v 363 : The Holder Of Tragedy | UNSOLVED INDONESIA

363 : The Holder Of Tragedy


From theholders.org

Translated By Admin

Pulanglah. Kau tidak ingin melakukan perjalanan ini. Biarkan orang lain yang melakukannya. Pokoknya siapa pun selain dirimu. Jika kau adalah orang lain itu, well, maka aku rasa ini untukmu. Apapun rintangannya, ku doakan yang terbaik.

Pergi ke taman umum mana pun yang ramai. Lihat baik-baik taman itu. Banyak orang tertawa, berjalan-jalan, bermain, nongkorong dan pacaran. Membaurlah dalam kebahagiaan itu. Ingat-ingatlah momen ini, karena ini mungkin adalah saat terakhir kau mampu merasakan kegembiraan dalam hidupmu.

Sekarang, tutup matamu. Bayangkan taman sebagai gurun yang sunyi, dan pastikan untuk memberi perhatian khusus pada detail kecilnya. Ketika Kau merasa siap, buka matamu. Suasana akan berubah menjadi gurun gersang, dan secara samar masih akan ada orang-orang yang berkegiatan seperti di taman. Saranku, jangan dekati lagi mereka. Sibukanlah diri dengan urusanmu sendiri dan hindari interaksi apapun.

Jika Kau melihat pohon tumbang dan mendengar bunyi berderak, segeralah lari ke pohon tersebut. Cari mayat anak kecil. Jika Kau menemukannya, maka konsumsilah setetes darah dari tubuhnya. Aku tidak peduli bagaimana kau akan melakukannya, lakukan saja sebelum orang lain memiliki kesempatan.

Jika kau mulai muntah hebat, maka selamat, Kau telah diterima dalam ujian ini. Jika Kau tidak menemukan jenazah, maka kau bukan orang pertama yang mengonsumsi darah jenazah itu, atau jika kau tidak muntah hebat, maka Kau telah ditolak. Untuk alasan yang tidak diketahui, sang Holder tidak akan membunuh atau mengutuk jiwa mereka yang tidak diterima dengan nasib yang lebih buruk dari kutukan abadi. Sebaliknya, dia akan membiarkanmu berjalan bebas di tempat ini. Kau dapat mencoba ini lagi (untuk mencari mayat lain di area lain), sayang ide itu jarang terpikirkan oleh para Seeker gagal yang terlanjur panik.

Jika Kau diterima, sekali lagi, selamat! Kau akhirnya akan berhenti muntah selang tak berapa lama. Setelah kau kembali normal, Kau akan melihat bahwa baik pohon maupun mayat, tidak akan ada lagi. Faktanya, tidak akan ada lagi orang di taman itu selain dirimu seorang.

Hal kedua yang akan kau perhatikan adalah muntahanmu telah membuat lubang kasar ke tanah. Jika Kau ingin kembali, lakukanlah sekarang, karena begitu kau masuk ke lubang itu, Kau tidak akan bisa kembali kecuali kau lulus ujian sang Holder.

Tidak akan ada konsekwensi yang harus kau tanggung apabila kau ingin kembali sekarang. Cukup lakukan seperti caramu kesini. Tutup mata, bayangkan rumah, dan buka mata.  Nyatanya, sang Holder akan menghadiahimu karena menjadi orang yang ‘diterima’ sejak awal, dengan mengubah duniamu menjadi tempat yang bahagia. Kau tidak akan pernah menyaksikan atau mendengar tragedi lain lagi. Opsi ini adalah yang terbaik, tetapi jika kau ingin mendapatkan objek, lompatlah ke dalam lubang.

Dari titik ini, ujian yang sebenarnya akan dimulai.

Kau akan menemukan dirimu berada di reruntuhan kota yang dulunya besar. Carilah kerangka apa saja. Saat Kau menemukannya, sentuhlah. Organ-organ tersebut akan mulai kembali satu per satu hingga terlihat seperti orang yang sedang tidur. Setelah ini selesai, temukan kerangka lain, dan sentuh. Lanjutkan proses ini sampai Kau memulihkan kerangka terakhir. Saat ini selesai, Kau akan menyadari bahwa semua kerangka yang dipulihkan sekarang ada di belakangmu. Berjalanlah melalui kerumunan. Mereka akan mulai berteriak dan mencemoohmu. Beberapa akan mencoba menyerangmu. Ini penting : KAU TIDAK BOLEH BEREAKSI TERHADAP INI. Saat Kau berjalan lebih jauh ke dalam kerumunan, ancaman akan semakin jahat dan serangan mereka semakin keras. Pada akhirnya, orang-orang akan mulai melakukan hal-hal yang terhitung “Ilegal” menurut beberapa hukum negara yang kau ketahui. Tahan saja dan terus maju.

Akhirnya, Kau akan mencapai ujung kerumunan. Bila sudah, berbaliklah menghadap kerumunan dan katakan "Apakah Holder disini selemah yang aku kira?!”

Kerumunan akan terus menghina dan menyerangmu, tetapi kau tidak akan merasakan sakit. Tunggulah ditempatmu berdiri, duduk lah jika kau capek. Terserah orang-orang ini mau apa, abaikan saja.

Jika kau berhasil bertahan cukup lama, kerumunan ini akan tiba-tiba merasa bersalah atas apa yang telah mereka lakukan kepadamu. Mereka akan mulai menangis dan memohon agar kau memaafkan mereka. Namun, Kau tidak boleh melakukan ini.

Ketika mereka mulai capek menyerangmu dan memohon maaf, kau harus menjadi orang yang balik menyerang. Serang, serang mereka dan bunuh. Mereka kini tidak akan menyentuhmu, bahkan tidak akan membalas.

Kau harus membunuh mereka dengan cara yang bahkan tidak terpikirkan oleh psikopat terburuk. Jangan ragu, dan jangan merasa menyesal. Akhirnya, ketika lebih dari setengah dari mereka sudah binasa, kau akan mulai merasakan kelelahan.

Ototmu akan sakit, Kau akan lelah, lapar, dan haus. Cobalah yang terbaik untuk mengabaikan semua perasaan itu, karena kau akan merasakannya untuk waktu yang lama. Sisa kerumunan akan takut dan lari darimu, dan kau harus memburu setiap orang untuk waktu yang lama, sebelum akhirnya mereka semua berhasil dibinasakan. Meski proses ini akan memakan waktu bertahun-tahun, kau tidak boleh berhenti untuk apa pun.

Di akhir perburuanmu, kau akan menangkap seseorang yang wajahnya persis sepertimu. Ini adalah orang terakhir yang masih hidup, tapi jangan bunuh dia. Cari bayanganmu di matanya. Begitu Kau melihatnya, dia akan memberi tahumu, "Ini semua bukan salah kami!"

Kau harus mengatakan kepadanya "Siapa yang harus disalahkan jika bukan kau?". Jika Kau ragu-ragu atau merasa menyesal selama pembunuhanmu, kembaran itu akan hilang dan kau akan tetap di sini selama sisa hidupmu, marah pada diri sendiri atas kegagalanmu. Jika tidak, kembaranmu akan memberimu selembar kertas dan pensil. Tulis di kertas kata-kata berikut: "Bisakah hal itu ditunda?"

Segera setelah kau selesai menulis, kau tanpa sadar akan menutup mata dan tertidur. Ketika Kau bangun, Kau akan kembali ke rumah bersama istri dan anakmu (atau suami jika kau perempuan, note ; untuk mempermudah, admin menggunakan hanya istri)

Jika kau tidak memiliki salah satu dari 3 hal itu, mereka akan ada secara ajaib dan ingatanmu akan ditambah seakan kau sudah memiliki keluarga itu sejak dulu. Setiap hari, kau akan pergi bekerja (juga akan disediakan jika dulunya kau tidak punya) dan kembali ke rumah untuk mengurus anakmu. Jalani hidup bahagia. Sisakan hartamu untuk amal, dan bantu orang asing secara acak. Ini terdengar mudah, tetapi seiring berjalannya waktu, hidupmu akan berantakan. Kau akan dipecat, istrimu akan menjadi pecandu alkohol, anakmu akan menjadi pecandu narkoba, dan hidup akan terasa menyebalkan. Terlepas dari semua ini, Kau harus tetap positif. Terus ingatkan dirimu bahwa setidaknya kau masih hidup.

Setelah beberapa tahun, suatu hari kau akan pulang untuk menemukan anakmu hilang. Istrimu akan memberi tahumu tentang bagaimana anakmu diculik, di antara isak tangis. Dengarkan baik-baik istrimu. Jika dia menyebutkan surat tebusan, maka kau sudah gagal untuk tetap positif selama bertahun-tahun dan akan menghabiskan sisa harimu tanpa rumah dan sendirian. Jika hal itu tidak disebutkan (artinya sang anak tidak bisa dicari lagi), katakan pada istrimu, "Aku sudah bahagia dengan apa yang aku miliki sekarang."

Istrimu kemudian akan membawamu ke pintu jebakan di sudut rumah. Meskipun kau sudah tinggal di sana selama bertahun-tahun, Kau tidak akan pernah menyadari pintu itu sebelumnya. Buka pintu jebakan dan masuk ke dalam. Kau akan melihat bahwa Kau berada di dalam ruangan yang gelap dan berdebu. Pergi ke sudut manapun dan duduklah. Tunggu sampai gelombang kesedihan menyapumu, lalu teriakkan, "Bukankah ini sudah cukup?!"

Pintu jebakan akan tertutup. Ruangan akan benar-benar tanpa cahaya. Pada titik ini, Kau akan merasa lebih sedih dari yang pernah kau rasakan sebelumnya. Kau harus mulai berpikir tentang apa yang telah terjadi padamu, dan dari titik mana semua berubah menjadi seperti ini. Jangan biarkan ide gila apa pun memasuki pikiranmu.

Setelah berpikir bertahun-tahun, pintu jebakan akan terbuka. Jangan bereaksi terhadap ini. Terus pikirkan hidupmu. Pada titik tertentu, Kau akan sampai pada kesimpulan akhir.

Kau dapat keluar ruangan melalui pintu jebakan. Rumah itu akan berubah menjadi bangunan lain yang hancur di tanah kosong yang sepi dari sebelumnya. Jika Kau cukup peduli untuk melihat-lihat, Kau mungkin menyadari bahwa gurun yang kau datangi dimasa lampau, sebenarnya adalah reruntuhan kota tempatmu menghabiskan waktu dengan keluarga ‘buatan’ milikmu.

Hadapi matahari dan teriakkan kesimpulan yang kau capai. Setelah itu, berteriaklah dengan lantang "...dan aku akan sembuh dengan waktu!" Berjalanlah ke arah matahari terbit, dan disuatu titik, tanpa kau sadari, kau akan mulai berjalan di tangga yang tak terlihat. Berjalanlah dengan senyum optimis di wajahmu. Jika Kau benar-benar telah mempelajari sesuatu dari pengalamanmu, maka setelah satu menit berjalan, Kau akan menemukan sebuah rentetan foto yang disatukan. Ambil bundle itu dan periksa lima gambar yang ada didalamnya.

Gambar pertama adalah ketika kau berjalan melewati kerumunan orang yang kau bantai. Gambar kedua adalah ketika kau membunuh orang pertama dari kerumunan. Gambar ketiga adalah ketika kau memberikan uang untuk amal dengan ekspresi sedih di wajahmu. Gambar keempat adalah ketika darimu berada dalam posisi meringkuk di ruangan gelap. Gambar kelima, adalah ketika kau berjalan menaiki tangga tak terlihat, dengan senyum optimis diwajahmu.

Berbaliklah dan lihat gurun. Bayangkan dalam pikiranmu taman yang dahulu kau datangi, dan tutup matamu. Berikan perhatian khusus pada detail kecil. Setelah kau memperjelas gambaran di benakmu, Buka matamu. Kau akan kembali ke taman, memegang bundle foto di tangan. .

Bundle foto ini, adalah Objek 363 dari 538.  

Kau tidak akan pernah benar-benar mampu mengetahui apa fungsinya. Meskipun begitu, ingatlah ini : Tragedi memakan korban, tetapi hidup terus berjalan.

Baca The Holders Series Lainnya

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "363 : The Holder Of Tragedy"

Post a Comment