v ? : The Holder Of the Blood Pen | Legion's Object #14 | UNSOLVED INDONESIA

? : The Holder Of the Blood Pen | Legion's Object #14

From theholders.org

“The Legion’s Objects”

Translated By Admin

Beberapa Holder adalah iblis; yang lainnya, adalah “manusia” yang pikirannya telah diperbudak. Aku tidak tahu lagi aku yang mana. Aku merasa aku pernah menjadi manusia, tetapi ketika kau menjaga Objek yang sangat dicari dan kau melakukan tindakan yang sangat kejam pada para pencari yang datang untuk itu, rasa kemanusiaanmu akan benar-benar memudar.

Pada akhirnya, sifat welas asih atau sejenisnya, akan benar-benar meninggalkanmu. Tubuhmu akan menjadi tidak lebih dari cangkang kosong, yang hanya melindungi kejahatan dan rasa sakit. Apakah ini membuatku menjadi iblis meskipun tubuhku tetap manusia? Aku bahkan tidak tau lagi.

Keabadian. Objek yang aku jaga menjanjikan keabadian kepada pemiliknya, meskipun aku belajar, dengan cara yang kasar, bahwa apa yang dia janjikan tidak seperti yang aku pikirkan pada awalnya.

Sebuah cerita dapat memberikan keabadian kepada penulis dan subjeknya. Cerita yang bagus tidak akan pernah terlupakan.

Aku berangkat mencari objek tertentu yang dikenal sebagai Pena Darah atau “the Blood Pen”

Aku ingat hari itu layaknya kemarin.

Perjalananku dimulai di sebuah sekolah tua, setelah menyelinap ke ruang kelas dan menulis kata-kata "Bahagia selamanya" di papan tulis. Ini adalah awal dari semua.

Setelah menulis kata-kata ini, Kau langsung terikat kepada “ceritanya”. Kau adalah tokoh utama dalam cerita itu, dan semua tindakanmu secara tidak sadar kini telah dikendalikan oleh sang “Penulis” yang asing.

Ruang kelas akan tetap sama tetapi jika kau melangkah keluar dari pintu, perasaan familiar akan langsung menghantammu, meskipun kau tidak pernah berada di tempat itu sebelumnya.

You see, alam tempatmu berada sekarang diatur oleh ide dan gagasan dari sang penulis yang membuat cerita. Yang menyebalkan dari itu adalah, dia sudah tau akhir dari kisahmu, dan kau hanya akan bisa menjalani kisah itu demi melengkapi takdirmu.

Jika dia memilih Good Ending kepadamu, maka kau akan dapat keluar dari tempat ini dengan selamat. Jika Tokohmu sudah ditentukan untuk mendapat Bad Ending, maka entah kengerian apa yang akan menimpamu sebelum kau mencapai akhir dari hayatmu di tempat ini.

Cerita yang dibuatkan untukku oleh sang penulis, adalah sesuatu yang unik. Menjalaninya, adalah hal yang menyebalkan dan menyakitkan. Namun ketika aku mengingat kembali, aku sedikit banyak paham akan “romansa” yang telah dia bumbui kedalam kisahku.

Aku selalu berharap aku termasuk orang yang beruntung untuk melarikan diri, namun sayangnya, bukan itu kisahku. Selama bertahun-tahun aku hidup dalam imajinasinya, berjuang melalui ruang bawah tanah yang gelap, dan menghadapi musuh yang tidak dapat diatasi. Ada unsur Heroik yang dia berikan kepada karakterku, meskipun hal itu tidaklah semurni pahlawan pada umumnya.

Sayang, usaha yang luar biasa itu menemui akhirnya ketika ending dari ceritaku berada di depan mata. Kisahku berakhir berbeda dari kebanyakan orang.

Di sebuah aula yang dipenuhi kertas, aku bertemu dengannya, sang Author, atau The Holder Of the Blood Pen. Dia menjelaskan kepadaku tentang bagaimana aku adalah tokoh utama dalam ceritanya, dan pertemuan ini adalah hal yang sudah dia tulis ratusan abad yang lalu.

Dia mengatakan kepadaku bahwa aku adalah tokoh favoritnya, dan ceritaku hanya akan sempurna apabila aku memenuhi takdirnya. Semua sudah direncanakan, dan kedatanganku, hanyalah untuk menggantikannya sebagai sang Holder yang baru.

Tentu aku melawan pada awalnya, namun rupanya itu adalah bagian dari kisahnya. Berontaknya sang “tokoh utama”, untuk menerima realita. Dia tidak benar-benar menceritakan seluruh kisahku sampai aku benar-benar menjadi Holder menggantikannya.

Ketika aku melihat naskah yang dia tulis setelah semuanya berakhir, aku menjadi paham bahwa setiap penolakan, setiap pergelutan, setiap tragedi, setiap usaha, semua adalah bagian dari kisahnya.

Aku kini abadi. Sudah lama sekali semenjak aku berdamai dengan keadaan dan menerima nasibku menggantikan Holder yang lama. Apakah aku sakit hati? tentu saja. Lebih buruk dari itu, aku menyimpan dendam yang sangat mendalam kepada Holder lama, lebih dari yang siapapun ketahui.

Ceritanya atas diriku memang sudah berakhir, tapi, satu lembar “Epilogue” dari kisahku adalah hal yang menggangu. Satu kalimat.. satu kalimat di akhir yang pada akhirnya membuatku tidak bisa terlepas dari takdirku ini, kalimat yang berbunyi.. “..dan dia menggantikanku sebagai The Holder Of the Blood Pen untuk selama-lamanya.”

Itulah yang kemudian mengikatku ke dalam keabadian. Aku tidak bisa mati, tidak bisa menyangkal takdir itu seberapapun aku mencoba. Obyek yang aku jaga, The Blood Pen nampaknya juga tidak akan membiarkanku melawan. Apabila aku hendak menulis cerita baru demi menghadapi sosokku yang sekarang seorang Holder, segala macam kontradiksi akan dihapus, tinta tidak akan keluar seberapa keras aku mencoba.

Kemudian, aku terjebak dalam depresi setelah menulis ribuan naskah yang gagal. Lalu, suatu hari, didasari dari keputusasaan, dan kegilaan, aku membuat cerita baru, cerita yang berbeda dari yang lain.

Aku membuat cerita yang tidak memiliki hubungan apapun tentang Holders. Hanya kisah seorang pria yang memiliki mental yang kuat, pantang menyerah, ulet dan cerdik. Dia tidak memiliki kelemahan, setidaknya, itulah yang aku rancangkan kepadanya. Detail tentang ceritanya adalah bahwa dia menjalani hidup yang penuh darah, yang aku buat semengerikan dan setragis mungkin.

Kemudian, kisahnya berakhir. Atau setidaknya itulah yang aku pikirkan.

Suatu hari, seorang Seeker datang kepadaku untuk meminta obyek. Fakta bahwa aku tidak menuliskan ceritanya berarti dia datang dari luar “kisah” yang aku tulis. Meskipun begitu, aku mengenalinya. Warna kulitnya, warna rambutnya, matanya yang cerah.. bahkan aksennya yang aneh.

Dia yang sudah aku beri ending untuk mati secara mengenaskan. Dia yang kisahnya ku buat untuk tidak pernah mengenal Holders, kini datang padaku sebagai seorang Seeker. Dia yang lalu membuang nama pemberianku, dan mendeklarasikan diri sebagai Legion.

Baca The Legion’s Objects Lainnya

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

3 Responses to "? : The Holder Of the Blood Pen | Legion's Object #14"

  1. mantep, sedikit mirip alan wake segala hal yang di tulis akan jadi kenyataan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya cuman disini, si Legion berhasil melawan "plot" dan menjadi tokoh utama yang memberontak.

      Delete
    2. kalo gak salah si Legion itu abadi kan ya nanti entah di object apa di ceritain kalo dia masih hidup dengan 2000 object di belakang dia

      Delete