v 327 : The Holder Of The Western Seas | UNSOLVED INDONESIA

327 : The Holder Of The Western Seas

From theholders.org

Translated By Admin

Untuk mencari obyek ini, kau harus pergi ke tempat penyewaan perahu, feri atau transportasi jalur laut manapun yang menyediakan layanan untuk perjalanan ke Samudra pasifik.

Kepada penjaga loket, ataupun administrasi di meja depan, mintalah untuk bertemu dengan sosok yang menyebut dirinya “Sang Pemegang Laut Barat” atau “The Holder Of The Western Seas”

Mendengar permintaanmu, orang di meja akan segera terlihat seperti mabuk laut, dan siap untuk muntah. Setelah selesai memuntahkan seluruh isi perutnya di lantai terdekat, orang tersebut akan membawa dan mengarahkanmu ke sebuah taksi biasa yang menunggu di luar. Dia kemudian akan masuk ke kursi pengemudi dan kau akan diajak untuk berkendara selama beberapa waktu.

Waktu perjalanan tidak menentu. Bisa jadi beberapa saat, bisa juga berjam-jam lamanya. Meskipun begitu, tujuannya akan tetap sama; Para Seeker akan selalu dibawa ke sebuh dermaga kecil dipinggiran sungai, atau danau yang memiliki terusan ke laut. Di tempat itu, akan ada perahu motor kecil yang sudah menunggu.

Kau kemudian akan diinstruksikan untuk menggunakan perahu itu demi melanjutkan perjalananmu seorang diri. Di perahu tersebut, seharusnya ada kompas kuningan terang seukuran CD dan setebal satu inci. Benda ini sangat penting karena jika benda itu tidak ada di perahu, kau harus membatalkan perjalananmu saat itu juga. Akan sudah sangat terlambat bagimu untuk pergi, ketika pemandumu itu selesai melepas tali perahu dari dermaga, dan kau akan dipaksa melakukan perjalanan tanpa kompas.

Jika kau telah menaiki perahu, dan diantara 50/50 kemungkinan ada kompas kuningan didalamnya, nyalakanlah mesin dan pergilah ke lautan terbuka. Kau tidak perlu secara literally pergi ke samudra pasifik. Kau hanya perlu berperahu ke tengah lautan, sampai kau tidak dapat melihat daratan sama sekali dengan matamu.

Sekarang, atur kompas di pangkuanmu dan fokuslah padanya untuk mengikuti ujung jarum. Dalam hitungan detik, setelah perahumu kembali melaju ke arah yang ditentukan, kau akan secara perlahan mendengar nyanyian yang bernada berat dan hampa. Nyanyian itu akan terdengar selama beberapa saat hingga nadanya semakin keras dan tinggi.  Teruslah berperahu ke arah yang ditunjukkan kompas.

Begitu kebisingan hampir memekakkan telinga, mulailah pergi ke utara, dan jangan biarkan matamu goyah dari kompas itu. Jika nyanyian berhenti selama lebih dari tiga detik, menyelamlah ke dalam air dan jangan pernah muncul lagi. Ayalnya, dimakan hiu atau tenggelam akan lebih menyenangkan dibanding melihat sesuatu yang bisa kau temui di atas ombak.

Ku asumsikan perjalananmu lancar dan kau tidak perlu menenggelamkan dirimu sendiri di hamparan air asin. Akhirnya, Kau akan merasakan perahumu menabrak sebidang tanah. Selamat, Kau telah tiba di pusat kekacauan.

Di pulau kecil itu, kau akan menyadari bahwa tempat itu dipenuhi patung batu besar. Sekilas akan seperti patung moai, namun jika kau melihat dengan seksama, patung itu sangat berbeda. Di hamparan pasir, akan terdapat api unggun besar yang berkobar menyambut. Meskipun, nampak tidak diketahui siapa atau apa, yang menyusun api unggun tersebut pada awalnya.

Kusarankan untuk mengabaikan patung-patung batu besar yang ada. Walau terkadang kau akan merasa bahwa mereka berpindah-pindah tempat ketika kau tidak melihat, namun mengasumsikan bahwa itu adalah imajinasimu, akan meringankan beban mentalmu dalam perjalanan ini.

Disisi lain, berjalanlah mendekati api, sambil menatap kompas, dan tanyakan pada api, "Apa yang mereka rencanakan dengan bumi?"

Ketika pertanyaanmu itu didengar, dari arah patung-patung batu akan terdengar dengungan hebat dalam bas yang akan menggetarkan sumsummu sampai ke inti. Diam saja dan dengarkan, sebelum kemudian area sekitar tenang kembali.

Sekarang, lihat ke dalam api, sedalam mungkin, dan ketika kau melihatnya, Kau akan merasa bahwa kau telah diminta untuk menyerahkan kompasmu ke kobaran api (membakarnya). Jika kau melakukan penolakan dalam bentuk apapun, maka api tersebut akan mengambilnya darimu dengan kobarannya yang membengkok kearahmu secara tidak logis. Sentuhan kobaran api itu ke kulitmu, akan terasa 1000 kali lipat dari panas api manapun yang kau tau di bumi.

Sementara, Jika kau memberikan kompasnya secara sukarela, maka bersiaplah untuk berlari. Saat kompas meninggalkan ujung jarimu, segera larilah ke tengah api unggun besar itu; abaikan rasa sakit atau rasa terbakar yang pasti akan kau rasakan. Abaikan juga cengkeraman membara dari semua Seeker yang telah tewas dalam api ini sebelum kedatanganmu. Dan, jika kau bisa, abaikan serta jeritan kesakitan terakhir mereka saat potongan daging terakhir meleleh dari tulang mereka untuk pada akirnya hangus membara.

Jika, entah bagaimana, kau dapat mencapai pusatnya sebelum kakimu meleleh menjadi bara panas—yang akan membuatmu kekal dalam keabadian mimpi buruk dimana kau akan terus menjerit, terbakar, dan tidak pernah mati ini—maka kau akan dibasuh dalam kehangatan yang menenangkan.

Pada ujung keberhasilanmu dalam melewati ujian, kehangatan akan menghanyutkanmu ke dalam tidur lelap sebelum kau terbangun di tempat lain. Kau akan menemukan dirimu berada di sebuah pantai tropis di suatu tempat di kepulauan Hawaii. Di sakumu, akan ada dua hal selain apa pun yang kau miliki:  pertama adalah tiket pesawat ke mana pun di dunia, yang paling kau butuhkan saat ini, dan yang kedua adalah korek api kecil berukir, yang terbuat dari kayu gelap padat berbentuk kepala moai.

Pemantik itu adalah Objek 327 dari 538.

Hati-hati, karena api yang dibuat oleh obyek ini tidak akan bisa mati. Seaneh kedengarannya, bahkan sang Holder menganjurkanmu untuk membakar seluruh perairan laut barat, jika perlu, semisal kau ingin membuktikan seberapa dahsyat kekuatannya.

Apinya adalah obor penerang bagi para obyek yang ingin bersatu.

Baca The Holders Series Lainnya

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

1 Response to "327 : The Holder Of The Western Seas"