v Chapter 69 : The Holder of The Mind | UNSOLVED INDONESIA

Chapter 69 : The Holder of The Mind

From theholders.org

Translate by Admin

Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke institusi mental atau klinik rehabilitasi yang bisa kau datangi. Mendekatlah ke meja depan, dan mintalah untuk bertemu dengan seseorang yang memanggil dirinya “Sang Penjaga Pikiran” [The Holder of The Mind]

Penjaga di sana akan menunjukkan ekspresi enggan yang cukup lama. Kemudian, kau akan dituntun menuju sebuah lorong yang panjang. Di ujung lorong itu, akan terdapat sebuah tangga yang menjulang tinggi. Disinilah dia akan meninggalkanmu.

Naiki tangga tersebut. Anak-anak tangga tersebut panjangnya akan terasa seperti berkilometer jauhnya. Kapanpun jika kau tersandung, atau kau lelah dan memutuskan untuk beristirahat (meski hanya sebentar) pikiranmu dengan cepat akan kehilangan kesadarannya hingga memudar seluruhnya.

Jika setelahnya kesadaranmu kembali, kau mungkin menyadari dirimu berada di tempat yang familiar dengan garis memorimu. Tempat yang paling nyaman dalam hidupmu dan tempat yang paling familiar dalam kehidupanmu. Bisa  jadi rumah, atau tempat yang serupa.

Bersyukurlah saat kau terbangung di rumah, dan bukannya di sebuah tempat asing yang penuh dengan penderitaan dan keputusasaan dari para pendahulumu (Para Seekers yang datang sebelum dirimu)

Keputusan yang terbaik adalah untuk tidak beristirahat dan perhatikan langkahmu saat menaiki tangga. Tidak peduli seberapa jauh dan seberapa lelah. Anak tangga itu masih memiliki ujung. Kau boleh beristirahat kalau sudah sampai di atas.

Saat akhirnya kau mencapai puncak tangga, kau akan menemukan dirimu berada di sebuah lorong yang nampak tua dan tidak terurus. Dinding di sebelah kiri dan Kananmu akan terdapat banyak pintu. Jangan tergoda untuk membuka pintu-pintu itu, tidak peduli seberapa inginnya dirimu. Isi dari Pintu-pintu tersebut adalah proyeksi dari beragam kepribadianmu yang paling dalam. Membuka pintu tertentu mungkin akan membebaskan Kepribadian lain milikmu yang memang sengaja ditutup oleh pikiranmu agar kesadaranmu tidak lepas kendali.

Diantara pintu-pintu itu, akan ada satu pintu yang terbuka. Namun di beberapa kasus, konon katanya jika kau adalah pengidap DID (Double identity dissorder/Kepribadian ganda), pintu itu akan terbuka 2/3 atau bahkan lebih. Jangan masuki pintu yang terbuka kalau kau tidak mau terperangkap dan tergantikan dengan penghuni pintu yang lain.

Berjalanlah lurus menyusuri lorong tersebut. Panjang lorong tersebut tidak menentu. Ada yang bilang pendek, ada yang bilang panjang, ada juga yang bilang tak berujung. Yang bisa kau lakukan adalah terus berjalan. Perjalananmu akan berakhir tatkala kau melihat gerbang ganda yang berbeda dengan pintu-pintu sebelumnya.

Tugasmu adalah membuka gerbang tersebut. Kau mungkin akan merasakan perasaan enggan untuk membukannya, namun kau harus jika kau ingin menemukan apa yang kau cari.

Atasi perasaan tersebut, dan berjalanlah ke dalam kegelapan di balik gerbang. Tak lama kemudian, sebuah titik cahaya akan menyala dari suatu tempat di kegelapan di atasmu, dan segala hal yang diterangi titik cahaya tersebut akan terlihat jelas. Cahaya itu akan menjadi penunjuk jalanmu. Berjalanlah di area yang disinari cahaya.

kau bisa melihat sekelilingmu samar-samar diterangi. Akan lebih baik untukmu untuk tidak melihat lebih dekat pada sosok yang bergerak di luar biasan cahaya tadi.

Lingkaran-lingkaran di atas tanah akan memberitahumu bahwa kau sedang berada di dalam sejenis tenda sirkus, berdiri di dalam gelanggang utama.

Di seberangmu, berdiri seorang pria gempal berpenampilan flamboyan, mengenakan topi mengkilat yang membayangi indra penglihatannya, menghalangi sorot matanya dari pandangmu. Jika kau ingin tau siapa dia, sebut saja dia sang Pemimpin Sirkus.

Tanyai dia dengan satu pertanyaan, “Apa bagian dari diriku yang telah mereka sembunyikan?” Berbicaralah dengan jelas, dan yang lebih penting, berbicaralah dengan keras.

Berbicaralah seakan kau berbicara didepan beribu kerumunan orang. Jika suaramu terlalu pelan dan kurang lantang, si pemimpin sirkus di depanmu akan menyingkirkanmu dari panggung dengan cara tertentu untuk menyenangkan makhluk-makhluk yang sedang menonton. Selera hiburan mereka sangat bertolak belakang dengan manusia manapun; lebih baik kau tidak mengetahuinya.

Jika kau memuaskan si pemimpin sirkus, ia akan mengayunkan cambuknya ke udara. Suara cambuk itu akan terdengar sangat keras, dan akan dibarengi oleh kilatan cahaya yang membutakan. Kemudian Ia akan menghilang, dan di tempatnya berdiri tadi, akan muncul dua orang lain.

Di sisi kirimu akan berdiri seseorang yang kau benci: seseorang yang benar-benar kau benci lebih dari siapapun yang kau tahu. Di sebelah kananmu, seseorang yang paling kau cintai. Hidup atau mati, orang-orang ini akan muncul dengan nyata di hadapanmu.

Dekati Orang yang kau benci, dan tanpa kata, ia akan memberimu sebilah pisau. Kau akan merasakan tekanan yang sangat kuat untuk menancapkan pisau itu ke dadanya – kau harus melawan desakan ini apapun yang terjadi. Sebaliknya, kau harus menggunakannya untuk menusuk jantung orang yang kau cintai. Dia akan sepenuhnya sadar, dan akan berteriak tanpa henti agar kau menyudahi hal itu, menangis sambil bertanya mengapa.

Jangan mendengarkannya, dan jangan ragu akan tugasmu, karena para penonton berharap melihat pertumpahan darah dari orang yang berhati lemah, dan kau tidak ingin membuktikan bahwa kau adalah orang berhati lemah itu.

Ambil jantungnya, dan lemparkan pada si pemimpin sirkus yang berdiri di belakangmu. Kemudian ia akan memberitahumu secara rinci pikiran pertamamu yang memaksamu untuk melakukan perjalanan ini, dan segala keadaan lain yang mendukung hal tersebut.

Kau akan diberitahu bahwa alasan kau melakukan pencarian obyek ini berasal dari bisikan kepribadianmu yang paling dalam. Kepribadian yang letaknya lebih jauh dan lebih dalam dari pintu-pintu yang kau lewati untuk sampai kesini. Dia juga akan menceritakan bahwa setiap manusia memiliki kepribadian serupa yang terkubur jauh di alam bawah sadar mereka. Kepribadian yang tidak menginginkan hal lain selain kehancuran dan keputusasaan. Kepribadian yang di Blokir oleh pikiran agar tidak dapat keluar dan memiliki kontrol atas tubuhmu.

Kemudian sang pemimpin sirkus akan melihat kedalam dirimu dan mengungkap kepribadian tersebut secara rinci. Apa hobinya, apa makanan kesukaannya, dan apa keinginan terdalamnya jika dia bisa keluar dan mengontrol tubuhmu. Rincian itu akan terdengar sangat absurd dan aneh, seakan sangat berbanding terbalik akan dirimu yang kau kenal. Semakin kau mendengar penjelasannya, maka semakin tidak wajar pula hal yang akan kau dengar.

Disaat ini, kau harus menahan dirimu untuk setuju dengan setiap perkataan sang pemimpin sirkus. Tekankan pada dirimu sendiri bahwa apa yang dia ceritakan bukanlah dirimu. Jika apa yang kau dengar (terlepas dari  seberapa aneh dan mengerikannya) menjadi semakin masuk akal di otakmu, maka kepribadian itu mungkin mencoba mengambil alih tubuhmu.

Lawan lah segala perasaan dan hasrat. Kau harus TIDAK SETUJU dengan setiap perkataan sang pemimpin sirkus.

Jika kau berhasil melawan godaan ini, penglihatanmu akan menggelap, dan kau akan kembali tersadar di sebuah tempat yang familiar. Lebih spesifiknya, tidak akan jauh dari tanah kelahiranmu. Pisau yang tadi kau gunakan akan tergeletak di sampingmu.

Pisau tersebut adalah objek ke-69 dari 538.

“Kau berhasil membunuh perasaanmu kepada sosok yang paling kau cintai. Perasaanmu terhadap dirinya kini sepenuhnya hilang.”

Baca The Holders Series Lainnya

Tag : The Holders Series Bahasa Indonesia, Cerita Horor, Creepypasta

 

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

1 Response to "Chapter 69 : The Holder of The Mind"