v 469 : The Holder Of Revelry | UNSOLVED INDONESIA

469 : The Holder Of Revelry

From theholders.org

Translated By Admin

Holder ini tidak dapat ditemukan di rumah rehabilitasi biasa atau rumah sakit jiwa mana pun. Selama tahun 1800-an, setelah Muckrakers (seorang Jurnalis) mengungkap serangkaian pelanggaran mengerikan di rumah sakit jiwa tertentu, banyak yang terpaksa ditutup setelah publik mengetahui kengerian yang dilakukan di dalamnya.

Dengan perubahan cepat yang menyertai berlalunya waktu bertahun-tahun, bangunan-bangunan yang ditinggalkan ini dilupakan dalam kabut waktu oleh generasi-generasi yang tidak pernah mengalami nasib sial terjebak di dalam tembok mereka. Tentu, mereka yang masih mengingat, kebanyakan adalah mereka yang terjebak di dalam atau tau apa yang terjadi.

Jika kau pernah menemukan bangunan RSJ, institusi mental, RSU terbengkalai dalam Pencarianmu, cari pintu masuknya jika kau berani. Apabila kau menemukan kata-kata "Iam Dionysus unbound, joy and terror one" tertulis di atasnya dengan warna merah, maka perjalanan ini adalah untukmu (atau setidaknya, kau diizinkan untuk mencoba)

Kau harus membuka pintu dan masuk tanpa keraguan. Jika kau memutuskan untuk batal dan pergi setelah membuka pintu; Kau mungkin tidak memasuki wilayah sang Holder, tetapi dia akan masuk ke dalam jiwamu.

Setiap tawa, setiap momen, setiap kepuasan yang pernah kau rasakan, akan membawa rasa takut yang tak tertahankan, dimana itu akan menggerogoti keberadaanmu sendiri. Rasa takut yang membayangi itu, hanya akan meningkat drastis seiring berjalannya waktu.

Apabila kau memilih pergi dan pulang, maka rasa takut itu akan membayangimu sampai mati, disisi lain apabila kau memutuskan untuk masuk, maka rasa takut itu akan tetap ada, dan akan semakin intens karena horor yang nyata dan jahanam sudah siap menyambutmu di dalam.

Keduanya hanyalah jalan menuju kegilaan, itulah kenapa kusarankan untuk melanjutkan karena dengan itu, setidaknya kau akan berkesempatan mendapatkan sesuatu ; obyek.

Masuklah ke gedung institusi terbengkala. Kau akan tahu bahwa kau berada di tempat yang tepat saat kau merasakan kelembapan udara panas dan stagnan yang menindas membebanimu. Tak berapa lama kau melangkah masuk, Seorang gadis kecil pucat dengan gaun putih murni akan berlari ke arahmu, dia akan muncul dalam senyum lebar, dan kemudian menyodorkan satu gelas minuman yang berwarna hitam.

Minumlah semuanya, tidak peduli berapa banyak sensasi terbakar yang akan berkontak dengan perutmu. Jika kau gagal menghabiskannya, mata si gadis akan berubah menjadi tatapan yang mengerikan sebelum dia mencondongkan tubuh ke depan dengan berjinjit, menusukkan jari-jari kecilnya ke lehermu sembari menangis—dan kau akan menghabiskan sisa hidupmu di tempat ini, dalam kondisi haus yang tidak akan bisa terpuaskan.

Tentu, itu bisa dihindari apabila kau menghabiskan minuman yang dia berikan. Setelah Kau berhasil, dia akan menjulurkan tangannya menawarkan. Peganglah dan gandeng tangannya.

Gadis kecil itu akan membawamu menyusuri koridor panjang, melewati sel yang tak terhitung jumlahnya. Para penghuni sel akan terdengar tertawa, ketika kau mulai goyah dan pandanganmu mulai kabur—mungkin, ini adalah efek lanjutan dari zat apapun yang kau minum tadi.

Jangan berani melihat ke dalam sel mana pun, karena di masing-masing sel, ada pasien yang secara mengerikan memutilasi diri mereka sendiri dengan terkekeh liar. Jika kau kelewatan melirik mata mereka yang merah, kau akan bergabung dengan mereka dalam tawa mereka yang menjengkelkan, saat kau melihat kedua tanganmu sendiri nampak mengoyak dagingmu dalam kebodohanmu yang tidak masuk akal.

Jika Kau berhasil mempertahankan inderamu cukup lama, Kau akhirnya akan mencapai ujung dari koridor bercahaya, di mana setelah titik ini, bahkan cahaya redup dari tempat yang ditinggalkan ini tidak mampu lewat, tawa mengerikan memudar, dan semua yang dapat didengar hanyalah siulan di kejauhan.

Disini, gadis kecil itu akan melepaskan tanganmu, dan kau harus mulai berjalan sendiri tanpa menoleh ke belakang. Ketika Kau telah berkelana cukup jauh ke bagian lorong yang paling gelap ini, kau akhirnya akan melihat cahaya merah redup di depanmu, dan siulan akan semakin keras hingga dinding tampak bergetar karena volumenya yang menggelegar.

Saat kau berada di bawah cahaya merah ini, suara serak dan terengah-engah seperti orang yang telah berteriak sepanjang waktu akan bertanya, “Siapakah aku?”

Kau akan tau siapa dia, bahkan ketika kau tidak pernah bertemu dengannya. Bahkan, di titik ini mulutmu seakan mencoba menjawab sendiri. Hentikan! Jangan katakan "Kau adalah Dionysus", karena kau tidak akan mendambakan apa pun selain ketiadaan, saat tawanya bergema di telingamu sampai akhir hayatmu.

Katakan saja “Engkau adalah The Holder Of Revelry” (atau, sang Pemegang Pesta Pora).

Pada saat ini, melangkahlah maju, dan kau akan melihat Dia di dalam sel terbuka yang diterangi lampu merah yang sama, diikat ke langit-langit dengan rantai dan borgol yang juga memotong jauh ke dalam dagingnya yang membusuk.

Rongga matanya yang kosong akan menoleh cepat saat dia melihat ke bawah padamu, tunggul telinganya berkedut pada setiap suara yang kau keluarkan, dan tidak ada hidung kecuali rongga di tengkoraknya yang bersiul saat dia menarik napas dengan cepat dan tidak merata. Wajahnya akan berubah menjadi seringai penuh harap, hampir gemetar karena antisipasi. Tanyakan “Apa kegembiraan dari kejahatan yang tidak terikat?”

Kau hampir tidak akan menyelesaikan pertanyaanmu sebelum dia menjilat bibirnya yang hangus dan mulai berbicara dengan suara serak yang menggetarkan jiwamu. Dia kemudian akan berbicara tentang kegembiraan semua pria bengkok dalam perbuatan mereka yang tak berujung dan keji, dan saat dia berbicara, kau akan mampu melihat penjelasannya dalam pikiranmu.

Dia akan menceritakan bagaimana ketika Akhir sudah dekat, semua keinginan tergelap manusia akan dilepaskan saat manusia menjadi tidak lebih dari binatang buas yang saling meneror satu sama lain.

Suaranya kemudian akan tumbuh lebih cepat dan lebih gembira seiring berjalannya cerita. Di puncak kisahnya, lampu merah akan berkedip, berdengung dan kemudian mati saat dia mengucapkan beberapa kata terakhir dari malapetaka yang tak terelakkan dari semua yang berjalan di bumi.

Kemudian, yang ada setelahnya hanyalah diam.

Melangkahlah maju ke dalam sel yang sekarang tidak terang, dan merabalah dalam kegelapan untuk mencari sesuatu dilantai. Disana, akan ada gelas yang diberikan gadis kecil itu kepadamu sebelumnya,

Gelas itu adalah objek ke #469 dari 538 dan sekarang memiliki tutup yang menyegelnya.

Isi dari gelas itu akan tumbuh semakin penuh dengan setiap Obyek yang sudah para Seeker ambil dari para Holder. Ketika gelas itu penuh, maka era pencarian sudah berakhir, dan akan digantikan dengan era peperangan antara para Seeker.

Minuman yang ada didalamnya akan membuat peminumnya masuk ke dalam zona ekstasi yang mematikan, ketika perayaan Akhir akan segera dimulai.

Baca The Holders Series Lainnya (400 – 538)

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "469 : The Holder Of Revelry"

Post a Comment