v The Holders Series Chapter 198 : The Holder Of Blazes | UNSOLVED INDONESIA

The Holders Series Chapter 198 : The Holder Of Blazes

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah sakit mana pun yang bisa kau kunjungi. Bawalah sebuah buku dalam perjalananmu kali ini.

Ketika kau mencapai meja depan, pastikan orang di sana adalah seorang wanita. Berikan dia buku bertema apa saja yang kau bawa, dan pastikanlah buku itu terdapat tulisan “Aku Berharap” di sampulnya yang sudah kau tulis menggunakan darahmu sendiri.

Wanita itu akan nampak terkejut pada awalnya. Dia akan menerima buku pemberianmu dan membolak-balikkan halamannya dengan malas, sebelum kemudian dia kembalikan buku itu padamu. Terimalah kembali, namun jangan dibuka. Tidak peduli apakah kau sudah tau isi bukunya, buku itu akan berisi hal lain apabila kau membukanya sekarang.

Kemudian, wanita itu akan membawamu ke kamar seorang anak kecil. Anak kecil yang ada di ruangan itu, akan menatapmu dengan pandangan aneh dan nampak tidak mengharapkan kehadiranmu.

Kau harus mengajukan pertanyaan kepada si anak kecil, “Mengapa itu bisa terjadi?”. Mendengar itu, sang anak kecil akan berdiri dari permainan apapun yang dia lakukan dan pada akhirnya menuntunmu berjalan ke tujuanmu yang sebenarnya.

Sebelum kalian pergi, sang anak kecil akan menatap wanita yang mengantarmu tadi dan menyodorkan tangannya, seakan meminta sesuatu. Sang wanita akan terlihat takut namun, pada akhirnya dia akan menggunting atau memotong jari telunjuknya sendiri dengan benda tajam yang ada di sakunya. Dia kemudian akan menyerahkan jarinya itu kepada sang anak kecil dan kalian berdua akan melanjukan perjalanan.

Abaikanlah sang wanita yang menangis kesakitan dibelakang kalian. Meskipun suaranya akan sangat menyiksa, janganlah pedulikan dia dan ikuti sajalah sang anak kecil.

Anak ini, akan membawamu ke bagian rumah sakit yang tidak terpakai. Makhluk aneh menghuni tempat ini, dan kau akan melihat beberapa dari mereka berjalan menyusuri lorong. Jangan menatap mata mereka; seakan mengundang mereka untuk menyerangmu. Pahamilah bahwa sebagian besar dari mereka mampu mencabik-cabik dirimu dalam hitungan detik.

Setelah beberapa jam, Kau akan tiba di sebuah pintu tua yang sudah lapuk. Anak laki-laki itu akan memasukkan jari wanita yang dia pegang ke dalam lubang kunci, dan itu akan berhasil membuat pintunya terbuka.

Sebelum masuk, periksalah kembali barangmu. Pastikanlah buku yang sedari tadi kau bawa dalam perjalanan ini, masih kau pegang dan tidak tertinggal entah dimana. Buku ini, adalah benda penting yang harus kau jaga dan jangan sampai hilang.

Jika sudah selesai memantapkan niat, masukilah ruangan itu. Peganglah tangan si anak kecil dan tariklah dia dibelakangmu. Kau sekarang adalah yang memimpin jalan dan anak kecil itu tidak akan bergerak, apabila kau tidak menggandeng dan menuntunnya.

Dibalik pintu, kau akan berjalan menuruni banyak tangga. Mencoba menghitung semuanya mungkin akan membuatmu gila, jadi jangan lakukan. Mendongak keatas, Kau akan melihat bayang-bayang binatang yang tergantung di udara dengan rantai, dan setiap upaya untuk kembali menaiki tangga akan dihentikan oleh mereka.

Jika Kau mendengar suara selain langkah kakimu dan sang anak, segera duduk dan berteriak, “Aku akan tetap melanjutkan perjalananku! Kau tidak berhak menghentikanku!” Jika suara itu berlanjut, gendonglah anak yang kau tuntun tadi dan hadapilah apa yang akan datang. Bagi beberapa orang, penderitaan yang terjadi di kegelapan mungkin akan mudah dihadapi apabila tidak sendirian.

Saat kau mencapai bagian bawah tangga, tutup matamu dan berkonsentrasilah sampai kau dapat membayangkan ada sebuah pintu di depanmu. Jika kau berhasil, pintu akan muncul seperti yang terjadi di pikiranmu. Bukalah pintu meskipun dengan susah payah, karena tanganmu yang menggandeng sang anak dan memegang buku.

Di balik pintu tersebut, akan terdapat aula dansa yang berperabotan apik. Jangan masuk sampai seorang pria berpakaian bagus, mempersilahkanmu untuk masuk. Dia akan menawarkan untuk menyimpan jaket atau mantel yang kau kenakan kala itu, namun, tolaklah dengan sopan.

Kepada pria yang sama, Kau harus menanyakan satu pertanyaan kepadanya: “Siapa yang akan mengakhirinya?”

Pria itu akan memberimu tatapan bingung sebelum memberitahumu tentang rahasia terdalam dan tergelap di dunia. Dia akan menjelaskan, dengan detail yang mengerikan, sebuah realita dimana seluruh obyek telah bersatu.

Penjelasannya cukup untuk membuat pikiran yang paling kuat menjadi gila. Itulah kenapa, ini adalah satu-satunya saat dimana kau dapat melihat isi buku yang kau bawa dari tadi. Teks dari buku tersebut akan membuatmu menjadi waras kembali, meskipun akan ada konsekwensi ketika kau membacanya.

Bukalah di halaman manapun dan baca apapun yang ada didalamnya. Teks dari buku tersebut akan berubah menjadi bahasa yang jahat dan tidak wajar, namun mulutmu akan menyesuaikan diri dan mampu membacanya dengan lancar.

Ketika Kau telah membaca empat halaman, pria yang ada di depanmu akan nampak marah. Seakan teks tersebut adalah kalimat tabu yang tidak seharusnya diucapkan di tempat ini.

Pria itu akan menerjangmu dan akan mencoba membunuhmu. Jika pertarungan terjadi, bersembunyilah di balik sang anak yang sedari tadi kau tuntun. Karena suatu alasan, sang pria hanya akan menyerangmu dan tidak menyerang sang anak. Manfaatkanlah ini meskipun kau harus menjadikan anak tersebut sebagai tameng hidup.

Jika anak tersebut terluka karena terkena serangan yang tidak disengaja, maka lukanya akan sembuh kembali.

Maaf karena aku harus mengatakan ini, namun, satu-satunya cara untuk keluar dari tempat itu hidup-hidup adalah mengalahkan sang pria dengan kekuatan. Pahamilah bahwa ini adalah pertarungan sulit. Meskipun begitu, lakukanlah karena nyawamu adalah taruhannya.

Jika kau, secara ajaib berhasil menang, maka sang anak akan menoleh kepadamu dan tersenyum mengerikan. Kemudian, dia akan berubah bentuk menjadi sosok yang abstrak dan kontradiksi. Bentuknya tidak akan bisa kau pahami dan tidak peduli sekuat apapun dirimu, kau akan pingsan karena syok dan ketakutan.

Ketika kau bangun, Kau akan menemukan dirimu berada di kamar sang anak di rumah sakit tadi. Disekitarmu, buku yang tadi kau bawa, terlihat terbungkus dengan baju yang dipakai sang anak kecil.

Bawalah buku beserta kain yang membungkusnya dan larilah keluar rumah sakit untuk pulang. Jangan buka kainnya sampai kau sampai di tempat yang kau sebut rumah.

Buku ini adalah Obyek 198 dari 538.

Di dalamnya berisi teks kuno yang mampu melindungi dan menyembuhkanmu dari kegilaan. Rapalkanlah kepada orang berpenyakit mental yang kau ketahui, dan mungkin dia akan sembuh.

Namun hati-hati. Beberapa entitas mungkin akan sangat tidak menyukai konten yang ada di dalam buku tersebut. Kau masih ingat dengan Ras Peniru yang sempat kau temui di perjalananmu menemui The Holder Of Extravagence? Kau sebaiknya berhati-hati dengan mereka ketika kau hendak membaca buku ini keras-keras.

Baca The Holders Series Lainnya

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "The Holders Series Chapter 198 : The Holder Of Blazes"

Post a Comment