v 362 : The Holder Of Apathy | UNSOLVED INDONESIA

362 : The Holder Of Apathy

From theholders.org

Translated By Admin

Di negara mana pun, di kota mana pun, pergilah ke bawah pohon Black Walnut: sendirian. Jangan pergi ke jenis pohon lain. Begitu Kau tiba, berjalanlah ke pohon dan tempatkan dahimu di kulit kayu, lihat hanya pada akar pohon saat kau melakukannya. Taruh tangan kirimu di pohon dan berbisik, "Aku mendoakan kebaikan bagi The Holder Of Apathy”

Hitung sampai dua puluh tiga dengan lantang setelah kau menyapa pohon. Jangan gerakkan otot sampai kau mencapai angka terakhir. Apabila perjalananmu direstui, pohon tempatmu bersandar akan robek dengan sendirinya untuk memperlihatkan tangga menurun berliku yang bermandikan kegelapan didalam batangnya. Turunilah tangga tersebut

Saat Kau berjalan menuruni tangga dalam gelap, kau akan disambut oleh suara siksaan dan belas kasihan yang paling menyakitkan. Tidak peduli apa itu, apakah seorang wanita menangis minta tolong atau ibumu sendiri yang berteriak untukmu secara pribadi, Kau TIDAK boleh menyahut. Jika Kau melakukannya, tangga di bawahmu akan menjadi kendur dan kau akan jatuh ke neraka yang paling dalam.

Jika perjalananmu berhasil, kau akan menemukan bahwa kau telah tersandung langsung ke Teater kuno yang megah. Tirai Merah akan ditarik di atas panggung, dan hanya satu orang yang akan berada di seluruh auditorium. Dekati dia dan duduk di kursi mewah di sisinya. Dia seharusnya menatap lurus ke depan ke arah tirai, tetapi jika pandangannya tertuju padamu saat kau duduk (bahkan jika hanya sedetik) Kau harus berteriak, "Aku adalah tamu undangan!” Jika pandangannya tidak beralih darimu, tutup matamu karena kematian cepat akan kau dapatkan.

Apabila semua aman, duduklah di sampingnya dan tatap panggung sampai tirai tertutup dan lampu padam. Drama yang muncul setelah itu akan benar-benar memilukan. Pertunjukan yang disajikan didepanmu, hanyalah kisah keputusasaan tanpa kegembiraan, dan pengkhianatan yang paling kejam. Kau mungkin akan merasa terganggu, bahkan di momen-momen ketika pembunuhan benar-benar dilakukan oleh satu ‘aktor’ kepada aktor lain di atas panggung. Namun jangan bergeming, tidak peduli apapun yang kau lihat. Camkanlah bahwa kau tidak mau menggangu ‘penonton lain’ yang sedang menghayati cerita.

Setelah drama selesai dan semua Aktor telah membungkuk, sosok disampingmu, yang harusnya kau ketahui adalah seorang wanita, akan bertanya kepadamu ; “Bagaimana menurutmu tentang pertunjukannya?”

Tatap dia tanpa emosi, dan jawab dia dengan acuh tak acuh, "Sangat tidak elegan”—menjawab hal lain, maka pencarian ini hanya akan berbuah kegagalan.

Mendengar jawabanmu, wanita disampingmu akan terlihat seperti baru saja ditampar. Beberapa menit berikutnya dia akan mencoba berdebat denganmu, untuk membuatmu mengakui bahwa drama itu fantastis dan sempurna. Tidak peduli apa yang dia katakan, pertahankan jawaban aslimu dan jangan tunjukkan emosi.

Akhirnya, dia akan mulai menunjukkan ketidaksenangan yang ekstrim kepadamu. Dia akan mencemooh dan mengejekmu karena tidak berterima kasih dan akan menuduhmu sebagai orang yang memiliki egoisme terlalu tinggi.

Tatap lurus ke depan ke arah Tirai Merah dan jangan mengalihkan pandanganmu sepersekian detik pun. Dari sudut matamu, Kau akan melihat bahwa dia mulai berubah; daging dan tulangnya akan meleleh dan terjalin sampai tidak ada lagi wanita di sisimu, melainkan Monster.

Saat dia mencapai puncak dari tranformasinya, dia akan mulai berbicara dengan semakin pedas dan marah. Dia akan mengancam untuk menyerang orang yang kau cintai, menjanjikan kematian dan siksaan yang mengerikan kepada mereka jika Kau tidak mempertimbangkan kembali pendapatmu.

Pada titik ini, sebelum menjadi lebih buruk, tatap matanya yang sudah kosong. Meskipun dia sekarang adalah makhluk yang sangat cacat, jangan takut dan katakanlah “Menurutku, kau memiliki selera yang buruk.”

Katakanlah dengan intonasi yang menakutkan. Tunjukan dominasi terhadapnya dan beri paham dia bahwa setiap ucapanmu adalah sesuatu yang mutlak, tidak bisa dibantah, bahkan oleh iblis yang datang dari neraka paling dalam sekalipun.

Jika kau gagal menunjukkan dominasimu, dia akan mulai terkekeh saat dia menusukmu dengan salah satu tulang rusuknya. Disisi lain, Jika dia paham bahwa kau adalah sosok yang dominan, dia akan menundukkan kepalanya dalam kekalahan dan rengekan. Sekarang aman untuk mengajukan pertanyaanmu dalam emosi apa pun yang kini Kau rasakan.

"Apa yang akan mendorong para Pencari?" Dia akan menjawab sedikit lebih dari rengekan dalam mengasihani dirinya sendiri. Setelah dia memberimu jawaban putus asa, tutup matamu dan resapilah kepuasan yang kau rasakan setelah menang berdebat dengan seorang Holder.

Saat Kau membuka mata, Kau akan menemukan dirimu dibawah pohon Black Walnut yang tadi kau datangi. Di tangan kirimu, kau akan memegang sebuah poster teater.

Poster tersebut adalah objek 362 dari 538.

Penting bagimu untuk tidak mencari lebih dalam tentang siapa-siapa saja lakon yang terpampang di dalam poster. Jika kau masih ngeyel, maka garis takdir akan berubah.

Poster itu merujuk ke sebuah ‘Pertunjukkan’ yang akan tersaji di hari Penyatuan.

Baca The Holders Series Lainnya

Catatan Admin : Apathy adalah Ketidakpedulian.

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "362 : The Holder Of Apathy"

Post a Comment