v Chapter 12 : The Holder Of Catastrophe | UNSOLVED INDONESIA

Chapter 12 : The Holder Of Catastrophe


From theholders.org

Translated by Admin

Ada tempat khusus jika kau ingin bertamu. Alih-alih pergi ke Instusi mental atau tempat penampungan, yang harus kau lakukan adalah pergi ke Taman Hiburan terbengkalai. Di negara manapun dan di kota manapun.

Temukan roller coaster terbesar di taman itu, tidak masalah bagaimana kondisinya. Duduklah di sisi paling kiri di kereta pertama, kemudian tutup matamu dan berbisiklah “Aku ingin bertemu Sang Penguasa Malapetaka.” [The Holder Of Catastrophe]

Kau akan merasakan coaster-nya mulai bergerak, dan disaat itu, kau belum boleh membuka mata. Perjalanan yang akan kau lakukan akan terasa sedikit panjang. Sensasi menanjak akan sama seperti tanjakan yang ada di awal lintasan Roller Coaster.

Namun tentu saja perjalanan itu tidak akan menjadi perjalanan normal. Pasalnya entah dengan tarikan apa, Roller coaster yang kau naiki sudah jelas bukan bergerak karena mekanisme mesin yang menyala. Kau juga akan merasakan tanjakan yang kau lewati akan sangat tinggi.

Disepanjang perjalanan itu, kau akan mampu mendengar suara teriakan-teriakan dan tangisan pilu yang membias di udara. Jangan sekalipun menyahut bahkan membuka mata. Pasalnya jika kau melakukannya, perjalananmu tidak akan pernah selesai dan kau bisa-bisa terjebak di perjalanan abadi tanpa destinasi.

Suara-suara itu akan berhenti berbicara padamu tatkala roller coaster mulai melambat. Dengan mata yang masih tertutup, kau harus menggenggam palang pengaman seerat yang kau bisa, atau kau akan tertinggal selamanya.

Setelah kau melakukannya, kau akan merasakan dirimu meluncur dan terjungkir balik dengan kecepatan yang tak masuk akal. Udara di sekitarmu akan mulai berubah dingin dan semakin lama kau akan merasa semakin beku. Saat kau merasakan roller coaster yang kau tumpangi kehilangan bentuk fisiknya, kau harus tetap memegang palangnya karena hanya itu benda yang dapat tetap mengikatmu pada kenyataan.

Jika perjalananmu sudah berakhir, secara mendadak kau akan berhenti. Lepaskan genggamanmu dari palang pengaman, dan duduklah dengan mata masih tertutup sampai kau mendengar suara pawai karnaval yang riuh dari kejauhan.

Jika kau sudah mendengarnya, buka matamu maka kau akan disambut oleh tenda sirkus besar bergaris yang berdiri beberapa meter didepanmu. Kau juga akan melihat tenda itu dikelilingi oleh padang rumput dan orang-orang yang bahagia, baik muda maupun tua.

Berjalanlah perlahan ke tenda itu. Nikmati setiap riuhnya seakan kau tidak pernah melihat keramaian seperti ini. Ini yang harus kau tau, suasana bahagia ini ada tergantung langkah kakimu. Jika kau berhenti dan tidak melangkah mendekati tenda, maka luapan kebahagiaan karnaval ini tidak akan hilang untuk selamanya.

Disisi lain, semakin dekat langkahmu ke tenda, orang-orang yang tertawa bahagia akan berubah menjadi tertawa gila. Wajah girang mereka akan berubah menjadi wajah-wajah busuk dan rumput yang segar menghiasi tempat itu akan berubah menjadi rumput kering dengan noda merah dimana-mana.

Orang-orang yang seperti mayat hidup itu mungkin sesekali akan menoleh padamu. Dan pilihan terbaikmu adalah agar kau tidak berkontak mata dengan mereka. Jika mereka menyadari kau berbeda dari mereka, mungkin kau akan diarak dan disiksa.

Intinya, lanjutkan langkahmu sampai kau mendekati tenda. Masuki tenda tersebut dengan mantap dan tanpa keraguan. Jangan sesekalipun menoleh ke belakang atau kau akan tersesat dan tidak akan pernah bisa menemukan jalan keluar.

Di dalam tenda, kau akan mendapati dirimu berada di kegelapan yang sangat pekat. Kau tidak akan bisa melihat arah kemana kau pegi. Namun sebagai pengganti mata, kau akan dipandu oleh suara tangisan seorang pria. Ikuti suara itu, semakin keras suaranya maka semakin dekat pula dengan tujuanmu.

Jika kau sudah menemukan sebuah pintu dengan suara tangisan yang terdengar dari dalam, maka itulah tujuanmu.

Saat kau berjalan melalui pintu, kau akan disambut oleh ruangan dari semen yang dingin. Di sudut paling kiri ruangan, kau akan melihat sesosok pria menangis. Pria itu akan berkostum layaknya badut sirkus, dan dia  akan menangis sembari menutupi wajahnya dengan buku harian kecil.

Kau harus mendekatinya perlahan. Pastikan kau tidak akan melakukan hal yang membuatnya marah. Jika kau sudah berada di sampingnya, duduklah di sebelahnya dan tanyakan, “Apa yang harus kita korbankan?”

Badut itu akan membacakanmu sebuah kutipan dari buku hariannya di sela isak tangisnya. Tulisannya menjelaskan dengan detail tentang kematian orang-orang tak berdosa dan kekuatan jahat yang mengikat obyek-obyek ini.

Saat ia membaca, ilusi akan muncul di sekelilingmu dan kau akan melihat (Dari sudut matamu) setiap kematian dari setiap orang dalam cerita. Diantaranya ada yang dibantai, bunuh diri, bahkan mati karena wabah penyakit.

Namun sang badut tidak suka diabaikan, Jika kau mengalihkan pandangan darinya dan malah terfokus dengan ilusi-ilusi yang muncul disekelilingmu, maka dia akan marah dan kau akan dihabisi. Bahkan pada akhirnya, kau akan dijadikan salah satu cerita dalam buku hariannya.

Jika kau memperhatikannya hingga selesai, ia akan berhenti menangis. Ia kemudian akan menurunkan buku yang menutupi wajahnya, dan memperlihatkan tampang menakutkan yang memiliki borok dan beberapa kulit yang mengelupas.

Lalu ia akan memberikan buku harian miliknya itu kepadamu. Ia memperingatkanmu bahwa kau tak boleh membaca buku harian itu sendirian, atau kau akan menjadi gila.

Kemudian ia akan berbisik, “When the stakes are high, best to play the clown”* sebelum akhirnya tubuhnya akan ditelan oleh boroknya sendiri dan mulai lenyap dari hadapanmu. Perlahan pula, ruangan yang kau datangi juga akan berubah layaknya daging mentah yang perlahan-lahan akan membusuk.

Kau harus menutup matamu sekali lagi dengan tetap memegang bukunya. Seiring suasana yang berubah, hitunglah minimal 12 detik hingga kau boleh membuka mata lagi.

Jika semuanya berakhir, kau akan kembali ke roller coaster paling depan di kursi paling kiri. Tepat di tempat tatkala kau memulai perjalanan ini. Bedanya, kau akan memegang sebuah buku di tanganmu.

Buku harian itu adalah objek ke-12 dari 538.
Kejadian itu tak boleh dibiarkan untuk terjadi lagi.

Catatan Admin : When the stakes are high, best to play the clown jika di translate mentah adalah : Lebih baik menjadi badut apabila taruhannya tinggi.

Namun admin mengalami sedikit kebingungan dalam memahami maksudnya. Mungkin ini adalah ungkapan, admin tidak tau. Kalau pendapat admin pribadi, kalimat itu mungkin saja bisa berarti : “Lebih baik pura-pura tidak tau akibatnya, tatkala menghadapi sesuatu yang beresiko”
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "Chapter 12 : The Holder Of Catastrophe"

Post a Comment