v Survival Of Ada Blackjack, Perempuan yang ditinggal sendiri di Arktik | UNSOLVED INDONESIA

Survival Of Ada Blackjack, Perempuan yang ditinggal sendiri di Arktik

Pada tahun 1921, kapal kecil dengan lima awak berangkat dari Nome, Alaska, ke sebidang tanah terpencil Siberia yang dikenal sebagai Pulau Wrangel. Sejak awal, itu adalah rencana buruk.

Mereka tidak berpengalaman, dan alasan ekspedisi itu, bisa dibilang cukup lemah—Kapten kapal tersebut berharap mendirikan pemukiman di tempat itu, dengan alasan, agar pulau tak berpenghuni itu dapat secara ‘kependudukan’ bisa menjadi milik Inggris (padahal, inggris belum tentu mau memiliki pulau tersebut)

Diantara mereka, seorang wanita memutuskan untuk ikut. Dia adalah Ada Blackjack, yang bekerja sebagai penjahit. Meskipun dia tidak berkontribusi banyak pada perjalanan laut yang berat pada awalnya, dia akan menjadi anggota kru yang paling terkenal setelah menjadi satu-satunya yang selamat dan berhasil menjaga dirinya tetap hidup selama dua tahun yang mengerikan

Ekspediri Kacau ke Wrangel

Ekspedisi yang ‘luar biasa’ itu diselenggarakan oleh Vilhjalmur Stefansson, seorang penjelajah Arktik yang terkenal dan karismatik. Dia mencoba untuk mengklaim Pulau Wrangel sebagai bagian dari Kerajaan Inggris, terlepas dari kenyataan bahwa (dari pemerintahn) tidak ada yang memintanya, atau bahkan menginginkannya, dalam hal ini. Tetap saja, karena dia mendanai misi itu sendiri, dia tidak punya niat untuk menyerah.

Namun Vilhjalmur Stefansson ternyata adalah orang yang gaada akhlak. Saat rencana keberangkatan disusun, empat kru menyadari bahwa Stefansson rupanya tidak mau ikut dalam penjelajahan tersebut secara pribadi—Dia mengirim Allan Crawford, Lorne Knight, Fred Maurer, dan Milton Galle sendiri.

Dalam perjalanan itu, Stefansson membelaki mereka dengan persediaan selama enam bulan dan menjelaskan bahwa pasti akan ada cukup banyak hewan buruan untuk diburu—dan bahwa Arktik "ramah".

Selanjutnya, dia menekankan bahwa mereka akan baik-baik saja sampai tahun berikutnya, ketika sebuah kapal kemudian akan menjemput mereka pulang.

Meskipun kru sangat kurang berpengalaman untuk misi tersebut, Stefansson percaya bahwa mereka cukup ‘penuh’ dalam segi perlengkapan sehingga dia tidak terlalu khawatir.

Setelah semuanya siap, ada usulan bahwa mereka membutuhkan seorang penjahit untuk menemani misi panjang mereka. Lebih baik lagi,apabila dia adalah penduduk asli Alaska yang mampu berbahasa Inggris. Itulah saat Ada Blackjack direkrut

(Admin gak paham kenapa harus penjahit, mungkin mereka membutuhkannya untuk menjahit berbagai macam pakaian musim dingin? I dunno man)

Sebagai seorang wanita Inupiat (suku asli Alaska), Blackjack sebenarnya diharapkan sebagai orang yang terampil dalam bertahan hidup dan berburu.  Namun, karena dia dipesarkan oleh seorang misionaris, hal itu membuatnya dipastikan hampir tidak memiliki  pengetahuan bertahan hidup yang diharapkan. Meskipun begitu, dia tetap direkrut karena dia cakap dalam berbahasa inggris, dan itulah yang lebih penting (menurut mereka)

Disisi lain, Blackjack membutuhkan uang. Pasca ditinggalkan oleh suaminya, dia masih memiliki seorang putra yang berusia 5 tahun. Dan sang Putra, Bennet, diketahui menderita TBC dan biaya perawatannya terlalu mahal untuk ditanggung oleh Blackjack seorang diri.

Itulah kenapa, tatkala dia ditawari menemani sebuah ekspedisi dengan bayaran $50 perbulan, dia tanpa ragu menerimanya (uangnya kalau dilihat memang gak banyak, tapi kalau dibandingkan dengan kurs mata uang Alaska kala itu, kayaknya itu uang yang banyak dah). Meskipun dia memiliki rasa takut dengan Beruang Kutub, namun hal itu tidak menghentikannya untuk bergabung.

Sebelum keberangkatan, dia kemudian menitipkan Bennett di panti asuhan setempat, dengan janji bahwa dia akan kembali untuknya saat dia kembali

Akhirnya, Pada tanggal 9 September 1921, lima awak (ditambah seekor kucing bernama Vic) berangkat ke atas kapal bernama Silver Wave.

Keberangkatan ke Wrangel

Para kru tiba ke pulau Wrangel bertepatan dengan musim dingin. Meskipun begitu, mereka memiliki persediaan yang cukup untuk bertahan selama bulan-bulan kedepan.

Kemudian, ketika musim semi datang, bersamaan dengan itu, datanglah tanah yang subur. Sepanjang musim panas, para kru bertahan hidup dengan berburu dan memancing.

Jika kau mengira bahwa ekspedisi itu susah sejak awal, sebenarnya tidak. Malahan, selama tahun pertama, itu adalah sebuah tempat yang layak dan nyaman untuk ditinggali.

Namun, ketika tanda tahun telah berlalu, menjadi jelas bahwa janji kapal yang datang untuk menyelamatkan mereka adalah janji kosong. Kapal yang diharapkan datang saat mencapai hari ke 365, nyatanya tidak pernah muncul.

Kenyataan yang terjadi adalah, bahwa kapal penyelamat terpaksa berbalik karena terhalang oleh es tebal. Namun, tanpa saluran komunikasi apa pun, tidak ada cara untuk memperingatkan lima orang yang menetap di pulau Wrangel.

Pada awal tahun 1923, Knight jatuh sakit, kemungkinan menderita penyakit kudis parah yang tidak terdiagnosis. Tanpa pilihan yang lebih baik, Crawford, Galle, dan Maurer berangkat melintasi es dengan berjalan kaki untuk mencoba mencapai peradaban (kayaknya mereka berjalan di laut yang beku) dan mencoba mencari pertolongan.

Sayangnya, mereka tidak pernah kembali. Bahkan, semenjak saat itu, tidak ada kabar tentang mereka yang berhasil mencapai kota-kota Siberia mana pun yang pernah tercatat.

Knight dan Blackjack, ditinggal berdua.

The Last Survivor

Ditinggal sendirian dengan Knight, Ada Blackjack mengambil alih tugas ketiga pria itu, selain tugasnya sendiri. Hari demi hari dia menumpuk kayu, merawat Knight, berburu makanan, membuat makan malam dan mengurus perkemahan; merekam semua kegiatannya dalam buku harian atau mengetiknya di mesin tik yang mereka bawa..

Kemudian, pada 23 Juni 1923, Knight menyerah atas penyakitnya dan pada akhirnya meninggal. Ada Blackjack pun kini tinggal sendiri.

Ditinggal sendirian di atas es, tanpa kemungkinan apapun untuk diselamatkan, Ada Blackjack bisa saja hancur dan putus asa. Namun, pemikiran tentang putranya dan janjinya untuk kembali kepadanya, membuatnya terus termotivasi untuk bertahan hidup.

Karena dia tidak memiliki kekuatan untuk mengubur tubuh Knight, dia meninggalkannya di kantong tidurnya dan membangun dinding kotak (dari bekas perlengkapan lama) di sekelilingnya. Hal itu, bertujuan agar tidak ada binatang buas yang datang dan memangsa mayatnya.

Kemudian, Blackjack memindahkan seluruh barang-barangnya dan menggunakan tenda perlengkapan sebagai rumah barunya untuk bertahan hidup (dia membentengi tenda tersebut dengan berbagai macam hal yang bisa dia temukan)

Menggunakan sisa persediaan dan kotak-kotak tua, dia membangun sebuah lemari, di mana dia menyimpan kacamata dan amunisinya, serta rak senjata, di mana dia menyimpan senapannya dan benda-benda lain.

Lebih dari itu, dia bahkan membuat perahu dari kayu apung dan kanvas (untuk memancing, bukan untuk pergi dari pulau, kalau nekat pergi dengan perahu itu, kayaknya kemungkinan selamatnya lebih kecil mengingat bisa berhari-hari di laut tanpa makanan).

Disela kegiatan bertahan hidupnya, dia juga diketahui mengumpulkan berbagai macam foto dengan peralatan fotografi yang dia bawa—cukup banyak koleksi foto dirinya di dalam dan di sekitar perkemahannya.

Untuk seorang wanita yang telah menghabiskan hidupnya dengan ketakutan pada beruang kutub, dua tahun dalam survival, adalah hal yang wajar apabila keberadaan mereka pada akhirnya dilacak oleh Blackjack.

Meskipun dia tidak memburu mereka, dia melacak mereka untuk mencari tahu di keberadaan mereka, dan untuk memastikan mereka tidak terlalu dekat dengan perkemahannya.

Keberadaan beruang kutub juga membantu Ada Blackjack dalam menentukan titik-titik perburuan tertentu yang membantunya dalam bertahan hidup.

Penyelamatan Blackjack

Hampir dua tahun setelah dia pertama kali tiba di pulau itu, dia pada akhirnya diselamatkan. Kapal penyelamat yang harusnya datang satu tahun sebelumnya, datang dengan terlambat namun belum sepenuhnya.

Mereka menemukan Ada Blackjack sendiri tanpa keempat pria yang harusnya bersamanya. (Oh iya, admin lupa, kayaknya si Kucing yang mereka bawa ke ekspedisi itu, selamat. Si kucing “Vic” dikabarkan menemani Blackjack selama tahun-tahun sendirian di pulau Wrangel. Admin gak tau dia kucing warna apa, tapi semisal dia kucing oren, memang kayaknya julukan ‘ras terkuat di bumi’ bukan sekedar kaleng-kaleng)

Setelah pulang kembali di Nome, Ada Blackjack bertemu kembali dengan putranya Bennett. Itu adalah kebahagiaan yang benar-benar luar biasa pasca menghilang selama hampir 2 tahun dari peradaban.

Dalam pemberitaan kisahnya, Pers menjulukinya sebagai “Robinson Crusoe perempan” dan ceritanya sebagai sole survivor dari tragedi pulau Wrangel, masih terus diperbincangkan sampai sekarang.

Satu hal yang disayangkan oleh Blackjack adalah, Uang yang dijanjikan untuk perjalanannya tidak pernah datang, meskipun fakta bahwa Stefansson mendapat banyak keuntungan dari pers tentang perjalanannya.

Namun, Blackjack lebih bersyukur hanya dari kembali melihat putranya. Bennett dan Blackjack, dikabarkan pindah dari Nome dan menjalani sisa hidup mereka di Palmer, Alaska.

Legenda mengatakan, bahwa kucing Vic kini dalam misi membalas dendam atas nama Blackjack, untuk membunuh Vilhjalmur Stefansson

End Of Story.

(The Crew, yang perempuan si Blackjack, yang laki-laki sisanya. Admin gak tau siapa yang siapa)

Baca Juga :

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

1 Response to "Survival Of Ada Blackjack, Perempuan yang ditinggal sendiri di Arktik"

  1. Sorry to said tapi orang yg ngirim mereka semua itu kayanya ga punya otak.
    Fasilitas ga memadai, penyelamatan ditunda, gaji ga dikasih. Mau enaknya doang.

    ReplyDelete