v Chapter 41 : Holder Of Solitude | UNSOLVED INDONESIA

Chapter 41 : Holder Of Solitude


From theholders.org

Translated by Admin

Di Kota manapun, Di negara manapun, pergilah ke institusi mental atau rumah penampungan yang bisa kau datangi. Saat kau mendekati meja resepsionis. Arahkan pandanganmu ke lantai. Jika kau tidak bisa fokus ke lantai, maka itu tanda pencarianmu tidak akan berhasil.

Di depan meja, jangan menggerakkan atau mengalihkan pandanganmu dari lantai bahkan sampai dia menegurmu. Tanpa menatap si resepsionis,  mintalah untuk bertemu dengan orang yang menyebut dirinya “Sang Penguasa Kesendirian” [The Holder of Solitude]

Setelah berucap, kau akan mendengar suara gong berbunyi. Gong itu akan sangat nyaring dan setelah getaran suaranya berhenti, kau boleh melepas pandanganmu dari lantai dan mengamati sekitar.

Kau akan menemukan dirimu berada di di bawah langit yang aneh di hamparan gurun yang luas dan mengerikan. Sejauh mata memandang hanya akan ada pasir dan tidak ada yang lain. Bergeraklah segera, jangan berlama-lama diam, karena mereka tau keberadaanmu dan memburu orang yang memasuki tempat ini adalah tugas mereka.

Berjalanlah ke arah matahari, dan jangan ke arah sebaliknya. Bias matahari terbit akan menuntunmu ke tempat tujuanmu.

Perjalananmu akan menjadi perjalanan yang tenang atau perjalanan penuh gangguan. Jika secara tiba-tiba muncul awan gelap diatasmu, berhentilah sejenak dan tataplah ke atas. Ucapkan dengan lantang “Aku tidak mengenalmu dan aku tidak mau kenal denganmu. Aku hanya ingin lewat.”

Jika awan itu pergi, maka lanjutkan perjalanan. Namun semisal awan itu nampak turun dan mengerubungimu, takdir yang menunggumu adalah kematian.

Di ujung gurun pasir, kau akan menemukan sebuah struktur kuno yang berbentuk pilar. Pilar raksasa itu akan memiliki sebuah patung Gargoyle besar yang bersarang tepat di ujungnya.

Tanyalah satu pertanyaan kepada si patung Gargoyle “Siapa yang layak binasa?”

Setelah bertanya, Gargoyle itu akan bergerak dan akan menerjang kearahmu. Namun jangan takut, dia tidak akan menyerang dan hanya akan membungkusmu dalam sayapnya. Dia kemudian akan memberimu gambaran-gambaran tentang orang-orang yang mati dalam kesendirian. Mereka yang tidak ditemani siapa-siapa di saat-saat terakhir mereka dan mati dengan cara yang sangat pilu.

Kesepian mereka akan mempengaruhimu. Dan tidak jarang akan membuat para Pencari (Seekers) merasakan gejolak hebat yang membuat mereka gila. Gambaran-gambaran itu akan terus diperlihatkan sampai kewarasanmu hancur.

Kemudian, setelah dia mengakhiri kalimatnya, kau akan merasakan seolah-olah dilemparkan melalui dimensi, berputar tanpa henti hingga tanah padat hanya merupakan memori yang samar-samar. Kemudian tubuhmu yang terombang-ambing akan berakhir dengan dihantamkan ke lantai batu dengan keras.

Namun itu bukan kematianmu.

Tatkala kau membuka mata, kau akan mendapati dirimu berada di ruang dansa. Di antara dinding ruang dansa itu, akan ada sebuah pintu yang nampak terang. Masukilah pintu itu dan kau akan mendapati ruangan kecil yang kosong. Di dinding ruangan itu, akan ada sebuah perisai yang harus kau ambil.

Perisai berbentuk layang-layang berwarna gelap yang dihiasi dengan simbol-simbol mengerikan, simbol-simbol yang tampaknya hidup dan berdenyut. Ambilah perisai itu karena itu adalah obyek yang kau cari.

Saat perisai sudah terlepas dari dinding, kau akan kembali ke meja depan di mana resepsionis akan menatapmu dengan seksama. Dia tahu apa yang telah kau lakukan dan dia nampaknya membencimu.

Perisai yang kau pegang di tanganmu adalah Obyek 41 dari 538.
Berdoalah agar perisai itu dapat melindungimu dari sesuatu yang akan datang
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "Chapter 41 : Holder Of Solitude"

Post a Comment