v Konspirasi Pendaratan Neil Armstrong di Bulan yang Katanya Settingan | UNSOLVED INDONESIA

Konspirasi Pendaratan Neil Armstrong di Bulan yang Katanya Settingan

Dalam informasi yang umum dan normal, kita diberitahu bahwa manusia pertama yang menginjakkan kaki di bulan, adalah sosok Neil Armstrong pada tahun 1969. Kala itu, dia dan rekannya berhasil menancapkan bendera Amerika Serikat di permukaaan bulan setelah berkendara dari bumi menggunakan pesawat ruang angkasa buatan NASA.

Bukti dari kejadian itu, tersimpan dalam bentuk rekaman dari siaran langsung yang disiarkan pada hari peluncuran.

Namun, terlepas dari bukti tersebut, ada sebuah teori gila yang menyatakan bahwa sebenarnya, pendaratan di bulan tidak pernah terjadi dan setiap rekaman yang ada hanyalah sebuah settingan belaka.

Satu teori menyatakan bahwa ‘pendaratan di bulan’ sejatinya dilakukan di sebuah studio di Hollywood, lengkap dengan kru kamera dan latar yang telah dibuat sedemikian rupa—menggali teori ini lebih jauh, bahkan ada yang mengatakan bahwa ‘pendaratan settingan’ ini, direkam di sebuah tempat tersembunyi di Area 51.

Pendaratan Bulan Yang Palsu?

Menurut Statistik yang dilaporkan oleh badan survey Amerika Serikat, pada tanggal 20 Juli 1969, kurang lebih setengah miliar manusia mendengarkan dan menonton detik-detik dimana Astronot Apollo 11 Neil Armstrong mendarat di bulan.

Dalam siaran itu, Neil Armstrong menyampaikan kalimat terkenalnya : "That's one small step for man, one giant leap for mankind." (Itu satu langkah kecil dari seseorang, namun satu lompatan besar bagi umat manusia).

Tentu saja jika pendaratan itu benar-benar terjadi, ucapan yang dilontarkan Neil Armstrong harusnya memiliki makna yang sangat dalam dan kuat. Sayang, tidak semua orang percaya bahwa Neil Armstrong benar-benar menginjakkan kaki di bulan.

Konspirasi yang menyatakan bahwa pendaratan itu palsu, telah ada sejak tahun 1970-an dan telah menarik perhatian publik sejak saat itu. Apakah pendaratan di bulan dipalsukan? Sebuah pertanyaan yang tampaknya tidak masuk akal namun sangat dipercaya oleh para penganut teori konspirasi.

Semenjak idenya dilontarkan, sudah banyak sekali berbagai macam buku, artikel, film dan upaya debunk untuk membuktikan bahwa pendaratan di bulan tidak pernah terjadi.

Pada tahun 1999 jajak pendapat (survey) yang dilakukan oleh Perusahaan Konsultasi Gallup, mengungkapkan bahwa ada sekitar 6% orang Amerika meragukan bahwa pendaratan di bulan itu nyata, sementara 5% mengatakan bahwa mereka ragu-ragu tentang masalah ini.

Meskipun mungkin tidak terdengar seperti jumlah yang besar, 6% jika dibandingkan dengan seluruh populasi AS, berarti masih terhitung Jutaan Orang.

Bagaimana mereka bisa tidak percaya?

Tidak ada satu cerita atau Origin yang pakem dari teori ini, pasalnya teori konspirasi selalu bercabang dengan banyak versi.

Namun satu teori, mengatakan bahwa alasan NASA memalsukan pendaratan di bulan adalah karena didasari oleh meningkatnya ketegangan antara Amerika dan Uni Soviet pada saat itu.

Tentu saja pada masa perang dingin yang semakin tegang, ditambah kabar suksesnya peluncuran pesawat Sputnik Uni Soviet (yang kemudian menjadi satelit bumi pertama umat manusia), memicu NASA untuk mengincar pencapaian yang lebih tinggi.

Perlombaan antariksa menjadi angin baru bagi Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam memperebutkan posisi nomor 1. Persaingan dalam membangun tekhnologi ruang angkasa ayalnya menjadi upaya untuk mengkokohkan supremasi antara kedua negara pada saat itu.

Pada tanggal 12 September 1962, Presiden Amerika Serikat kala itu, John F. Kennedy memberikan sebuah pidato tentang agenda Amerika Serikat yang hendak mengincar pendaratan di bulan sebagai tujuan utama dari Space Program mereka. Dia bahkan menekankan bahwa mereka ingin mengirim seorang ke bulan sebelum tahun 1970.

Semenjak saat itu, yang publik tau adalah bahwa NASA benar-benar menginisiasi peluncuran Apollo 11 pada tahun 1969 beserta Neil Armstrong didalamnya.

Sayang segala macam dokumentasi yang dilakukan oleh NASA atas peluncuran itu, nampaknya tidak bisa meyakinkan para teori konspirator bahwa Neil Armstrong benar-benar menginjakkan kaki di bulan.

Mereka berargumen bahwa : Karena satu-satunya rekaman dan dokumentasi datang langsung dari NASA (terlebih dalam bentuk foto, Video dan Rekaman Suara), hal itu masih bisa dipalsukan—terlebih karena tidak ada verifikasi dari pihak lain yang independen, membuat segala macam hal yang terjadi mungkin saja dimanipulasi sedemikian rupa oleh pihak NASA sendiri sebagai propaganda untuk memenangkan perlombaan luar angkasa melawan Uni Soviet.

filosofi "jangan percaya lembaga pemerintah", memaksa para teori konspirator untuk tidak melihat adanya suatu bukti bahwa peristiwa pendaratan Neil Armstrong benar-benar terjadi secara nyata.

Yang mereka lihat, bagaimanapun, malah sebuah kejanggalan-kejanggalan yang meyakinkan mereka bahwa pendaratan di bulan adalah settingan.

“Bukti” Pendaratan Bulan Dipalsukan

Menurut Para Teori Konspirator, “Pendaratan di bulan” sebenarnya direkam di suatu tempat di Area 51 bersama dengan kru dan alat-alat rekaman layaknya membuat film pada umumnya (pada teori yang lebih ekstrim, mereka bahkan percaya “film” ini disponsori oleh Walt Disney)

Bukti yang diklaim oleh para teori konspirator ini banyak, namun Admin akan menjelaskan 3 bukti ultimate mereka saja.

Yang pertama adalah bendera yang “melambai” di Bulan. Tidak adanya atmosfir, seharusnya membuat permukaan bulan sepenuhnya adalah ruang hampa. Namun, dalam sebuah foto yang memperlihatkan bendera Amerika Serikat yang tertancap di bulan, bendera itu berkibar layaknya tertiup angin. Soo.. Jika itu bulan? Darimana Angin berasal? Bulan kan tidak seharusnya ada angin (itu kata mereka)

(Foto ini admin ambil dari web NASA. Fyi, tiang bendera yang digunakan diatas adalah tiang berbentuk L terbalik)

Yang kedua adalah pantulan cahaya yang tidak organik. Yang dimaksud adalah, pantulan cahaya yang ada di beberapa tempat (terutama Helm astronot), terlihat seakan itu adalah buatan yang mirip seperti sebuah cahaya dari studio. Kemudian, ada juga klaim atas bayangan yang tidak konsisten. Pada beberapa foto, bayangan dari beberapa obyek tidak mengarah ke arah yang sama. Hal ini memunculkan ide bahwa, dibelakang layar, ada cahaya lampu yang sengaja disorotkan untuk menampilkan efek cahaya matahari.

(Masih dari web NASA, ada perbedaan posisi bayangan di foto diatas. Panah merahnya admin tambahi btw)

Yang ketiga adalah hilangnya bintang-bintang dalam foto yang mengabadikan angkasa luas. Foto ini dianggap janggal karena tidak ada satupun bintang yang terlihat. Padahal, dari bumi saja, konstelasi bintang bisa dilihat dengan mata telanjang.

(Ini juga dari Web NASA. admin gak tau kalau kala itu udah ada kamera berwarna atau belum. Yang jelas, tiga foto diatas udah ada warnanya.. sekali lagi, DARI WEB NASA)

Lebih dari “Bukti” diatas, berbagai macam skeptisme yang terus bermunculan selama bertahun-tahun. Pernah juga ada sebuah Klaim dari Seorang Wanita Austraila yang melihat botol coca-cola menggelinding dibagian bawah layar pada rekaman asli pendaratan di bulan.

Dalam klaim lain, pernah tertuang pada sebuah film dokumenter yang ditayangkan oleh Channel Fox pada tahun 2001. Dalam tayangan yang berjudul : Teori Konspirasi: Apakah Kita Mendarat di Bulan? (Conspiracy Theory : Did We Land On The Moon?,  Bill Kaysing (seorang Penulis) mengatakan bahwa adanya ketidak konsistenan antara gambar yang diambil oleh para astronot dan cuplikan Video yang ditayangkan di TV.

Pada tahun 2016, seorang juru Kamera Holywood yang berusia 81 tahun, bahkan sempat mengaku kalau pendaratan di bulan sebenarnya difilmkan di London Utara dan dialah yang memegang kamera.

Debunking Theory

Jujur, admin sendiri bukanlah orang yang tidak mempercayai pendaratan di bulan. Namun, admin juga bukan orang kolot yang rela mempertahankan keyakinan mati-matian apabila berhasil dibantah dengan suatu fakta.

Meskipun begitu, menanggapi teori konspirasi ini, admin merasa bahwa argumen para teori konspirator masih bisa dibantah dengan berbagai upaya debunking atau Mythbusters atau semacamnya.

Segala macam “bukti” yang menunjukkan pendaratan di bulan adalah palsu, sebagian besar dituduhkan pada kecatatan bukti tekhnis atau dokumentasi yang berasal dari NASA.

Adapun berbagai contoh diatas, bahkan lebih mudah dibantah dengan logika sederhana. Seperti tentang bendera yang tertiup angin. Jika para teori konspirator mengatakan bendera tidak seharusnya melambai di ruang hampa, bukankah lebih aneh lagi kalau bendera terlihat berkibar di dalam studio? (mengingat studio pastinya di dalam ruangan, dan tidak mungkin angin akan masuk begitu saja—kecuali ada semacam mesin blower).

Upaya pembuktian bendera bisa berkibar di ruang angkasa (atau setidaknya ruang vaccum), sudah banyak dibuktikan di berbagai video di youtube. Bendera tetap berkibar, meskipun tidak seperti tertiup angin (lebih mirip seperti berkibar di dalam air yang mana dikelilingi tekanan tertentu—dalam kasus luar angkasa, tekanan yang dimaksud adalah ruang hampa)

Permasalahan kedua atau pencahayaan di bulan, juga sudah banyak dibahas di dalam episode-episode mythbusters.Bayangan di Bulan terkadang akan terlihat memantul ke beda arah karena adanya semacam distorsi. Hal ini diperumit oleh pantulan cahaya yang saling memantul ke permukaan (kawah, batuan, gundukan) yang tidak rata.

Ada beberapa sumber cahaya kala itu : Matahari, sinar matahari yang dipantulkan dari Bumi, sinar matahari yang dipantulkan dari permukaan Bulan, dan sinar matahari yang dipantulkan dari para astronot dan Lunar Module milik Apollo 11.

(Lunar Module Apollo 11 yang mendarat di Bulan)

Cahaya dari sumber-sumber ini tersebar ke berbagai arah,sehingga mempengaruhi arah jatuhnya bayangan. Jika permukaannya naik, bayangan akan terlihat lebih pendek, jika menurun, akan terlihat memanjang. Jika dilihat dari arah atas secara tegak lurus, maka bayangannya akan mengarah ke arah yang sama. Namun, karena foto-foto itu diambil bukan dari atas, maka bayangannya akan terlihat menuju ke arah yang berbeda-beda.

Yang ketiga adalah soal hilangnya bintang-bintang pada foto-foto Apollo 11.  Hal itu, salahkan saja kepada Kamera Hasselblad 50 EL yang merupakan peralatan yang mereka bawa dalam misi Apollo 11.

Pendaratan Neil Armstrong kala itu, dilakukan selama siang hari di bulan, dan pengaturan kamera yang digunakan, adalah setting untuk mode siang hari. Kamera tersebut diatur dengan exposure yang pendek untuk menghindari foto yang Overexposure.

Anggap saja, setting kamera memang sengaja diredupkan agar dapat mengabadikan momen para astronot dengan baik.  Meskipun begitu, jika kita ambil salah satu foto dan menaikan cahayanga kepada kecerahan tertentu, bintang-bintang di langit bisa dilihat dengan jelas :

(Perbedaan antara foto asli dan foto yang sudah ditingkatkan kecerahannya)

Kepercayaan dari para teori konspirator memang mudah sekali dibantah. Mungkin karena sebagian besar teori yang mereka kemukakan memang didasari dari asumsi dan asal tebak—tanpa adanya analisis ilmiah.

Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa bukti yang benar-benar konkrit yang membuktikan bahwa pendaratan di bulan itu palsu, bisa benar-benar ditemukan. Err.. atau mungkin sudah.

Kebocoran Dokumen Pada Tahun 2021

Jika kau masih percaya bahwa Pendaratan Di Bulan itu nyata, sebuah dokumen yang berhasil didapat oleh WikiLeaks baru-baru ini mungkin akan membuatmu tercengang—Jujur, admin sendiri kaget pas riset dan baca dokumen ini.

Admin gak mau berkomentar disini, jadi admin kasih link saja dibawah, silahkan nilai sendiri. Sejarah yang kita tau, mungkin tak sepenuhnya benar :  WARNING : KONTEN INI MENGANDUNG SPOILER.

Baca Juga :

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

4 Responses to "Konspirasi Pendaratan Neil Armstrong di Bulan yang Katanya Settingan"

  1. Link terakhir jebmen anjay.
    Berarti teori konspirasi itu bisa disebut "Debunk yg terdebunked"(Bahasa planet mana pula ini) kan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. yeps, upaya debunked teori konspirator harus di counter-debunked

      Delete
  2. well, even it's not real in the end we need to appreciate all the hard-work that they put just to make it feels a little bit real.

    ReplyDelete