v Membahas Film The Curse Of La Llorona | Movie Review Gan | UNSOLVED INDONESIA

Membahas Film The Curse Of La Llorona | Movie Review Gan


Sebelum membaca, saya peringatkan dulu bahwa akan banyak spoiler di artikel ini. Jika anda adalah orang yang anti dengan bocoran, maka sebaiknya tonton dulu Filmnya sebelum membaca.

Disclaimer : Saya bukan movie expert yang benar-benar paham seluk beluk perfilman, mengerti soal sinematografi, pengambilan gambar ataupun storline. Saya hanya pemuda biasa, yang sekali-dua kali nonton film karena pengen.

Terlepas dari banyaknya film Horror yang tidak saya tonton, saya pribadi bukanlah orang yang membenci film Horror. Namun sebenarnya, saya itu orang yang ‘pilih-pilih’

Pilih-pilih yang dimaksud tentu saja saya bukan berarti dalam semua genre, hanya terbatas di horror saja. Alasannya adalah karena saya males kena jumpscare.

Alasan saya niat nonton film yang satu ini, adalah karena dijadiin episode sama Buzzfeed Unsolved.


The Curse Of La Llorona adalah film horror kedua yang saya tonton di tahun ini. Setelah sebelumnya saya menonton Pet Sematery. Motivasi saya menonton The Curse of La Llorona sebenarnya hanya iseng, bahkan saya sendiri tidak paham sinopsis ataupun trailernya seperti apa—ya saya tau, niat saya berbanding terbalik dengan pengakuan saya yang ‘pilih-pilih

Namun keisengan saya tersebut sebenarnya berakhir dengan tidak buruk, karena pasca menonton filmnya saya mulai sedikit tertarik dengan beberapa film horror yang akan datang.
Err.. Oke, mari kita masuk ke pembahasan. Sebenarnya apa yang terjadi di film tersebut?

Single Mother Vs The Mother of Ghost


Dewasa ini, The Mother Of Ghost La Llorona memang tidak se legendaris The Mother of Dragon Danerys Targaryen. Namun kisahnya diceritakan secara ringan dalam film The Curse of La Llrona.

Film ini sendiri berkisah tentang seorang janda bernama Anna Garcia yang bekerja di departemen kepolisian. Atas suatu alasan dia ditugaskan untuk mengurusi panggilan dari sebuah sekolah yang mengatakan bahwa dua muridnya sudah lama tidak masuk sekolah. Ibu dari kedua anak tersebut pun nyatanya lah yang menolak untuk kedua anaknya masuk sekolah.

Atas alasan itu, Anna pun mengunjungi kediaman keluarga tersebut. Yang mengejutkan adalah ibu dari kedua anak tersebut lah yang mengurung kedua anaknya sendiri di lemari. Saat ditanya alasannya dia bilang “Aku harus menyembunyikan anak-anakku, atau dia akan datang menjemput mereka”

Kemudian atas suatu alasan Anna pun menangkap Ibu tersebut dan ‘menyelamatkan anak-anak itu’ (Karena Anna mengira bahwa ibu tersebut kena gangguan kejiwaan). Namun saat Anna bertanya kepada kedua anak tersebut, nyatanya pengakuan kedua anaknya berbanding lurus dengan ibunya. Mereka juga mengaku bahwa ‘Ibu hanya berusaha untuk melindungi kami dari dia’

Kedua anak yang Anna tinggalkan di ‘tempat aman’ (Yaitu Motel), tidak sampai pagi hari ditemukan meninggal karena tenggelam di Sungai. Dan di tempat kejadian itulah Ibu dari anak-anak tersebut menyalahkan Anna karena dia lah yang memindahkan kedua anak tersebur dari ‘tempat aman’ mereka.

Awal kisah, kita akan dibawa menuju kisah hidup keluarga Anna Garcia yang hidup bersama kedua anaknya. Meskipun begitu, porsi perkenalan dan masuk ke masalah nyatanya tidak berlebihan dan pas menurut saya.

Dendam diam-diam yang amat mendalam


Karena anaknya dibiarkan mati, ibu dari kedua anak yang tenggelam di sungai itu pun berdoa kepada dia. Dia yang dimaksud adalah La Llorona. Berharap bahwa La Llorona akan mengambil anak-anak dari Anna dan mengembalikan anaknya—Hal ini diceritakan seiring berjalannya cerita.

Itulah awal dimana keluarga Anna mulai ‘ditandai’ dan di terror oleh La  Llorona­­—Entah kenapa saya akan spontan merasa kagum dengan beberapa adegan ‘mistis’ yang dibuat secara apik. Dan saya pribadi, menyukai adegan saat La Llorona tampak tatkaa dilihat dari payung transparan (*dalam film).

Anna yang mulai merasa ada keanehan terhadap kedua anaknya pun mulai curiga. Hingga pada akhirnya disuatu malam dia diperlihatkan sosok La Llorona sendiri yang berniat mencelakai Peter dan Samantha (kedua anaknya).

Dia yang putus asa pun berkonsultasi dengan Father Perez, yang mana harus dikecewakan karena Father Perez merasa tidak sanggup melawan La Llorona. Kemudian dia merekomendasikan untuk Anna dan kedua anaknya bertemu dengan orang bernama Rafael yaitu ‘orang sakti’ lain yang berada di luar struktur keorganisasian gereja.

Dan itulah saat pertarungan dimulai.

The Conjuring Universe?


Pada suatu adegan, kita diperlihatkan sepotong wajah yang tidak asing. Yap, tentu saja saya merujuk kepada penampakan Anabelle. Boneka terkutuk itu sengaja diperlihatkan di film ini saat diceritakannya latar belakang dari Father Perez. Sosok pendeta yang pernah tampil di film Anabelle (2014) dengan peran dan pemeran yang sama.

The Curseof La Llorona sendiri, nyatanya berhubungan langsung dengan The Conjuring Universe (Universe nya para setan), yang mana termasuk satu dari sekian Universe yang mengikuti jejak Marvel.  Dimulai dari The Conjuring (2013), Annabelle (2014), The Conjuring 2 (2016), Annabelle: Creation (2017) dan The Nun (2018). Dan kemudian The Curse of La Llorona (2019) nyatanya dengan pelan tapi pasti mulai membangun Franchise yang berkisar antara dunia ghaib.

Saya pribadi, dari banyaknya judul diatas baru menonton the Conjuring, Anabelle dan The Curse of La Llorona saja—mungkin karena saya pada dasarnya tidak terlalu minat dengan yangre horror. Namun setelah mengetahui fakta diatas, saya ayalnya harus mulai riset lebih dalam untuk mengobati rasa penasaran saya.

Terlepas dari banyak review yang menyebutkan bahwa The Nun  jatuhnya jelek, namun sepertinya saya tidak boleh menyimpulkan terlalu dini apabila belum menontonnya sendiri.

Setan yang Full Time


Tidak hanya blogger yang bisa full time, nyatanya setan pun demikian. Pasalnya, jika umumnya di film hantu, Malam adalah detik-detik Horror, dan siang adalah zona aman, sepertinya itu tidak berlaku kepada La Llorona ‘Yah bodo amat, gw mah kalau jadi hantu totalitas’

Banyak adegan yang memang ‘gangguan-gangguan mistis’ nya dilancarkan di siang hari. Meskipun begitu, saya tidak merasakan perasaan nganggu dan tidak puas, pasalnya penampakan penampakan La Llorona sendiri memang tidak terlalu berlebihan di siang hari, namun masih bisa memberikan terror yang cukup mencekam—Dengan formula seperti inipara penonton diberikan pemahaman bahwa siang ataupun malam, selama kau sudah ‘ditandai’ oleh La Llorona, maka kau tidak akan bisa lepas. Dan saya mengakui bahwa itu merupakan formula yang bagus.

Tentu saja, berdasarkan story line yang dianut, La Llorona memang cenderung mengincar Anak-Anak. Hal ini didasari dendamnya yang mendalam kepada Suaminya yang dulu selingkuh, dan untuk membalaskan rasa sakitnya, dia membunuh anak-anaknya sendiri. Hingga pada akhirnya dia mati dengan membawa keyakinan untuk membunuh.

La Llorona sendiri, dalam melancarkan aksinya memburu anak-anak, dia menggunakan metode 3M, yaitu menandai > menghantui > dan mengeksekusi. Pertama kau akan ditandai dengan bercak ditubuhmu, kemudian kau akan di terror siang dan malam, lalu tanpa sadar, eh tau tau kau sudah ada di alam kubur.


Memang, saya menikmati film ini dikarenakan alurnya mudah dipahami dan tidak terlalu berat. Terlebih lagi, La Llorona terasa sangat ‘baru dan segar’ di dunia perfilman. Berbeda dengan boneka Chucky yang dulu pernah ada kemudian di remake. Ataupun Film IT yang memang versi originalnya sudah ada 27 Tahun sebelum versi terbarunya yang tayang di 2017.

Lantas apakah film ini layak ditonton? Well, maybe Yes.

Tentu saya berharap banyak kepada film-film the Conjuring Universe kedepannya, untuk menyajikan film-film yang tidak hanya berisi Jumpscare, melainkan lebih menekankan tentang Story Telling dan kepuasan di ending.

Pasca film The Curse of La Llorona, kita akan disuguhkan film ke 3 Anabelle yang sekaligus melengkapi Trilogy nya yang akan tayang pada tanggal 26 Juni Mendatang, apapun itu, saya tentu berharap tidak mengecewakan.

Kesimpulan dari ulasan (yang tidak banyak) ini adalah, bahwasannya film The Curse of La Llorona  direkomendasikan. Ceritanya bagus. Tentu apabila anda memiliki pandangan yang berbeda atas film The Curse of La Llorona, silahkan tulis di kolom komentar.

~Hamsa
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "Membahas Film The Curse Of La Llorona | Movie Review Gan"

Post a Comment