dari manapun, dia sepertinya akan masuk TK hari ini.
“A... for Apple.”
Aku terkekeh melihat dirinya yang kini sedang
sibuk dengan buku ejaan bahasa inggris yang dia pegang.
“B.. for Blue.”
Sang ibu nampak lebih memilih mengabaikan
anaknya.
“C.. for Class.” Ujarnya sebelum dia diam
seketika.
Aku menatapnya bingung dan beralih ke buku ejaan
bahasa inggrisnya, menunggu dia mengucap
D for Doctor, sesuai yang tertera di bukunya.
Namun yang aku dapati malah dia menoleh ke
Ibunya.
“Ibu...” Ujarnya.
“Hm?” sang ibu nampak menoleh ke anak itu.
“Class,” Ujar si anak. Dia menunjuk-nunjuk huruf
C berkali kali.
“Ya.. Class, artinya ruang kelas.” Jawab sang
ibu.
Bukannya mengerti, si anak malah menangis
mendengar ucapan si ibu. Ibu yang melihat anaknya menangis tentu saja langsung
panik. Pasalnya seluruh penghuni bus langsung menoleh kepadanya.
Tangisan itu tidak berhenti bahkan setelah 2
menit berlalu. Malahan, semakin keras dan semakin pilu. Aku bisa melihat sorot
malu dari si ibu yang masih mencoba menenagkan anaknya.
Di menit berikutnya, sudah ada beberapa orang
mulai memarahi si ibu karena tidak becus menenangkan anaknya.
“Hei nona, bisa kau tenangkan anakmu? Ini bus
umum. Banyak yang terganggu.” Tegur seorang bapak-bapak berpakaian jas.
Karena tangisan si anak tidak berhenti, sang
supir langsung menghentikan busnya. Dengan berat hati, sang ibu pun disuruh
turun agar menunggu bus selanjutnya. Saat sang ibu mencoba keluar sembari
menggendong anaknya, kulihat si anak mulai berhenti menangis.
Aku diam sebentar. Entah apa yang merasukiku,
namun aku malah mengikuti si ibu untuk keluar dari bus setelahnya.
‘Yah. Lagipula
bus ini membuatku sesak’ pikirku.
Ham-sama,
Kau Bisa
Memecahkannya? Jawab Di Kolom Komentar
Yth Pembaca,
Mohon untuk tidak meng-copas artikel di blog ini sembarangan. Buatnya susah gan. Kalau mengutip boleh, tapi mohon sertakan sumber. Terima kasih.
Mohon untuk tidak meng-copas artikel di blog ini sembarangan. Buatnya susah gan. Kalau mengutip boleh, tapi mohon sertakan sumber. Terima kasih.
mungkin mksd si anak itu C = Clash
ReplyDeletetabrakan bus
Clash = Crush
DeleteBuat yg belum dpt aja sih ...