v Kisah Bessie Coleman, Pilot Akrobatik Perempan Terhebat Sepanjang Masa | UNSOLVED INDONESIA

Kisah Bessie Coleman, Pilot Akrobatik Perempan Terhebat Sepanjang Masa

Pada tahun 1921, Bessie Coleman menjadi wanita kulit hitam pertama di Amerika yang dianugerahi lisensi pilot. Perjalanan Coleman ke kokpit, bagaimanapun, tidak mudah.

Berdasarkan jenis kelamin dan warna kulitnya, Coleman ditolak masuk ke semua sekolah penerbangan yang dia lamar di Amerika Serikat. Meskipun begitu, dia adalah perempuan yang sangat persistent

Untuk mencapai mimpinya, dia menabung, belajar bahasa Prancis, dan pergi ke Crotoy, Prancis, di mana dia mendaftar di sekolah penerbangan. Kala dia menyelesaikan studinya, dia akan memulai sebuah karir pilot yang kemudian akan membuatnya dikenang sebagai pilot akrobatik perempuan terhebat sepanjang masa.

Peluang di Atas Langit

Elizabeth Coleman lahir sebagai anak ke-10 dari 12 bersaudara di pedesaan Texas. Kedua orang tua Coleman, adalah buruh tani yang tidak bisa membaca.

Bessie bagaimanapun, adalah anak emas dari keluarga karena dia sangat gigih dalam belajar. Dia diketahui akan berjalan empat mil setiap hari untuk menghadiri sekolah satu atap di mana dia belajar membaca dan unggul dalam matematika.

Tidak seperti banyak wanita dari ras kulit hitam pada masa itu, Coleman bahkan berhasil melanjutkan sekolah dengan kuliah di Langston Industrial College (hari ini bernama Universitas Langston), di Oklahoma.

Sayang karena biaya, dia hanya mampu membayar satu semester dan terpaksa putus sekolah.

Pada tahun 1916, dia kemudian pindah bersama kakaknya ke Chicago. Disana, Bessie Coleman mulai bekerja sebagai ahli manikur dan membangun reputasi  untuk dirinya sendiri sebagai salah satu ahli manikur tercepat di kotanya.

Dia kala itu bekerja di White Sox Barber Shop ketika pilot pesawat tempur Perang Dunia I mulai menjadi berita hangat untuk diperbincangkan.

(Bessie Coleman)

Menurut biografi tentang Coleman, kakak laki-lakinya pernah bertugas di Angkatan Udara di Prancis dan menggodanya tentang bagaimana wanita di sana memiliki lebih banyak kebebasan. Dia mengatakan mereka bahkan bisa menerbangkan pesawat. Gagasan itu adalah yang kemudian menghantui Coleman dan dia mulai menabung untuk sekolah pilot.

Sayang perjalanannya tidak mudah. Dikarenakan, tidak ada sekolah di Amerika Serikat yang akan mengajarinya untuk menerbangkan pesawat (dia ditolak diseluruh sekolah penerbangan yang dia coba daftar).

Itulah kenapa Bessie Coleman kemudian memutuskan untuk pergi ke Prancis di mana dia mendaftar di sekolah penerbangan bernama, cole d'Aviation des Frères Caudron. Itu adalah sekolah penerbangan bergengsi dan Bessie Coleman, merupakan satu-satunya siswa kulit hitam di kelasnya.

Sekolah Penerbangan

Dalam kurikulum yang diajarkan, Coleman belajar terbang dengan pesawat bertipe Biplane Nieuport-82. Itu adalah kendaraan lemah dengan sistem kemudi yang terdiri dari tongkat vertikal setebal tongkat baseball dan batang kemudi di bawah kaki pilot.

(Biplane Nieuport-82) 

Dalam tujuh bulan pertama, Bessie Coleman tidak semerta-merta langsung bisa terbang begitu saja. Secara bertahap, dia mampu lepas landas, melakukan putaran, terjun payung dari kokpit, dan berjalan ke sayap pesawat.

Pada Juni 1921, Fédération Aéronautique Internationale memberikan Coleman lisensi pilot, menjadikannya wanita Afrika-Amerika pertama yang mendapat lisensi terbang Internasional.

Kala dia kembali ke New York pada bulan September, dia pun menjadi sensasi media. Bessie Coleman dipuji-puji sebagai "Full time Pilot, yang pertama dari rasnya" dan dihormati di  New York, di mana banyak orang memuji prestasinya.

Sayangnya, karir Coleman sedikit mendapat kendala. Pasalnya kala itu belum ada yang namanya penerbangan komersial. Sehingga, satu-satunya cara bagi  Bessie Coleman untuk mencari nafkah, adalah sebagai pilot akrobatik—untuk melakukan hal itu, dia perlu sekolah tambahan untuk mempelajari ‘trik-trik’ penerbangan yang lebih kompleks.

Dia kemudian pergi lagi dan menghabiskan satu tahun di Prancis, Jerman, dan Belanda untuk menyelesaikan kursus stunt flying sebelum kembali ke Amerika Serikat sebagai penerbang akrobatik yang utuh.

Pasca kembali, Bessie Coleman kemudian akan tampil dalam berbagai pertunjukan fantastis di mana dia melakukan aksi berani untuk bermanuver gila di udara. Penontonnya berjumlah ribuan dan Coleman memastikan bahwa penonton itu bercampur antara ras kulit putih dan hitam—dia hanya akan tampil di depan umum apabila seluruh pentontonnya (tidak terkecuali), datang dan melewati pintu yang sama.

Sepanjang karir akrobatiknya, Coleman mengumpulkan reputasi sebagai wanita yang berani dan tangkas. Dia bahkan naik derajat secara sosial dan berbaur dengan Pangeran Afrika Kojo dari Kerajaan Dahomey, penyanyi cantik Josephine Baker dan aktor William "Bojangles" Robinson.

Kisah hidupnya sebenarnya pernah akan dijadikan film oleh sutradara Hollywood, tetapi setelah Bessie Coleman mengetahui bahwa sutradara ingin menampilkan kehidupan awalnya yang dipenuhi kemiskinan, dia pun pada akhirnya menolak tawaran tersebut.

The Accident

Tentu karirnya itu tidaklah tanpa cacat. Selama satu pertunjukan di depan 10.000 orang pada tahun 1923, Coleman kala itu diketahui menukik dari ketinggian 300 kaki, sebelum menabrak tanah.

Untungnya, dia berhasil lolos dari kecelakaan itu relatif tanpa cedera. Namun dia sempat mengalami trauma jangka pendek dan mengambil cuti panjang dalam menaiki pesawat jenis apapun.

Dia baru akan kembali ke langit 3 tahun kemudin. Sayangnya, itu juga akan menjadi terakhir kalinya dia menaiki pesawat terbang.

Setelah bertahun-tahun melakukan tur sebagai pembicara dalam seminar dan lebih jarang mengudara, Bessie Coleman merencanakan pertunjukan udara di Florida pada Mei 1926.

Itu adalah pertunjukan yang normal pada awalnya. Dia melakukan lepas landas dengan sempurna, dan memulainya dengan aksi akrobat ringan seperti biasa.

Kemudian, 10 menit diatas langit, mesin pesawat yang dia tunggangi tiba-tiba berhenti. Dia tidak tau apa yang terjadi dan upaya untuk menghidupkannya kembali pun gagal.

Kala pesawat berada di dalam posisi menungkik terjun, Coleman terpentar keluar dari kokpitnya dan jatuh 2.000 kaki ke kematiannya. Dia meninggal segera karena berbenturan dengan Bumi.

Tentu kematian Coleman menjadi berita utama nasional. Dalam aksi pasca tragedi, dikabarkan kabir 5.000 orang datang ke memorialnya di Jacksonville. Tubuhnya dibawa ke Orlando dan Chicago, di mana ribuan orang lainnya ikut berbaris untuk meratapinya dan menghormati warisannya yang luar biasa.

Waisan Bessie Coleman

Pada tahun 1992, Dewan Kota Chicago meminta wajah Coleman dijadikan gambar di prangko untuk menghormatinya. Dalam sebuah pidato, dia mengatakan : "Bessie Coleman terus menginspirasi ribuan bahkan jutaan orang muda dengan rasa petualangannya, sikap positifnya, dan tekadnya untuk berhasil."

Dia kemudian dikenang sebagai legenda hidup oleh khususnya wanita Afrika-Amerika, dan umumnya masyarakat Amerika Serikat.

Dan yap, ceritanya pun berakhir.

Baca Juga :

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "Kisah Bessie Coleman, Pilot Akrobatik Perempan Terhebat Sepanjang Masa"

Post a Comment