v Cerita Horor Pengantar Tidur Eps 10 : “Kecelakaan” | UNSOLVED INDONESIA

Cerita Horor Pengantar Tidur Eps 10 : “Kecelakaan”


Cerita Horor By Admin

Episode 10 : Kecelakaan

Aku mendapati diriku menolong seorang anak laki-laki yang kakinya terlindas mobil. Karena tulangnya patah, aku pun bersama beberapa orang pejalan kaki harus membawanya ke rumah sakit.

Aku sebenarnya tidak punya waktu untuk hal semacam ini. Namun sepertinya anak itu butuh didampingi di rumah sakit setidaknya satu malam untuk mengurus administrasi. Ya, anak itu sangat kasihan, selain kakinya patah, sewaktu kejadian dia tidak bersama orang tuanya.

“Kalau begitu kami duluan ya mas.” Ujar beberapa orang bapak-bapak yang pamit pergi.

Aku hanya memaksakan untuk tersenyum, padahal dalam hati aku menyumpahi mereka mendapat karma yang semestinya.

 Oke ini memang malam yang sial. Pasalnya rombongan orang yang menolong anak ini bilang bahwa mereka punya urusan masing-masing dan menunjukku untuk menjaga anak ini barang semalam di rumah sakit.  Aku keberatan, tentu saja sangat keberatan. Selain karena aku tidak kenal anak ini, dijadikan orang yang harus menunggu di rumah sakit hanya karen aku adalah orang yang paling muda diantara mereka adalah hal yang tidak adil.

‘Bapak-bapak sialan’ Batinku.

Namun karena aku tidak punya pilihan, aku pun mengirim pesan ke ibuku dan mengatakan kalau aku akan pulang besok karena sekarang ada urusan.

.
.
Aku menunggui anak kecil itu di ruangan inapnya pasa dia sudah menerima perawatan dokter. Dokter berpesan bahwa kalau ada apa-apa, aku harus melapor ke meja suster. Aku tentu saja langsung mengiyakan.

Jam menunjukkan pukul 10 malam dan anak yang sedari tadi terlelap itu nampak terbangun. Aku mengambil kursi dan memposisikan duduk di samping ranjangnya.

“Ma?”

Deg. Aku langsung diam seribu bahasa. Yah, menyadari fakta bahwa sudah semestinya anak ini bangun dan mencari ibunya. Namun tentu saja orang itu tidak ada. Yang ada hanya aku.. orang asing yang tidak dia kenali.

“Jangan banyak gerak dek, nanti sakit.” Pesanku kepadanya.

Dia diam menatapku. Cukup lama namun aku menganggap dia sedang memproses apa yang menimpanya.

“Mas.. Nama mu siapa?” tanyanya kepadaku.

“Rinto dek.” Ujarku. Aku menganggap kalau anak ini sepertinya paham apa yang terjadi. Dia paham fakta bahwa dia dibawa kesini oleh orang asing dan tidak ada orang tuanya disekitar.

“Aku Remy.” Balasnya memperkenalkan diri.

Aku mengangguk.

Beberapa menit kami tidak bersuara. Kami hanya mendengarkan suara sibuk lorong rumah sakit dimalam hari. Remy nampaknya juga lebih memilih melamun menatap langit-langit.

Memang, melamun tanpa melakukan kegiatan di malam hari membawa ku ke kondisi mengantuk. Entah sampai jam berapa aku bangun. Namun aku ingat terakhir kali Remy sudah terlelap diantara jam 1 malam.

Aku pun tanpa disadari ikut tertidur. Bersandar dan membenamkan kepalaku di kasur Remy dengan posisi masih duduk di kursi.

.
.

Pagi harinya, aku dibangunkan oleh sebuah suara.

“Mas.“

“Nghh.”

“Mas!!” Seorang mengguncang badanku dan memaksaku terbangun, Aku mengucek kedua mataku sembari mendengarnya berucap.
.
.

“Ngapain tidur di bangungan kosong?” ujarnya.

Aku tertegun. Aku lantas menoleh kepadanya, kulihat dia adalah seorang berpakaian pemulung. Memproses kata-katanya, aku lantas menoleh ke seluruh penjuru ruangan.

Ruangan ini asing. Lantainya berdebu, temboknya penuh grafiti dan sarang laba-laba dimana-mana. Tunggu.. Bukankah tadi malam dia ada di rumah saki—

Aku langsung menoleh cepat ketempat tidur yang aku gunakan untuk membenamkan wajahku. Begitu terkejutnya aku saat kulihat itu bukan tempat tidur.

Itu adalah altar pemujaan.. Dengan bangkai kucing dan lilin diatasnya.



Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

1 Response to "Cerita Horor Pengantar Tidur Eps 10 : “Kecelakaan”"

  1. Menghadeh.
    Tadinya gue pikir bakal terharu sama kebaikan si aku dan kepekaan anak itu yg langsung sadar kondisinya. Ternyata XD

    ReplyDelete