v The Holders Series Chapter 228 : The Holder Of False Truth | UNSOLVED INDONESIA

The Holders Series Chapter 228 : The Holder Of False Truth

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke rumah bordil atau rumah pelacuran mana pun yang bisa kau datangi. Begitu masuk, tunggu salah satu wanita, atau nyonya, atau tuan rumah mendekatimu sebelum melanjutkan.

Jangan pedulikan tawaran layanan dari para PSK lain, dan mintalah untuk dibawa ke sosok yang bernama “Pemegang Kebenaran Palsu” [The Holder Of False Truth]

Mendengar permintaanmu, orang yang menyambutmu akan mencoba membujukmu sebaliknya, dan menawarkan alternatif ‘hiburan’ daripada harus melakukan pencarian. Jangan terima tawaran mereka, dan tetaplah minta hal yang kau inginkan.

Jika kau lebih keras kepala dari mereka, akhirnya mereka akan menyerah dan kau membawamu ke ruang bawah tanah tempat tersebut.

Sepanjang jalan ke ruang bawah tanah, kau akan mendengar suara-suara desahan erotis, dan bahkan mungkin melihat pemandangan seksual yang normal di rumah bordil manapun.

Jangan pedulikan mereka dan terus ikuti pemandumu ke ruang bawah tanah. Begitu berada di ruang bawah tanah, kau akan dibawa ke sebuah pintu dan sang pemandu akan membukanya untukmu; memperlihatkan tangga turun yang terlihat dalam dan tak berujung.

Sang pemandu akan menolak untuk membawamu lebih jauh. Jangan buang waktu memohon agar dia mengikuti, dan lanjutkanlah perjalanan seorang diri.

Tidak ada bahaya yang terjadi selama perjalanan menuruni tangga, namun ketika Kau meninggalkan anak tangga terakhir di bagian paling bawah, kau akan mulai merasa seolah-olah ada sesuatu yang mengawasimu. Waktu akan mulai melambat, dan suara yang kau dengar di lantai atas akan mulai terdengar segar di telingamu, desahan, teriakan, akan lebih keras dan lebih intens dari sebelumnya.

Lihatlah sekeliling dan kau akan melihat sebuah pintu di ujung koridor dari tempatmu berdiri sekarang. Berjalanlah ke sana, dan jangan melihat ke belakang. Setiap langkah yang kau ambil ke depan akan terasa seperti satu tahun, karena setiap ketakutan dan setiap rasa sakit yang tidak pernah kau ketahui ada, tengah mencoba mencegahmu untuk berjalan lebih jauh.

Sekali lagi, jangan berbalik, jangan melihat ke belakang. Tidak ada jalan untuk kembali, karena jika kau ingin kembali sekarang, jalan sudah tertutup. Kau akan terjebak di koridor ini untuk mengalami teror paranoia selama sisa kekekalan. Kau akan mengharapkan kematian, tetapi itu tidak akan pernah datang.

Lanjutkan menuju pintu. Ketika kau akhirnya berdiri di depannya, kau akan merasa lelah. Namun jaga kesadaran, dan jangan meletakkan tanganmu di atas pintu. Berdirilah di depannya, kaku seperti papan dan tanyakan “Apa kisah nyata mereka?” tanpa membiarkan suaramu pecah. Jika kau berhasil, pintu akan berayun terbuka dengan sendirinya. Masuk ke dalam, dan pintu akan menutup kembali di belakangmu.

Di dalam, kau akan menemukan tampilan ruangan yang tidak menakutkan, karena yang ada hanyalah sebuah ruangan tua berdebu dengan dinding kosong. Jangan lengah.

Di ujung lain ruangan, kau akan melihat seseorang duduk di lantai, yang punggungnya menempel ke dinding. Sosok itu muncul tanpa jenis kelamin, kelaparan dalam penampilan yang mengenaskan, dengan memakai pakaian abu-abu compang-camping.

Orang ini adalah sang Holder. Melihat lebih teliti, maka kau akan melihat seluruh ruangan tanpa warna, kecuali burung beo bermata baja yang duduk di bahu orang tersebut. Jangan melihat langsung ke burung beo, dan alihkan pandanganmu ke sang Holder saja.

Tatap mata sosok itu, dan mintalah dia untuk “Katakan yang sebenarnya”. Sang Holder akan memberimu seringai sebagai cara menyanjung, sebelum kemudian melanjutkan untuk memberitahumu “yang sebenarnya”

Sang Holder akan memberi tahumu sejarah yang sebelumnya pernah kau dengan dari Holder lain, namun dengan detail yang fiktif. Sejarah ini akan menjadi sangat terselubung dan meragukan, namun akan sangat masuk akal secara bersamaan.

Jangan percaya, dan jangan menyela dia untuk berdebat atau mempertanyakan apa yang akan dia katakan kepadamu. Jika kau menyela sang Holder, burung yang ada di bahunya akan terbang ke bahumu dan memberimu kematian yang cepat.

Biarkanlah sang Holder menyelesaikan ceritanya.

Kau akan tahu dia selesai bercerita ketika si burung beo meninggalkan bahunya dan hinggap di tempat yang lain selain bahumu. Jika kau berhasil mendengarkan cerita sang Holder tanpa menyela dan tanpa mengalihkan pandangan, burung itu akan berada di lantai, dan sesekali berjalan kesana kemari.

Saat ini terjadi, Sang Holder akan mengikuti burung beo dengan matanya, lalu mengarahkan pandangannya kepadamu. Dia kemudian akan berkata “Ambillah, jika kau mau tau kebenaran yang paling sejati dari semuanya.”

Beo itu, adalah obyeknya. Namun dia hanya akan berfungsi sebagaimana obyek, apabila dia sudah diberi makan lidah sang Holder.

Kau tau apa yang harus kau lakukan.

Burung beo itu adalah Object 228 dari 538.

Rawatlah burung itu dan dia akan secara random mengoceh satu kalimat kebenaran. Apa yang dia ocehkan akan sangat acak; bisa jadi hanyalah trivia tidak berguna, namun bisa juga merupakan kebenaran-kebenaran yang tersembunyi dan rahasia.

Siapa tau, suatu hari, dia mungkin akan memberitahumu kebenaran keji dari hal yang tidak seharusnya diketahui manusia manapun.

Baca The Holders Series Lainnya

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

1 Response to "The Holders Series Chapter 228 : The Holder Of False Truth"

  1. ah aku ingat, 3 bulan sebelum nya, ku berkunjung ke salah satu Seeker yang sudah mendapatkan Objek ini, aku pernah mendengar Obyek ini tengah mengoceh beberapa kalimat di sela sela perbincangan kami soal "Mereka",

    tentu saja aku sangat antusias dengan "Mereka" ini.. tapi tak perlu kita bahas sekarang.

    diselal sela itu, Obyek itu mengoceh Kalimat Terkeji dan Terhina yang tidak pernah ku tau dan kudengar selama hidup ku. dan aku baru sadar Seeker ini termenung tiba tiba setelah beberapa ocehan Obyek sialan ini ..

    tapi tak perlu ku ceritakan lebih lanjut, karena menurut ku, kalian tidak perlu tau apa itu, dan kalian boleh menganggap ini hanyalah ungkapan atau sebuah omong kosong belaka.

    Terserah
    Mr. D

    ReplyDelete