v Ubasute, Tradisi membuang orang tua di Jepang | UNSOLVED INDONESIA

Ubasute, Tradisi membuang orang tua di Jepang


Jaman Meiji, Jepang.

Di sebuah pinggiran sawah, hiduplah seorang lelaki bernama Saburo. Saburo hidup di rumah kecil bersama dengan istrinya, ibunya dan kelima anaknya yang rata-rata masih dibawah 6 tahun. Mereka miskin dan hampir setiap hari kebutuhan makan tidak terpenuhi.

Karena merasa kasihan melihat anaknya menangis tidak makan, Istri Saburo, Yukimi mengusulkan Saburo untuk melakukan Ubasute kepada ibunya. Ubasute adalah perbuatan membuang orang tua ke dalam hutan. Karena umur ibu Saburo sudah lebih dari 70 tahun dan sakit-sakitan, Yukimi merasa kalau hal tersebut adalah hal yang masuk akal untuk mengurangi jatah makan keluarga.
Saburo awalnya menolak, namun mengingat kembali beberapa anaknya yang menangis, Saburo pun akhirnya menyetujui.

Pagi hari, Saburo membangunkan ibunya dan mengajaknya pergi.

“Kita mau kemana?” tanya Ibunya.

“Jalan-jalan Okaa, Sesekali Okaa harus keluar melihat pemandangan.” Balas Saburo.

Ibu Saburo pun menurut, bahkan sampai anaknya itu menggendongnya di punggung. Mereka berjalan melintasi desa. Sesekali ibu Saburo bersenandung lagu lawas dan mengutarakan betapa dia ingat kalau dulu dia juga sering menggendong Saburo dan mengajaknya mengitari desa saat umurnya masih 2 tahun.

Kla itu Saburo sendiri memilih untuk diam, sepanjang perjalanan dia tidak bersuara.

Tatkala sampai di hutan, Ibu Saburo mengeluh kalau dia merasa lapar. Namun tentu saja Saburo tidak mau mengusahakan apapun untuk hal tersebut. Dia terus saja berjalan masuk ke dalam hutan, sembari tetap mengabaikan ibunya.

Sesekali Saburo memergoki ibunya berpegang kepada dahan pohon sangat erat, seakan dia menegah Saburo untuk masuk lebih dalam ke dalam hutan. Namun tentu saja karena Saburo tidak berniat untuk berhenti, dia terus saja melangkah. Membuat beberapa dahan yang dipegangi ibunya tadi patah dan jatuh.

Ibu Saburo terus mencoba berpegangan kepada dahan pohon berkali-kali, membuat banyak sekali bekas dahan patah yang ada di belakang mereka berdua. Hal tersebut terus berlanjut sampai Saburo menemukan sebuah pohon besar yang berada di tengah hutan. Pohon itu menjulang tinggi diantara semak belukar dan pohon-pohon yang lebih kecil.

Mengetahui hari sudah hampir sore, Saburo pun menurunkan dan mendudukkan ibunya dibawah pohon itu. Ibunya yang menurut tanpa berontak pun pada akhirnya dilepaskan. Yah, Saburo tau, ini adalah perpisahan. Setelah ini, dia akan meninggalkan ibunya ini di hutan dan memasrahkan dia kepada nasib.

Saburo mundur beberapa langkah, bersiap berlari pergi agar ibunya itu tidak mampu mengejar, Awalnya, Saburo kira dia akan melihat raut wajah takut dan kecewa dari ibunya. Namun yang dia lihat malah ibunya yang tersenyum diantara gigi-gigi ompongnya.

Saat Saburo mengharap rintihan memohon dari ibunya untuk kembali membawanya pulang, yang dia dengar adalah kalimat yang lain.

“Okaa gak papa disini sendiri kok, Saburo. Pulangnya hati-hati ya. Kalau gak tau jalan, ikuti saja patahan ranting yang Okaa buat saat menuju kesini.” Ujar ibunya itu.

DEG!

Seketika Saburo langsung menangis. Dia merutuki ketololannya sendiri karena hampir membuang Ibunya.

Pada akhirnya, dia pun kembali menggendong ibunya dan membawanya pulang.


Ubasute, adalah Tradisi anak yang membuang orang tua. Hal ini sangat sering dilakukan di jepang pada zaman dahulu. Orang tua yang berumur 70 tahun atau lebih yang kadang sakit-sakitan, biasanya diajak ke gunung. hutan dan ditinggalkan disana. Alasan anak-anak durhaka ini membuang orangtuanya sendiri adalah karena mereka tidak mau repot merawat orang tua mereka dan lebih memilih ‘menyingkirkannya’ sehingga kehidupan mereka (si anak) lebih mudah.

Meskipun begitu, zaman dahulu hal tersebut tidak termasuk kriminal, karena undang-undang tentang Hak Asasi Manusia belum diterapkan. Ada juga yang bilang kalau di zaman sekarang, hal tersebut masih beberapa kali dilakukan di Jepang.

Baca Juga :
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "Ubasute, Tradisi membuang orang tua di Jepang"

Post a Comment