v Chapter 85 : The Holder Of Sorrow | UNSOLVED INDONESIA

Chapter 85 : The Holder Of Sorrow

From theholders.org

Translated by Admin

Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke institusi mental atau rumah rehabilitasi yang bisa kau datangi. Saat kau mencapai meja depan, mintalah untuk mengunjungi seseorang yang memanggil dirinya “Sang Penjaga Duka” [The Holder Of Sorrow]

Si Pegawai akan cemberut dan menggigit bibirnya. Dengan bimbang, ia akan memandumu jauh ke dalam institusi sampai kau mencapai sebuah pintu besi yang hangus dan berkarat. Ia akan membuka pintu tersebut untukmu, dan kau harus memasuki kegelapan di dalamnya tanpa bersuara sama sekali. Begitu kau berada di dalam, pegawai itu akan menutup dan mengunci pintu itu secara hati-hati.

Kau akan mendengar banyak teriakan dari jiwa-jiwa yang tersiksa beberapa meter di depanmu. Kapanpun jika teriakan tersebut berhenti, cepatlah berteriak sekeras-kerasnya,  “Aku tidak merasa kasihan padamu!”

Jika mereka tidak berteriak lagi, berharaplah mati dengan cepat, karena tiada gunanya mencoba berlari. Namun, jika suara teriakannya kembali, berjalanlah terus ke depan dalam kegelapan. Berjalanlah terus sampai kau melihat seberkas cahaya redup berpendar di depanmu. Saat itu terjadi, segeralah berhenti tatap cahaya itu dengan seksama.

Kau akan tergoda untuk melihat kepada wajah-wajah makhluk sekarat yang bergelantungan di dinding, dan mereka akan memohon pertolongan padamu. Jangan jawab tangisan mereka, karena jika kau memalingkan pandanganmu dari cahaya, pikiranmu dengan cepat akan terkoyak dan dengan reflek kau akan mencungkil matamu.

Cahaya itu akan mengungkap sosok seorang pria yang berdiri membelakangimu, dan kehadirannya akan meredakan teriakan-teriakan di sekitarmu. Ia hanya akan merespon satu pertanyaan: “Siapa yang akan terselamatkan saat mereka bersatu?”

Ia akan berputar untuk memandangmu, dan menjawab pertanyaanmu dalam rincian yang menyiksa. Jangan menginterupsi ceritanya. Hal yang akan terjadi jika kau melakukan itu tidak akan bisa dijelaskan bahkan oleh kriminal yang paling sakit dan gila sekalipun.

Begitu ia selesai bercerita, ia akan memberikanmu sesuatu yang terlihat seperti sebuah batu biasa. Ia akan mundur dari hadapanmu, pendaran cahaya misterius tadi pun memudar. Kata-kata ini mulai akan berdering di dalam pikiranmu ; “Serangan pertama dari pertempuran yang paling kuno dalam sejarah adalah melempar batu.”

Pejamkan matamu dan hitung sampai sepuluh. Saat kau membuka mata kau akan berdiri di depan meja depan institusi. Memegang sebuah batu.

Batu tersebut adalah objek ke-85 dari 538.

“Saat tidak ada senjata buatan manusia manapun yang dapat menghentikan apa yang akan datang. Saat setiap senapan sudah tidak bisa digunakan, dan setiap tank serta alat tempur sudah tidak mampu bergerak lagi, batu ini akan menjadi simbol serangan pembalasan pertama umat manusia. Serangan pembalasan yang akan berhasil. Tugasmu hanyalah melemparnya kepada sasaran yang tepat.”

Baca The Holders Series Lainnya

Tag : Cerita Horor, Baca The Holders Series Lainnya, Creepypasta.

 

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "Chapter 85 : The Holder Of Sorrow"

Post a Comment