v Chapter 11 : The Holder Of Life | UNSOLVED INDONESIA

Chapter 11 : The Holder Of Life


From theholders.org

Translated by Admin

Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke institusi mental atau tempat penampungan yang bisa kau datangi.

Saat kau sampai di meja depan, mintalah ke resepsionis dan bilang kau ingin mengunjungi seseorang yang disebut “Sang Penguasa Kehidupan” [The Holder Of Life]

Si resepsionis akan mencoba menahan erangan tidak suka dari mulutnya, dan disinilah saat kau harus memintanya sekali lagi.

Lalu Ia akan membimbingmu ke ruang operasi yang tata letak ruangannya mungkin belum pernah kau lihat dalam hidupmu sebelumnya. Dia kemudian akan memberimu sebuah pisau bedah dan meninggalkanmu sendiri di sana, mengunci pintunya.

Kau harus menunggu. Namun waktu tunggu ini tidak pasti. Bisa 30 menit, bisa 1 jam bisa juga entah apa yang kau tunggu tidak datang sama sekali.

Jika yang kau tunggu datang, pintu akan terbuka dan beberapa orang akan memasuki ruangan. Satu diantara mereka adalah seorang wanita hamil. Wanita itu akan berbaring di meja operasi, sementara orang-orang yang lain (yang akan terlihat seperti dokter) akan mulai menyiapkan segalanya untuk kelahiran sang anak.

Tatkala mereka melakukan itu. Kau tidak boleh terpaku dalam kebingungan. Tanyalah pada wanita itu satu pertanyaan.  Utarakan “Bagaimana mereka bisa dikumpulkan kembali?”

Jangan katakan hal lain, atau dokter-dokter itu akan sepenuhnya mengabaikan si ibu hamil dan malah terfokus kepadamu. Detik selanjutnya yang kau tau, malah kau yang akan di bedah dan dioperasi pengangkatan organ tanpa obat bius sama sekali. Setiap detiknya rasa sakitnya akan terasa.

Jika kau menanyakan pertanyaan yang benar, wanita itu akan mulai menjerit, dan anaknya akan segera lahir. Kau harus menunggu sampai proses persalinan selesai. Saat anaknya sudah keluar, bayi itu akan diberikan kepadamu oleh sang dokter. Kemudian sang dokter akan mulai menggerakkan mulutnya seakan berucap sesuatu kepadamu. Sayangnya, gerakan bibir itu adalah gerakan tanpa suara. Kau tidak bisa mendengar suara si dokter sama sekali.

Segera setelah ia selesai ‘berbicara tanpa suara’ dia akan tersenyum. Terima bayi itu dari doker dan gendong. Namun jangan terlalu terbawa. Yang harus kau lakukan adalah melempar bayi itu ke tanah dan menancapkan pisau bedah yang diberikan kepadamu tadi ke kepalanya. Lakukan tanpa keraguan. Pasalnya jika bayi itu terlalu lama kau gendong, bayi itu akan menyerangmu dan meremukkan tulangmu dengan kekuatan yang tidak masuk akal.

Jika kau sudah melempar bayi itu ke tanah dan melakukan urutannya secara benar, bayi itu akan menjawab pertanyaan yang kau tanyakan kepada ibunya. Ia akan berbicara dengan suara serak orang tua. Setiap suara yang keluar menggambarkan kekejaman yang mungkin akan membuatmu gila.

Sementara ia berbicara, orang lain di ruangan itu akan lenyap secara perlahan sampai sepenuhnya hilang tanpa meninggalkan bekas. Tidak ada yang bisa kau lakukan saat ini kecuali mendengarkan ocehan bayi yang berlumuran darah ini.

Setelah ia selesai berbicara, ia akan mati dan pintu di ruangan itu akan terbuka. Kini kau bebas pergi... Itu jika kau tidak terlanjur gila setelah mendengar ceritanya tadi.

Mayat bayi itu adalah objek ke-11 dari 538.
Beranikah kau memindahkan pisau bedahnya?
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "Chapter 11 : The Holder Of Life"

Post a Comment