v The Finding Father Chapter 7 : Only Human | UNSOLVED INDONESIA

The Finding Father Chapter 7 : Only Human

Bagian Ketujuh dari Serial Finding Father

“Jangan khawatir, aku di sini bukan untuk menyakitimu.” Ujar pria misterius di depan pintu, yang nampaknya menyadari wajah pucatku.

Seolah-olah aku adalah sejenis binatang, dan pria itu adalah pemburu yang hendak menangkapku, aku mempertimbangkan semua pilihanku. Aku tidak bisa lari, tidak bisa bersembunyi, mungkin aku bisa mengalahkannya, pikirku.

Namun, sebelum aku sempat menyerang, dia mengatakan kepadaku bahwa jika dia ingin aku mati, aku pasti sudah mati.

Dia lalu dengan santai berucap bahwa dia hanya ingin mengobrol, tetapi tidak di sini. Dia mengatakan kepadaku untuk mengikutinya ke mobilnya. Aku sempat kaget. Dengan ketus, aku berkata “Kau pikir aku bodoh?” dengan pemikiran bahwa orang ini pasti akan menculikku.

Dia lalu mengatakan kepadaku bahwa dia tahu obyek apa yang aku miliki, dengan siapa aku pernah berbicara, dan apa yang terjadi pada Thomas Reel. Dia juga menyebutkan bahwa dia mengenal Ayahku.

Aku menatapnya dalam, mencoba mempertimbangkan ajakannya sebelum kemudian menyerah sepenuhnya karena rasa penasaranku lebih dominan. Aku mengambil jaketku dan mengikutinya menuju mobil miliknya.

Persetan, kalau aku mati, setidaknya aku akan menuntut penjelasan tentang semua sebelum dibunuh.

.

.

Mobil yang aku masuki adalah sebuah limusin. Aku bahkan tidak pernah menyangka, bahwa dalam hidupku yang menyedihkan ini, aku mendapatkan pengalaman untuk menaiki kendaraan super mewah yang hanya bisa kulihat di film-film.

Ketika aku dan sang pria misterius itu sudah ada didalam, dia memberi tahu sang supir untuk berkeliling ke beberapa blok saja, menandakan bahwa ini memang perjalanan tanpa tujuan, dan setiap urusan akan diselesaikan di dalam mobil ini.

Tentu pertanyaan pertamaku adalah tentang siapa dia.

“Nama aku Louis Rockwell, dan aku adalah CEO AG Industries” itu adalah jawaban yang aku dapat.

Aku tentu terkejut. Memang dia adalah dari AG industries, dari kartu namanya, aku sudah tau. Tapi siapa sangka, sosok ini adalah pimpinan tertingginya.

Dia menghela nafas, seakan bukan pertama kalinya dia melihat raut kaget seseorang setelah dia menyebutkan namanya. “Sepertinya kami memang harus mengganti slogan kami menjadi ‘Keeping Seekers Paranoid’ .. haha..”  candanya.

Aku tidak tertawa.

Dia mengatakan kepadaku untuk lebih santai, karena dia tidak berencana melakukan apa pun kepadaku. Sebaliknya dia malah menginginkan bantuanku. Aku mendengarkan, dengan masih setengah tidak percaya.

Aku kemudian mengatakan kepadanya bahwa aku ingin pertanyaanku dijawab terlebih dahulu. Louis Rockwell hanya mengangkat bahu, dan berkata “Oke, cukup adil.”

.

Aku diam selama beberapa saat, mencoba menganalisa sosok ini dari pakaian, raut, gelagat dan sikap. Pada akhirnya, karena aku sadar aku tidak mampu membaca orang, aku pun menyerah dan menanyakan setiap rasa penasaranku kepadanya.

“Apa yang lebih buruk dari Holders?” itu adalah pertanyaan pertamaku.

Dia mengatakan kepadaku bahwa ada banyak hal yang lebih buruk dari Holders, dan memintaku lebih spesifik. Aku kemudian bertanya tentang makhluk yang aku lihat kemarin.

Dia mengatakan kepadaku bahwa makhluk itu adalah salah satu perhatian utama mereka saat ini. AG Industries sendiri tidak tau, namun mereka tengah mencoba mencari tau..

“Sejauh ini, kami hanya bisa memprediksi di mana mereka akan menyerang, bukan kapan.” Jelasnya.

".. jelaskan padaku tentang Obyek-obyek yang ditandai," Pintaku. dia nampak diam sebentar.

"Kami hanya tau beberapa obyek yang menjadi incaran mereka, namun tidak semua. Manset milik Mr. Thomas Reel adalah salah satunya." Jawabnya.

Aku tidak merespon lebih lanjut.

Kemudian, aku menanyakan pertanyaanku yang kedua, “Apa arti dari slogan Keeping Us Better?” tanyaku.

Dia menjawab bahwa artinya persis seperti yang terdengar. Aku mengumpat dalam hati, mendengar jawabannya yang tidak jelas dan samar.

Dia kemudian mengatakan kepadaku bahwa aku akan mengetahui kebenaran dari semua pada waktunya, tergantung apakah aku mau menerimanya atau tidak.

Aku memutar bola mata, merasa sangat tidak puas.

“Bagaimana kau mengenal ayahku?” tanyaku mengajukan pertanyaan ketiga.

Dia memberi tahuku bahwa mereka telah bekerja sama selama beberapa waktu, sebelum dia menghilang. Dia kemudian menjelaskan sejarah seakan dia dan ayahku adalah kawan lama atau semacamnya.

Aku diam mencoba memahami. Jadi ayahku itu memiliki hubungan dengan AG Industries? Entah kenapa aku sudah tidak kaget lagi. Aku kemudian bertanya tentang kerja sama macam apa yang dia dan ayahku lakukan, dan CEO AG Industries ini, kemudian lanjut menjelasakan,

Dia memberi tahuku tentang upaya Ayahku dalam mencoba mematahkan aturan-aturan Obyek dan Holder. Ini adalah hal yang serupa seperti yang aku dengar dari Derrick Tod, dimana tes-tes ketahanan dan potensi dijalankan, untuk melihat lebih dalam tentang obyek-obyek misterius ini.

Atas hasil tes ini, mereka tau bahwa obyek-obyek tidak dapat dihancurkan dengan kekuatan fana, dan siklus kepemilikan Obyek, akan berputar secara sistematis dalam sebuah pola yang aneh.

Louis diam sebentar, menjeda dan menatapku. Dia mengambil nafas dalam sebelum melanjutkan ke penjelasannya yang berikutnya.

Dia menjelasan bahwa dia dan Ayahku kemudian menemukan cara untuk "melanggar aturan" universal yang mengikat para Obyek. Dan karena itulah, ayahku diincar. Dia kemudian mengingatkan kembali atas tawarannya kepadaku untuk bekerja sama. Dia ingin aku, sebagai anaknya, membantu membereskan kekacauan ini, dengan janji Ayahku mungkin bisa terselamatkan.

“...”

.

.

Aku belum sempat memberikan jawabanku atas tawarannya sebelum kemudian mobil nampak berhenti. Aku sedikit menggerutu ketika menyadari fakta bahwa ternyata perjalanan ini memiliki tujuan.

Mobil ini, terparkir tepat di luar rumah sakit jiwa, satu-satunya di kota ini. “Kita bisa berbicara lebih nyaman di dalam, jika kau mau”  katanya, merujuk ke rumah sakit jiwa.

Aku mengerutkan dahi, dan bertanya kepadanya apa yang dia maksud. Dia tertawa dan memberi tahu aku bahwa salah satu laboratorium penelitian mereka,  dibangun di bawah rumah sakit ini.

“Bagaimana? Apa kau mau ikut?” tawarnya.

Aku dengan enteng menjawab “Tidak.” Sebelum kemudian membuka pintu.

“Baiklah kalau begitu.”

Orang itu nampak tidak memaksa lebih lanjut.

“Jika kau ingin menemukan kami, katakan saja pada resepsionis bahwa kau sedang mencari Seeker of Holders.” jelasnya. Aku hanya mendengus. Sedikit ironi.

“Aku akan mencarimu lagi untuk mendengarkan jawabanmu atas tawaranku, atau kau bisa mencari kami.” Lanjutnya.

Ketika aku sudah keluar mobil, dia membuka kaca belakangnya untuk mengucapkan pesan terakhirnya kepadaku.

“Kau harus memahami siapa penjahatnya dengan benar. Kami, AG Industries berada di pihak yang baik.”

Mobil kemudian melaju dan meninggalkanku sendiri. aku menatap lampu belakang limosin dan menghela nafas. Pandanganku sempat tertuju kepada gedung RSJ yang mentereng.

.

.

.

Ketika aku sampai kembali ke rumah, forum Seeker sedang down. Ini adalah sesuatu yang jarang, karena belum pernah terjadi sebelumnya. Sambil mencari informasi lain, aku menemukan beberapa berita yang cukup menarik perhatian.

Di banyak belahan dunia telah terjadi pemadaman listrik. Beberapa ilmuwan menjelaskannya sebagai semacam medan elektromagnetik yang melewati bumi. Bagaimanapun, aku lebih tertarik dengan lokasinya, karena salah satunya sedang terjadi di kota pada saat itu, dekat tempat tinggal Derrick Todd.

Aku kemudian mencatat daftar lokasi tempat fenomena ini terjadi di sebuah kertas. Ketika aku mencocokan beberapa, tempat-tempat tertentu sangat familiar.

Menimbang sebentar, aku bangkit untuk mengambil barang-barangku dan pergi. Aku melihat daftar lagi untuk memastikan kebenarannya. Salah satunya adalah di mana dan kapan aku menemukan Thomas Reel. Lain terjadi ditempat aku menemukan Roger Betham.

Karena penasaran, aku memutuskan untuk ke tempat Derrick Todd. Tempatnya cukup dekat dengan rumahku jadi aku tidak ragu untuk kesana.

Ketika aku sampai, aku mematung ketika kulihat pintu depan miliknya rusak dan keadaan nampak sepi.

Aku menelan ludah. Mempertimbangkan apakah aku harus kabur, atau mengecek kedalam. Ketika rasa penasaran mengalahkan rasa takut, aku pun dengan perlahan berjalan memasuki rumahnya.

Tsk, kenapa aku melakukannya?

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "The Finding Father Chapter 7 : Only Human"

Post a Comment