v Menghilangnya Natalle Holloway dan 4 Pengakuan Van Der Sloot | UNSOLVED INDONESIA

Menghilangnya Natalle Holloway dan 4 Pengakuan Van Der Sloot

Natalie Holloway (tengah) dan kedua temannya 

26 Mei 2005, SMA Mountain Brook Alabama melakukan perjalanan ke Aruba dalam rangka wisata kelulusan. Rombongan, yang terdiri dari 124 siswa dan tujuh pendamping dewasa tersebut, menetap di Holiday Inn Resort dekat ujung utara pulau.

Diantara mereka, seorang siswi bernama Natalee Ann Holloway ikut serta. Sayangnya, perjalanan itu adalah terakhir kali rombongan tersebut melihat Natalee. Gadis itu hilang dan tidak pernah ditemukan lagi.

Kasus Menghilangnya Natalee Holloway

Perjalanan kelulusan itu adalah sebuah perjalanan yang menyenangkan pada awalnya.  3 hari pertama, Natalee bersama teman-teannya bersenang senang dan melakukan kegiatan ke pantai, mengunjungi resort—dan segala hal yang umum tentang liburan.

Pada tanggal 29 Mei 2005, mereka menikmati malam di Carlos and Charlie’s Restaurant dan bersosialisasi dengan penduduk lokal. Tempat itu memiliki bar, sehingga merupakan tempat yang cocok untuk nongkrong anak muda.

Natalee sempat diketahui berbincang dengan pemuda berkebangsaan belanda bernama Joran Van Der Sloot (17 tahun). Mereka kemudian minum dan berdansa bersama

Tatkala jam sudah menunjukan pukul 1 dini hari, teman-teman SMA Mountain Brook memutuskan untuk kembali ke Hotel. Beberapa masih tinggal di bar untuk berbincang. Sedangkan Natalee sendiri, terlihat mengikuti Van Der Sloot dan menaiki mobil miliknya.

Itu adalah saat terakhir Natalee terlihat. Dia tidak akan muncul bahkan sampai hari kepulangan mereka ke Alabama. Passport dan barang-barang Natalee, nampak masih ada di hotel dan tidak disentuh sama sekali.

Kepanikan atas Menghilangnya Natalee Holloway

Setelah para pendamping melapor ke polisi, pencarian dilakukan namun tetap saja sosok Natalee tidak ketemu. Polisi bahkan sudah memeriksa rumah Van Der Sloot dan tidak ada Natalie disana.

Merasa dikejar waktu, seorang pendamping pada akhirnya memutuskan untuk menelfon orang tua Natalee. Beth Holloway, ibu Natalee yang shock dengan kabar itu, langsung malam itu juga menyusul ke Aruba menggunakan Jet sewaan.

Sesampainya di Aruba, Ibu Natalee yang dijelaskan situasinya oleh pendamping dan polisi, menuntut untuk melakukan kembali reka jejak Natalee. Dia dan suaminya Jug (ayah tiri Natalee), dibawa ke Bar Carlos and Charlie’s, lalu kemudian ke rumah Van Der Sloot.

Saat Van Der Sloot ditanyai ibu Natalie, Van der Sloot mengatakan alasan yang persis saat dia menjelaskan ke polisi. Dia mengatakan bahwa dia meninggalkan bar bersama Holloway dan Kalpoe bersaudara (teman Van Der Sloot), pergi ke mercusuar, dan kemudian mengantar Natalee kembali ke penginapan Holiday Inn.

Van Der Sloot bahkan mengatakan bahwa dia sempat berbincang dengan penjaga kemanan penginapan yang mengijinkannya masuk. Kepada Polisi dan Ibu Natalie, Van Der Sloot bersedia menunjukkan penjaga yang dimaksud (karena dia bilang bahwa dia ingat wajahnya), sayangnya penjaga itu tidak ketemu saat dicari.

Pencarian Massal Dilakukan

Dengan Holloway yang belum secara resmi dinyatakan "hilang", sekelompok orang yang terdiri dari 100 turis dan berbagai penduduk lokal mulai menyisir daerah Aruba.

Pencarian itu, kemudian meluas selama beberapa minggu mendatang. Bahkan personil pencari bertambah seiring datangnya  tim sukarelawan dari Texas, polisi Aruban, Marinir Belanda dan tiga pesawat tempur F-16.

Sayangnya, pencarian besar-besaran itu, tidak menghasilkan apapun.

Penahanan orang-orang tertentu

Tentu saja polisi melakukan upaya mereka sendiri dalam menangani kasus ini. Mereka menangkap beberapa orang. Salah satu diantaranya, adalah ayah Van Der Sloot, Paulus, yang ditahan beberapa hari sebelum kemudian dilepaskan.

Ibu Natalee, mendesak polisi untuk mengamankan Van Der Sloot dan kedua temannya sebagai orang terakhir yang berinteraksi dengan Natalee.  Beth Holloway, entah kenapa memiliki feeling yang kuat bahwa Van Der Sloot berbohong dengan alibi yang dia berikan saat kala itu ditanya.

Karena tekanan dari pejabat lokal, ketiga orang itu pun ditangkap. Saat diinterogasi, entah kenapa cerita Van Der Sloot berubah. Dia yang awalnya mengatakan bahwa dia mengantar Natalee sampai ke dalam penginapan (bahkan sempat izin kepada keamanan), mengatakan bahwa dia dan teman-temannya meninggalkan Natalee di pantai dekat penginapan untuk pulang sendiri.

Karena pernyataan yang kontradiktif itu, Van Der Sloot sempat ingin langsung dikirim ke pengadilan. Namun, hakim memerintahkan mereka untuk dibebaskan. Hal ini terkait dengan kurangnya bukti yang dapat diajukan untuk persidangan resmi.

Pengakuan ketiga Van Der Sloot

Dalam sebuah rekaman kamera tersembunyi direkam pada tanggal 3 Februari 2008: Van der Sloot mengatakan sebuah pernyataan yang mencengangkan.

Van der Sloot nampak memberi tahu seorang rekan bahwa Natalee Holloway telah pingsan ketika mereka berada di pantai bersama. Karena Van Der Sloot mengira Natalee tidak bernafas, dia pun meminta seorang teman untuk membantu membuang tubuhnya ke laut—pengakuan ini, kemudian dibantah oleh Van Der Sloot saat dia tau bahwa dia direkam. Van Der Sloot mengatakan bahwa pengakuan itu adalah bohong

Tentu saja karena Van Der Sloot mengakatan bahwa statement itu tidak benar, dengan tidak adanya bukti fisik, penindakan secara hukum masih tidak dapat dilakukan.

Yang parah adalah, mengetahui bahwa dia sedang memiliki masalah dengan keluarga Holloway, Van Der Sloot ketahuan menelfon pengacara keluarga Holloway, John Q. Kelly dan mengatakan bahwa dia bersedia mengungkapkan lokasi mayat Natalee dengan imbalan $25.000 dimuka.

Tanpa Memberi tahu Beth (Ibu Natalee), Pengacara Kelly setuju dengan syarat itu dan menyampaikan informasi ini ke FBI.

Pertemuan Pengacara Kelly dengan Van Der Sloot

10 Mei 2010, Pengacara Kelly membawa $ 10.000 dan bertemu Van Der Sloot di Aruba. Saat bertemu, Van Der Sloot mengatakan bahwa Ayahnya (Paulus), mengubur jasad Natalee di pondasi rumahnya.

Mendengar hal itu, Pengacara Kelly tentu saja langsung terkejut. Dia pada akhirnya menepati janjinya dan mentransfer $15.000 ke rekening Belanda Van Der Sloot.

Sayangnya, pengakuan keempat Van Der Slut tersebut, ternyata bohong juga. Rupanya, Van Der Sloot kala itu sedang butuh uang untuk mengikuti turnamen Poker di Peru, dan dia memutuskan untuk menipu pengacara John Q. Kelly.

Penangkapan Van Der Sloot

Meskipun sudah menipu, Van Der Sloot belum juga ditahan. Dia baru benar-benar ditindak hukum lima tahun setelah hilangnya Natalee Holloway, itupun karena terlibat kasus yang lain.

Hal tersebut, dikarenakan van der Sloot ketahuan membunuh Stephany Flores Ramirez yang berusia 21 tahun di kamar hotelnya di Lima, Peru. Pembunuhan itu terungkap setelah Van Der Sloot meninggalkan instruksi yang melarang staf hotel  untuk memasuki kamarnya—dikamar tersebut lah, jasad Stephany Flores Ramirez ditemukan.

Dengan gaya rambut pendek berwarna merah, Van Der Sloot diringkus saat berada di dalam taksi, di dekat kota pesisir Vina Del Mar, Chili.

Pada 27 Juni 2010, Van Der Sloot didakwa di AS atas penipuan dan pemerasan. Dalam sidang lanjutan,  Van Der Sloot mengakui kejahatannya dalam membunuh Flores—ia membunuh Flores karena kalah dalam pernainan poker dan merasa sakit hati. Dia pada akhirnya, divonis 28 tahun penjara.

Meskipun begitu, Van Der Sloot tidak pernah mengakui ataupun menjelaskan keterlibatannya dalam Kasus menghilangnya Natalee Holloway. Bahkan sampai saat ini, Kasus Natalee Holloway belum menemukan titik cerah.

Yaps, Natalee Belum ditemukan

(Joran Van Der Sloot)

Baca Juga :

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

1 Response to "Menghilangnya Natalle Holloway dan 4 Pengakuan Van Der Sloot"

  1. Kocak pengecaranya sampe ketipu. Kayakna kasusnya harus na mudah klo emang teliti

    ReplyDelete