v Unsolved Case : Kisah “The Chameleon” dan Misteri Menghilangnya Nicholas Barclay di Tahun 1994 | UNSOLVED INDONESIA

Unsolved Case : Kisah “The Chameleon” dan Misteri Menghilangnya Nicholas Barclay di Tahun 1994

Nicholas Barclay sempat hilang pada tahun 1994 sebelum ditemukan kembali tiga tahun kemudian. Sayang, setelah dipertemukan kembali dengan keluarganya, ada sesuatu yang sangat janggal tentang dirinya.

Menghilangnya Nicholas Barclay

Nicholas Barclay adalah seorang anak laki-laki berusia 13 tahun dari Texas yang hilang pada tahun 1994 pasca pamit untuk bermain basket dengan teman-temannya di lapangan perumahan.

Ketika Nicholas Barclay pertama kali gagal pulang kerumah, keluarganya tidak langsung panik. Pasalnya, dia pada dasarnya memang anak yang bermasalah.

Di hari-hari menghilangnya tersebut, dia sebenarnya sudah dijadwalkan untuk mengikuti sidang di pengadilan untuk masalah kenakalan remaja. Alasan dia tidak pulang kerumah, keluarganya hanya berasumsi bahwa dia telah melarikan diri untuk menghindari konsekuensi dari persidangan.

Sayangnya, menghilangnya Nicholas Barclay akan dirasakan semakin janggal seiring waktu berjalan. Keluarganya tentu lama-lama tetap khawatir, terlebih setelah ditemukan fakta bahwa Nicholas Barclay hanya membawa $5 dan sejauh yang diketahui orang rumah, seluruh pakaiannya masih ada pada tempatnya.

Tentu dengan logika sederhana, jika dia berencana untuk melarikan diri, teori keluarganya, dia harusnya akan membawa barang-barang pribadinya. Walaupun sedikit, paling tidak apabila ini adalah kasus minggat, maka Nicholas Barclay haruslah berkemas dan membawa sesuatu.

(Nicholas Barclay, Asli, 13 tahun)

Karena tidak ada kabar apapun pasca sekian minggu terlewat, Polisi pun pada akhirnya diseret untuk menemukan Nicholas Barclay yang hilang.

Kala dimintai bantuan, Polisi langsung membuka penyelidikan orang hilang. Sayang, dengan sedikit petunjuk yang ditinggalkan, mencari keberadaan Nicholas Barclay pun mendekati mustahil.

You see, fakta bahwa Nicholas hanya memiliki $5 kala menghilang, membuat kemungkinan Nicholas akan menggunakannya untuk biaya transportasi, menjadi cukup rendah. Terlebih, untuk menyewa kamar di satu penginapan tertentu akan lebih tidak masuk akal lagi—Yep, $5 adalah uang yang (bahkan) tidak cukup untuk membeli makan 1 hari.

Tentu polisi masih memiliki teori. Apabila ini memang kasus seorang pemuda yang minggat, ada kemungkinan Nicholas Barclay menunpang ke luar kota atau semacamnya. Dan jika itu memang kenyataannya, maka bisa jadi Nicholas Barclay memang berniat memulai hidup baru dengan identitas baru.

Tiga bulan setelahnya, polisi dikabarkan menerima  telepon dari Jason Barclay, paman Nicholas.

Dalam panggilan tersebut, Jason mengklaim bahwa dia telah melihat Nicholas mencoba masuk ke garasi rumahnya, tetapi ketika polisi tiba, Jason memberi tahu polisi bahwa Nicholas telah melarikan diri—ini, adalah informasi yang kemudian akan menjadi satu-satunya petunjuk dalam kasus sejauh ini, sebelum kemudian polisi akan kembali menemui jalan buntu.

Tiga Tahun Kemudian

Tiga tahun berlalu dan keluarga Barclay sudah kehilangan harapan. Di masa-masa itulah keluarga Barclay kemudian menerima telepon yang sangat tidak disangka. Itu adalah panggilan dari pihak berwajib yang membawa sebuah berita.

Berita yang kemudian mengatakan bahwa Nicholas Barclay telah ditemukan. Anehnya, dia ditemukan dengan kondisi tersesat dan ketakutan di tengah sebuah desa di Spanyol. Yap, Spanyol (rumah keluarga Barclay ada di Texas)

Tentu kala anak itu kembali, keluarga terlalu gembira untuk memikirkan detailnya. Segala pertanyaan tentang kenapa pemuda itu bisa sampai Spanyol akan mereka simpan terlebih dahulu. Yang paling utama adalah, jika pemuda itu berhasil ditemukan, maka yang harus dilakukan adalah menyambutnya pulang kerumah.

(Nicholas Barclay, Asli, 13 Tahun)

Keluarga menyambutnya kembali dengan perasaan syukur dan tangan terbuka. Mereka telah menjaga kamarnya sama seperti saat dia meninggalkannya, dan dengan cemas menunggu dia kembali.

Kala itu, mereka terlalu gembira sampai-sampa mereka tidak menyadari bahwa anak yang kembali, sebenarnya bukanlah anak yang hilang. Yap, ada ketidakonsistenan dari bentuk wajah dan perawakan yang sekilas mirip, tapi sebenarnya bukan.

Nicholas Barclay yang hilang pada tahun 1994 adalah seorang anak laki-laki bermata biru berambut pirang berusia 13 tahun dengan masalah temperamental dan pembangkang.

Nicholas Barclay yang ditemukan di Spanyol pada tahun 1997 adalah seorang anak laki-laki berusia 16 tahun bermata coklat berambut gelap yang terlalu tenang, sampai ke level dimana orang-orang disekitarnya akan merasa gelisah.

Terlepas dari kenyataan bahwa dia tidak terlihat atau bertingkah seperti putra mereka, keluarga Barclay bersikeras, tanpa ragu, bahwa bocah itu adalah putra mereka Nicholas Barclay.

Pemberitaan dari Nicholas yang pulang, akan menjadi sorotan nasional selama beberapa waktu. Tagar utama yang membahas tentang seorang anak laki-laki yang hilang dan berhasil bersatu kembali dengan keluarganya setelah bertahun-tahun, akan menjadi konsumsi publik yang cukup diminati.

Banyak wartawan, penyidik dan media berita yang menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumah keluarga Barclay hari demi hari, hanya untuk mencari tau apa yang terjadi pada Nicholas Barclay selama tiga tahun dia menghilang.

Now, admin akan langsung to the point bahwa orang yang pulang itu, sebenarnya bukanlah Nicholas Barclay. Dia adalah orang lain, dan apabila ini semua hanya kesalah pahaman, maka semua akan selesai setelah satu atau dua klarifikasi.

Sayang, semua malah berubah disturbing setelah sosok “Nicholas Barclay” palsu tersebut, angkat bicara.

The Impostor

Menurut “Nicholas”, dia diculik dalam perjalanan pulang dari taman tempat dia bermain basket bersama teman-temannya. Setelah itu, ia kemudian mengingat bahwa dia dibawa ke pesawat yang menuju ke Eropa, di mana para penculiknya telah memaksanya menjadi bagian dari jaringan perdagangan seks anak.

Dia juga mengaku bahwa dia melarikan diri dan berhasil bersembunyi di mana dia kemudian ditemukan oleh penegak hukum setempat. Kala ditanya tentang penampilannya yang berbeda dengan sosok Nicholas Barclay yang hilang tiga tahun lalu, “Nicholas” mengatakan bahwa para penculik telah mengubah warna matanya dan mengecat rambutnya untuk menyembunyikan identitasnya.

(Tanda Kutip, Nicholas Barclay, Tanda Kutip, 16 tahun)

Terlepas dari banyak media yang memberitakan informasi tersebut apa adanya, detektif swasta bernama Charlie Parker adalah salah satu orang yang memilih untuk curiga.

Menurutnya, klaim perubahan rambut dan mata Nicholas terkesan mencurigakan, karena tidak mungkin para penculik berusaha keras untuk mengubah warna matanya, atau bahkan bisa melakukannya.

Terus soal perbedaan kepribadian. Meskipun keadaan traumatis seperti itu mungkin bisa merubah kepribadian orang menjadi lebih pendiam dan tenang, Parker merasa bahwa ada sesuatu yang lebih janggal.

Yang paling abnormal adalah, Parker merasa bahwa “Nicholas Barclay” terlihat lebih tua untuk seukuran anak berusia 16 tahun (13 tahun ditambah 3 tahun dia menghilang)

Well, Parker sebenarnya tidak salah. Karena kenyataannya “Nicholas Barclay” yang pulang itu, pada dasarnya adalah seorang lelaki berusia 23 tahun berdarah Prancis bernama Frederic Bourdin.

Siapa Frédéric Bourdin?

Frederic Bourdin, adalah seorang buron Interpol yang di dunia kriminal, lebih dikenal sebagai “The Chamelion” (atau si bunglon). Dia merupakan seorang penipu berantai, yang telah menghabiskan seluruh hidupnya menyamar sebagai anak-anak yang hilang dan menciptakan identitas dan nama palsu.

Rupanya, modus operandinya itu sangat tidak masuk akal sehingga dia telah dicari oleh Interpol selama beberapa tahun, dan diyakini telah menyamar sebanyak 500-an kali menggunakan identitas palsu. Baginya, menyamar sebagai Nicholas Barclay dan “pulang” ke Amerika Serikat, hanyalah satu dari sekian aksinya yang sudah biasa dia lakukan.

Ketika Bourdin mendengar cerita tentang keluarga Amerika yang putus asa mencari putra mereka yang hilang, dia dengan mudah ”menjadi Nicholas”, setelah mendapat ide ketika seorang petugas polisi Spanyol menyarankan bahwa dia memiliki kemiripan dengan bocah itu. Dia mampu mempertahankan sandiwara selama tiga setengah bulan, membodohi otoritas Spanyol, FBI, dan bahkan keluarga Barclay sendiri

Sayang baginya, terlepas dari ayah dan ibu Nicholas yang percaya, rupanya dia sama sekali tidak mampu membodohi paman Nicholas, yaitu Jason Barclay. Jason, sejak awal “Nicholas” pulang, nampaknya sudah mempertanyakan keaslian Bourdin sebagai keponakannya.

Detektif Charlie Parker rupanya sempat mengetahui fakta ini dan kemudian menjadwalkan wawancara dengan Jason Barclay untuk membongkar sosok impostor  tersebut. Sayang, belum sempat wawancara ataupun kerjasama terjadi, Jason ditemukan meninggal tak lama kemudian. Secara resmi, laporan kematian Jason adalah overdosis obat.

Kejanggalan tersebut, tentu semakin membebani Charlie Parker untuk membongkar identitas dari “Nicholas” palsu tersebut. Dia bahkan sempat memperkirakan bahwa sosok “Nicholas” secara sengaja membunuh Jason yang kemungkinan menganggu aksi penyamarannya.

Charlie bertindak lebih jauh dengan berkonsultasi dengan ahli rekonstruksi wajah untuk memahami perbandingan dari Nicholas yang berumur 13 tahun dan “Nicholas” sang impostor.  Hasil dari penelitiannya tersebut, menghasilkan satu bukti yang kemudian membuktikan bahwa sosok “Nicholas” yang diterima di keluarga Barclay, bukanlah anak mereka.

Semuanya menjadi pasti dan jelas ketika tes DNA dilakukan dan identitas dari “Nicholas” palsu tersebut akhirnya terbongkar. Pihak berwenang menangkap Bourdin dan persidangan menghasilkan hukuman sebanyak 6 tahun penjara. Itu adalah 2x lipat dari tuntutan yang harusnya hanya 3 tahun saja.

Somehow, keluarga Barclay nampaknya tetap bersikeras bahwa Bourdin yang dibawa ke penjara adalah Nicholas mereka. Mereka bahkan repot-repot membawa-bawa “insting orang tua tidak pernah salah” kepada media untuk mencoba meyakinkan kalau anak mereka Nicholas adalah Bourdin.

The Darkest Theory

Bourdin, sebenarnya sudah menyerah akan aksinya ketika semuanya ketahuan. Dia sendiri bahkan tidak habis pikir kenapa keluarga Barclay membelanya dan tetap mengira dirinya adalah anak mereka.

Pemikiran itu, rupanya pada akhirnya dia bagikan kepada kepolisian. Saat berada dalam tahanan polisi, dia mengajukan teori yang cukup disturbing : “Mengapa keluarga Barclay menerimaku di rumah mereka, dengan sangat rela, padahal sudah sangat jelas bahwa aku bukan putra mereka? Awalnya kupikir itu sangat aneh. Tentu semua itu masuk akal apabila mereka kemungkinan menyembunyikan sesuatu.”

Lebih jauh lagi, dia menyarankan bahwa mungkin (hanya mungkin), satu atau semua anggota keluarga Barclay telah membunuh Nicholas yang asli. Mereka kemudian mengadopsi Bourdin dengan paham bahwa Bourdin adalah penipu.

Hal tersebut, diperkirakan Bourdin sebagai tindakan untuk menutupi kasus kejahatan yang lebih dalam dan mengerikan.

Oke, teori itu mungkin terdengar gila dan tidak masuk akal. Namun nampaknya Detektif yang sama yang berhasil menyeret Bourdin ke penjara, Charlie Parker cukup terima dengan teori Frederic Bourdain.

Teori tersebut, terus menghantuinya sehingga dia secara sengaja atau tidak sengaja,  telah berusaha membuktikannya sejak saat itu. Menggunakan bukti yang diperoleh dari penyelidikan awal dan lainnya yang dibuka setelah pemenjaraan Bourdain, Parker telah mengumpulkan bukti yang menarik.

Dia percaya bahwa sifat temperamental Nicholas Barclay, bisa saja menjadi kelewat batas disuatu hari sehingga membuat seluruh keluarga pada akhirnya hilang kesabaran.

Polisi telah dipanggil ke rumah itu lebih dari satu kali dan keluarga secara vokal menyatakan ketidaksenangan mereka dengan sikap putra mereka sendiri. Kematian Jason Barclay, sang paman, juga dilihat oleh Charlie Parker sebagai semacam “pengakuan” karena terjadi disaat yang tidak tepat.

Mungkin saja Jason Barclay terseret ke permasalahan dan pada akhirnya harus menyembunyikan rahasia yang sangat mengerikan. Hingga ketika dia sudah tidak mampu untuk menahan rasa bersalahanya, dia pun bunuh diri.

Memang sih itu hanya sebuah teori saja. Jika ada semacam konspirasi pembunuhan, nyatanya tidak bisa terbukti karena tubuh Nicholas yang asli tidak pernah ditemukan.

Tentu dalam laporan resminya, Charlie Parker akan tetap berada di sisi keluarga Barclay sebagai sosok yang kehilangan. Meskipun begitu, dia juga terbuka dengan teori yang diutarakan oleh Frederic Bourdin apabila nanti dia menemukan bukti-bukti yang baru.

Selebihnya, masih menjadi misteri.

Baca Juga :

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

4 Responses to "Unsolved Case : Kisah “The Chameleon” dan Misteri Menghilangnya Nicholas Barclay di Tahun 1994"

  1. Terlepas dari seramnya keluarga Nicholas, klo dijadikan film kyknya keren

    ReplyDelete
  2. Tapi masiih adaa yang janggal, kalaupun bunuh diri, kenapa mayatnya di temukan di bawah tumpukan pakaian, seolah olah di tutupi keberadaan nyaa.?

    ReplyDelete
  3. kayaknya pamamnya di bunuh deh, terus ada kemungkinan emang ortunya yang bunuh, masuk akal loh alibi Bourdin

    ReplyDelete
  4. Mungkin emang dibunuh keluarganya,si paman Jason pernah bilang kalo dia lihat Barclay di garasi kan?atau mungkin paman Jason juga kerja sama dengan ortu Barclay,dan karena dia merasa bersalah,dia ingin memberi tahu si detektif,tapi malah dibunuh.

    ReplyDelete