v Serial Killer Blacklist : Pembunuhan Random The Casanova Killer | UNSOLVED INDONESIA

Serial Killer Blacklist : Pembunuhan Random The Casanova Killer

Bagi beberapa wanita yang bertemu dengannya, Paul John Knowles dikenal halus dan karismatik. Bagi orang lain, dia adalah mimpi terburuk mereka, pembunuh berdarah dingin tanpa pola, dan tidak menghargai siapa pun kecuali dirinya sendiri.

Selama beberapa dekade, Knowles melintasi negara, melakukan berbagai macam tindak kriminal, termasuk penculikan dan pencurian. Kemudian, pada tahun 1974, aksinya meningkat, dan menambahkan pembunuhan ke dalam daftar kejahatannya yang panjang.

Paul John Knowles Sebelum Pembunuhan

Dalam 19 tahun yang singkat antara tahun 1946 dan 1965, Paul John Knowles telah membuat namanya cukup dikenal di kalangan penegak hukum. Dimulai pada tahun 1954 ketika dia baru berusia delapan tahun, Knowles telah memulai kehidupan kriminal, sebagian besar terdiri dari pencurian kecil-kecilan. Pada saat dia berusia 19 tahun, aksinya meningkat menjadi penculikan, dan dipenjara karena menculik seorang perwira polisi.

Namun, dia segera dilepaskan. Dari saat itu, dia diketahui memulai pola yang dia pertahankan selama delapan tahun ke depan; penjara > kriminal > penjara.

Pada awal 1974, Knowles menjalani hukuman penjara di Raiford, Florida. Sekarang dikenal sebagai Penjara Negara Bagian Florida. Saat dipenjara, dia mulai berkorespondensi dengan seorang wanita California bernama Angela Covic.

Covic, seorang Bartender yang baru saja bercerai dari San Francisco, senang memiliki Knowles sebagai sahabat pena, dan setelah beberapa waktu saling mengirim surat, mereka pun saling jatuh cinta.

Tak lama kemudian Knowles mempekerjakan seorang pengacara, yang berhasil memberinya pembebasan bersyarat, dan mengatur agar dia terbang ke San Francisco untuk menikahi Angela Covic

Namun, setelah melihat Knowles, Covic membatalkan pernikahan. Menurutnya, Knowles memancarkan aura “gelap” yang membuatnya takut. Selain auranya, Covic baru-baru itu sempat menemui paranormal yang memperingatkannya tentang pria baru yang berbahaya dalam hidupnya—Aura yang dikombinasikan dengan peringatan sudah cukup bagi Covic untuk membatalkan segala rencananya dengan Knowles.

Supranatural atau tidak, pada akhirnya, Covic beruntung dia mengikuti saran paranormalnya untuk melepaskan Knowles.

Killing Spree Of “Casanova Killer”

Malam itu, setelah Covic mengakhiri pertunangan mereka, Knowles diketahui langsung membunuh tiga orang asing di jalanan San Francisco (entah itu adalah pembunuhan membabi buta atau memiliki motif, tidak diketahui)

Keesokan harinya, dia tiba kembali di Jacksonville, Florida, di mana dia menghunus pisau pada seorang bartender saat berkelahi. Dia ditangkap karena perkelahian di bar, dan dijebloskan kembali ke penjara, meskipun hanya sebentar.

Pada tanggal 26 Juli 1974, Paul John Knowles mencuri kunci di sel penjaranya dan melarikan diri di malam hari. Semenjak saat itu, pembunuhan  yang dilakukan Knowles akan terus bertambah.

Alice Curtis yang berusia enam puluh lima tahun adalah korban pertama Paul John Knowles setelah kabur dari penjara. Pensiunan guru sekolah dari Jacksonville itu, sendirian di rumah pada malam Knowles melarikan diri dari penjara.

Dalam upaya untuk merampok rumahnya, Knowles masuk, kemudian mengikat dan menyumbat mulutnya. Penyebab kematiannya kemudian disimpulkan karena tersedak gigi palsunya sendiri, dan meskipun tidak jelas apakah kematiannya terjadi saat Knowles berada di rumahnya, tidak ada keraguan bahwa dia yang harus disalahkan.

Disisi lain, Knowles melarikan diri dari rumah itu dengan mobil curian milik Curtis. Beberapa jam kemudian, saat dia mengemudi di jalan dan berusaha mencari tempat untuk menyembunyikan kendaraan curian yang dia gunakan, dia bertemu dua gadis muda, Lillian dan Mylette Anderson.

Mereka berdua adalah kenalan keluarga, dan kemungkinan dapat mengenali Knowles. Tanpa pikir panjang, dia langsung menculik Lillian yang berusia sebelas tahun dan saudara perempuannya yang berusia tujuh tahun. Knowles pun langsung membunuh mereka, dan membuang tubuh mereka di rawa.

Selama dua bulan berikutnya, Knowles melakukan perjalanan dari Florida ke pantai timur ke Connecticut, meninggalkan jejak mayat di belakangnya. Tak lama, media berita langsung menjulukinya sebagai  “Casanova Killer”

Selama berbagai pembunuhan yang terjadi, polisi masih belum mengetahui keterlibatan Knowles, sampai dia benar-benar tertangkap kemudian. Sebagian besar pembunuhan, tidak memiliki motif atau pola yang bisa diselidiki. Hal itu, menyulitkan penyelidikan.

Dari 20 orang yang ditemukan tewas, 14 di antaranya perempuan dan enam laki-laki. Tiga anak-anak, dan tiga orang tua. Ada yang ditembak, ada yang dicekik, ada yang dirampok dan ada yang sepertinya dibunuh saat berkemah atau saat berjalan di jalan—Beberapa mayat telah dilecehkan secara seksual, sementara beberapa korban diperkosa saat masih hidup, sehingga membuat polisi pusing tujuh keliling..

Para korban juga tewas di setidaknya enam negara bagian yang berbeda, sehingga hampir tidak mungkin bagi polisi untuk menghubungkannya dalam satu kasus yang sama. Pada saat itu, polisi tidak tahu apakah mereka sedang mencari pemerkosa, pembunuh, pria bersenjata, oportunis atau lebih buruk—semua hal di atas.

The Key Witness

Satu-satunya petunjuk nyata yang harus ditemukan pihak berwenang adalah dari seorang reporter bernama Sandy Fawkes. Sekitar dua minggu sebelum Knowles akhirnya ditangkap, mereka berdua (Fawkes dan Knowles) sempat bertemu di sebeuah Bar Hotel.

Selama tiga hari, Fawkes diketahui berkeliling kota dengan Knowles. Sembari mabuk, Fawkes tidak mengetahui bahwa dirinya kala itu berteman dengan Serial Killer.

Menurut Fawkes, Knowles adalah "sosok yang menawan”. Selama tiga hari bersenang-senang dengan Fawkes disekitaran kota, dia tidak melihat tanda-tanda bahwa Knowles akan menyakitinya. Fawkes menggambarkan Knowles sebagai orang yang baik, dan penuh kasih. Diatas semuanya, dia adalah orang yang “menyenangkan”—sama sekali tidak terlihat seperti pembunuh.

Kebanyakan orang percaya alasan Knowles melepaskan Fawkes adalah karena dia menginginkan ketenaran (sengaja berbuat baik kepada wartawan agar dia diceritakan sebagai orang yang memiliki sisi baik). Hal ini dikuatkan oleh selamatnya Barbara Tucker oleh Knowles, yang juga merupakan seorang penulis berita.

Mungkin dia merasa bahwa penulis akan mengabadikannya dan bahwa jika mereka menceritakan kisahnya, dia bisa dikenang sebagai pembunuh yang menawan, dibanding hanya pembunuh yang busuk.

The Manhunt

Pada 17 November, seorang Polisi Patroli Jalan Raya Florida bernama Charles Eugene Campbell mengenali sebuah mobil yang cocok dengan deskripsi mobil yang dicuri dari korban pembunuhan terbaru—Kala itu, dia menepikan mobilnya, tidak pernah tahu bahwa dia baru saja memojokkan seorang pembunuh massal yang licik dan terampil.

Paul John Knowles, bagaimanapun, sudah siap di tempat untuk menyergap sang polisi. Saat polisi itu membungkuk untuk melihat ke dalam mobil, Knowles merebut senjatan darinya dan menodongkannya kembali ke sang Polisi.

Entah karena apa, namun Knowles tidak membunuh Campbell di tempat. Dia malah menyandera sang polisi dan mencuri mobil patroli miliknya. (Meskipun dibilang mencuri, Campbell disuruh mengemudi dibawah todongan senjata sementara Knowles duduk di kursi penumpang)

Setelah berkendara beberapa menit dijalan raya, Campbell disuruh berhenti. Mereka berdua kemudian keluar dari mobil polisi dan memberhentikan mobil lain. Knowles, kemudian membajak mobil lain tersebut dan menjadikan sang pengemudi beserta Polisi Campbell sebagai sanderanya.

Sekarang, mereka bertiga berada di sebuah mobil yang tidak mencolok, berkendara lurus menuju hutan terpencil, sesuai keinginan Knowles.

Sesampainya di hutan, Knowles kemudian diketahui mengikat mereke ke pohon dan langsung menembak kepala mereka berdua—tidak ada negosiasi apapun.

Detik itu, polisi Campbell yang tidak merespon panggilan langsung dianggap terlibat hal buruk oleh markas pusat. Terlebih, mobil polisinya yang sudah ditinggalkan di jalan raya, membuat polisi langsung mengarahkan tim pencari.

Disisi lain, tatkala Knowles hendak melarikan diri dari TKP, dia kehilangan kendali atas kendaraannya dan malah menabrak pohon. Beberapa waktu dia tidak sadarkan diri, sudah ada personil polisi yang menyisir area.

Knowles belum tertangkap, dia masih sempat keluar dan berlari kabur sesaat setelah posisinya diketahui. Meskipun begitu, dibelakangnya kini banyak sekali petugas, anjing polisi dan Helikopter yang mengejarnya.

Naas, tatkala dia bersembunyi di sebuah peternakan tua, poisisinya diketahui oleh sang pemilik peternakan yang langsung menodongkan senjata kepadanya. Setelah polisi mendekat, Knowles pun diserahkan.

End Of Casanova Killer

Setelah ditangkap, dia mengaku melakukan 35 pembunuhan, termasuk 20 pembunuhan yang sudah diketahui polisi.

Selama bulan berikutnya, polisi berusaha untuk membawa Knowles berkeliling ke seluruh TKP, untuk mendapatkan wawasan tentang kejahatan dan membantu menemukan mayat yang hilang.

Pada 18 Desember, hanya sebulan setelah penangkapannya, Sheriff Earl Lee dan Agen Investigasi Biro Georgia Ronnie Angel membawa Knowles ke Henry County, tempat pistol Charles Campbell diduga dibuang (setelah membunuhnya)

Saat dalam perjalanan, Knowles yang duduk dibelakang tiba-tiba melompat dan menjulurkan tangannya ke orang yang mengemudi, berusaha mencuri pistolnya. Mempertahankan pistolnya agar tidak diambil oleh penjahat, Earl Lee berusaha keras untuk melawan. Bahkan, sampai pistol itu meledak satu kali di dalam sarungnya, melukai kaki Lee sendiri

Sementara Lee dan Knowles berjuang saling lawan, Ronnie Angel tanpa pikir panjang langsung menembakkan tiga tembakan ke Knowles, membunuhnya seketika.

Itu adalah akhir dari kisahnya.

End Of Story, I guess..

Baca Juga :

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

2 Responses to "Serial Killer Blacklist : Pembunuhan Random The Casanova Killer"

  1. Yg agak bikin gue heran kenapa dia dijuluki "Casanova"? Bukannya Casanova itu Playboy legendaris ya? Kalo dia ini bukan Playboy. Cuma kriminal bawaan orok.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ada kutipan bahwa dia dianggap "ganteng" oleh media yang memberitakan kasusnya kala itu (tapi gantengnya lebih ke ganteng-ganteng handsome squidward gitu)

      Delete