v Mateusz Kawecki : Orang Polandia yang Ditemukan Terpenggal di Rumah Masa Kecilnya 5 Bulan pasca Hilang. | UNSOLVED INDONESIA

Mateusz Kawecki : Orang Polandia yang Ditemukan Terpenggal di Rumah Masa Kecilnya 5 Bulan pasca Hilang.

Mateusz Kawecki adalah seorang pria Polandia berusia 30 tahun dari sebuah desa kecil bernama Hutków, di tenggara Polandia. Dia telah bekerja di Hanover, Jerman sebagai pekerja konstruksi selama sekitar 5 tahun dan tinggal bersama ayahnya, yang juga bekerja di Hanover.

Pada tanggal 28 Maret 2018, ia diketahui pulang ke Polandia untuk menemui tunangannya yang sedang hamil. Sayang, perjalanannya itu tidak berakhir baik karena rupanya, dia tidak pernah sampai ke rumah tunangannya.

Lima bulan kemudian, jenazahnya yang dipenggal ditemukan di sebuah gudang dekat rumah ibunya di Hutków. Dengan mobil miliknya yang tidak pernah ditemukan, ini menjadi kasus pembunuhan yang membingungkan sekaligus aneh.

Kasus Pembunuhan Mateusz Kawecki

Karena tuntutan pekerjaan, Mateusz memang kala itu menjalani hubungan LDR dengan tunangannya. Bekerja di Jerman, dia meninggalkan tunangannya itu untuk merantau. Sementara kediaman tunangannya berada di desa Lipia Góra di barat laut Polandia, rumah masa kecil Mateusz, ada di bagian lain polandia yaitu di daerah Hutków, di tenggara Polandia—rumah masa kecil itu, hanya ditinggali oleh ibunya pasca dia dan ayahnya merantau ke Hanover, Jerman.

Tentu ada alasan kenapa Mateusz tidak membawa tunangannya untuk ikut tinggal dikota. Pasalnya, kala itu perempuan tersebut memang sedang mengandung bayinya dengan umur kandungan yang cukup tua.

(Mateusz Kawecki)

28 Maret 2018, Mateusz diketahui mengendarai BMW 525 1998 miliknya sekitar pukul 23.30 dari Hanover ke Lipia Góra. Tentu, tujuan utamanya adalah untuk menjenguk tunangannya.

Menempuh perjalanan sejauh 402 mil (647 km), dia dijadwalkan tiba sekitar pukul 8-9 pagi keesokan harinya, pada tanggal 29 Maret. Sayang, Mateusz tidak pernah sampai ke Lipia Góra.

Menurut ayahnya, dia menelepon Mateusz sekitar pukul 10.30 pada tanggal 29 Maret dan putranya itu memberi tahu dia bahwa ada kemacetan lalu lintas yang parah dalam perjalanan ke Polandia. Mateusz, melaporkan bahwa dia terjebak di Szczecin pada saat itu—Szczecin adalah sebuah kota di perbatasan Polandia-Jerman.

Dari Szczecin ke Lipia Góra, Mateusz  masih harus menempuh jarak sekitar 133 mil (214 km). Perbatasan Jerman-Polandia tidak memiliki pos penjagaan dan tidak ada pemeriksaan paspor, meskipun ada kamera pengenal plat nomor.

Sekitar waktu itu, Mateusz juga mengirim pesan teks ke tunangannya yang mengatakan bahwa dia akan sampai dalam waktu sekitar 2 jam.

Gagal Pulang

2 jam berlalu dan Mateusz, tidak kunjung tiba. Tunangannya yang menunggu menjadi semakin khawatir setelah dia berulang kali menelpon Mateusz namun tidak ada jawaban.

Pada akhirnya, tunangannya itu menghubungi saudara perempuan Mateusz, Katarzyna Piotrkowicz (yang juga tinggal di Hanover) sekitar pukul 5 sore. Panggilan tersebut juga tidak dijawab dan membuat tunangannya itu semakin tidak tenang.

Karena tidak ada kabar setelah berjam-jam menunggu, malamnya, ibu Mateusz yang sudah dikabari pun memutuskan untuk pergi ke polisi. Di kantor polisi, kepolisian mengatakan bahwa mereka belum bisa menerima laporan tersebut karena masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa Mateusz hilang—polisi juga meyakinkan bahwa pihak keluarga harus sabar menunggu dan Mateusz kemungkinan akan muncul.

3 Hari berlalu dan pihak keluarga kembali dilanda gusar. Pada awal April, keluarga tersebut akhirnya melaporkan kembali hilangnya Mateusz di kepolisian Jerman dan Polandia. Polisi Jerman menolak untuk menyelidiki karena mereka yakin pihak berwenang Polandia sedang menangani kasus ini. Keluarga tersebut kemudian meminta polisi Polandia untuk melacak ponsel Mateusz, yang ternyata masih menyala selama beberapa hari setelah dia menghilang. Sayang, nomor telepon tersebut tidak bisa dilacak karena Mateusz menggunakan kartu sim Jerman dan kepolisian Polandia, pada akhirnya melimpahkan semuanya ke kepolisian Jerman

Entah karena alasan apa, namun Polisi Jerman malah melempar lagi masalah ini ke polisi Polandia. Mereka beralasan kalau mereka juga tidak bisa melacak keberadaan ponsel Mateusz, karena Mateusz menghilang di Polandia.

Setelah aksi saling lempar ini, polisi Polandia kemudian mengklaim bahwa telepon Matuesz tidak pernah terhubung ke jaringan Polandia dan tidak jelas di mana Mateusz menerima telepon dari ayahnya.

Saudara Perempuan Mateusz, mengatakan bahwa penyelidik mengklaim bahwa Mateusz tidak pernah melintasi perbatasan karena pemantauan CCTV di penyeberangan perbatasan, menunjukkan bahwa dia belum memasuki Polandia.

Frustrasi dengan upaya penyelidikan polisi, keluarga Mateusz memulai pencarian mereka sendiri untuk mencari petunjuk tentang hilangnya Mateusz. Mereka memeriksa seluruh rute, pergi ke sisi jalan, berkomunikasi dengan staf pom bensin, meminta rekaman CCTV di beberapa gedung, berkeliling pasar di kota-kota dekat perbatasan dengan gambar Mateusz, dan memposting poster dengan gambarnya di sosial media.

Keluarga itu bahkan sempat muncul di TV di Polandia dan Jerman beberapa kali dan mengeluh bahwa polisi tidak bertindak cukup, dan tidak menangani masalah ini dengan serius.

In The End, karena seluruh usaha mereka itu mengalami jalan buntu, upaya terakhir yang bisa dilakukan oleh keluarga hanyalah berdoa.

Kala Mateusz Ditemukan..

Pada 12 September 2018, seorang tetangga datang ke rumah ibu Mateusz di Hutków untuk menanyakan tentang lumbung mereka, karena bau yang tidak sedap telah tercium sejak Juli dan mereka mengira mungkin ada binatang terjebak yang mati.

Tetangga tersebut, bertanya padanya apakah dia bisa memeriksa gudang secara menyeluruh. Ibu Mateusz pun menyetujui.

Pemeriksaan pada awalnya tidak ditemukan apapun. Namun, ketika loteng lumbung diperiksa, sang tetangga melihat setumpuk pakaian yang nampaknya menutupi sesuatu.

Karena menyadari bahwa bau busuk datang dari tumpukan itu, sang tetangga pun menyingkap tumpukan pakaian tersebut. Yang dia temukan, adalah sisa-sisa manusia yang terdiri dari kepala dan batang tubuh yang telah terpenggal. Itu adalah mayat yang sudah terlanjur membusuk dan sulit untuk diidentifikasi.

Pemeriksaan lebih lanjut di area tersebut menunjukkan terdapat dua utas tali tambang yang tegantung di langit-langit serta sebuah ransel di lantai yang kemudian diketahui milik Mateusz

(Catatan Admin : Menurut sumber Admin, tali yang digunakan merujuk kepada kata “Noose” yang artinya adalah tali dengan simpul bulat yang biasa digunakan untuk gantung diri)

Beberapa gigi dari mayat dilaporkan copot dan menempel di pakaiannya dengan apa yang tampak seperti darah. Pakaian yang dia kenakan, juga tidak lepas dari bercak merah yang mengotori.

Di dalam ransel yang ditemukan, terdapat botol air merk Polandia, puntung rokok dan sekotak jus Jeruk (yang kemudian keluarga mengklaim bahwa Mateusz tidak pernah soka minum jus jeruk). Ponsel juga ditemukan di dalam ransel yang mana, itu adalah milik Mateusz.

Kala diperiksa, ponsel menunjukan bahwa ada satu panggilan keluar yang ditujukan kepada pamannya pada 30 Maret 2018—Namun, ini sepertinya panggilan yang tidak disengaja, karena hanya berlangsung kurang dari satu detik dan tidak pernah tersambung.

(Jadi rumah tunangan Matheus di Lipia Gora, berada cukup jauh dari rumah masa kecil Mateusz di Hutkow yang hanya ditinggali ibunya)

Investigasi

Analisis DNA dilakukan dan dipastikan bahwa mayat itu memang milik Mateusz. Barang-barang pribadinya dianalisis dan tidak ada DNA lain yang ditemukan pada barang-barangnya.

Meskipun begitu, karena tidak ditemukan adanya campur tangan orang lain ataupun sebagainya, Polisi dan Jaksa Penuntut Umum menyatakan bahwa kematian itu adalah bunuh diri dan menolak untuk menyelidiki lebih lanjut, meskipun ada banding dan upaya dari keluarga (Bunuh diri? Really?)

Penyidik percaya bahwa Mateusz telah merencanakan kematiannya dan mengatakan tidak ada bukti kecurangan. Sayangnya, bukti yang mengarahkan pada kesimpulan ini, tidak dirilis ke publik.

Keluarga tentu tidak puas dengan keputusan polisi tersebut, pasalnya memikirkan bahwa orang bunuh diri dengan cara memenggal kepalanya sendiri, jelas sangat tidak masuk akal.

Empat hari setelah mayat itu ditemukan, keluarga Mateusz menemukan sepatu Mateusz di lumbung dengan kakinya yang terpotong masih berada di dalam sepatu. Penemuan ini, seakan menegaskan kepada keluarga bahwa polisi bahkan tidak repot-repot menggeledah gudang dengan benar—menghasilkan tuntutan dari keluarga Matheusz kepada kepolisian.

Dalam persidangan, penyidik mengklaim bahwa mereka berhasil mengumpulkan banyak bukti lanjutan, termasuk DNA, laporan ahli, dan analisis telepon Mateusz. Polisi Jerman juga memperoleh rekaman kamera keamanan dan melakukan penggeledahan di apartemen Mateusz di Hanover. Semua bukti tersebut kemudian dianalisis oleh para ahli di Warsawa.

Berdasarkan semua bukti, penyidik dapat menetapkan bahwa Mateusz telah berbohong kepada keluarganya pada hari dia menghilang. Dia tidak di Szczecin ketika dia menelepon ayahnya dan juga tidak mengemudi pada saat itu. Alih-alih, dia masih berada di Jerman jika melihat dari nota belanja yang ditemukan bersama barang-barangnya di apartemen.

Menurut analisa, Mateusz hari itu dilaporkan naik kereta api ke kota perbatasan Jerman Frankfurt an der Oder dan kemudian berjalan melewati jembatan ke kota Slubice di Polandia, hampir 24 jam setelah memberi tahu keluarganya bahwa dia sudah berada di Polandia. Dia check in ke sebuah hotel di Slubice (penyidik menekankan bahwa ada kemungkinan Mateusz check in di hotel dengan orang asing)

Keesokan harinya, Mateusz naik kereta api ke Warsawa dan kemudian transit bus ke Zamość, yang merupakan kota terbesar yang dekat dengan kampung halamannya di Hutków yang berjarak sekitar 13 mil jauhnya. Dia tiba di Zamość sekitar tengah malam, tetapi masih belum diketahui kapan atau bagaimana dia sampai di Hutków, tempat mayatnya ditemukan.

Yang aneh tentu, mobil Mateusz, bagaimanapun tidak pernah dapat ditemukan meskipun sudah dilakukan pencarian besar-besaran, baik di Polandia maupun di Jerman. Polisi juga tidak dapat menemukan bukti bahwa mobil Mateusz dicuri atau bahkan dijual. Kunci BMW juga tidak ditemukan, meskipun dompetnya ditemukan di ransel yang ada di gudang.

The Theories?

Terlepas dari tidak pernah ada penyelesaian resmi dari kepolisian yang menangani kasusnya, para penggiat teori konspirasi nampaknya memiliki berbagai teori untuk mencoba memecahkan kasus kematian Mateusz Kawecki.

Teori yang pertama, adalah bahwa kemungkinan Mateusz terlibat dengan orang-orang jahat. Hal tersebut, bisa menjelaskan kenapa mobilnya bahkan sampai hari ini tidak pernah ditemukan (karena dibawa kabur). Mungkin saja, Mateusz dibunuh dan ditinggalkan di lumbung pasca terlibat cekcok. Dan mengetahui bahwa tempat ditinggalkannya mayat, ada di dekat rumah masa kecilnya, membuat muncul kemungkinan si penjahat benar-benar paham kehidupan Mateusz termasuk keluarganya dan latar belakangnya.

Namun tentu, teori diatas akan sangat aneh apabila tidak ada bukti DNA orang lain yang bisa ditemukan di TKP apabila Mateusz memang dibunuh. Terlebih, kasus ini terjadi pada tahun 2018 yang harusnya metode pencarian barang bukti sudah cukup canggih—kecuali pembunuhnya ini memang pro

Teori yang kedua, meskipun kurang populer, namun secara aneh teori ini mencoba membenarkan bahwa Mateusz memang bunuh diri. Menurut beberapa laporan post-mortem kasus-kasus populer, sebenarnya cukup umum beberapa bagian tubuh mayat akan terpisah dari badannya apabila kulit dan otot membusuk selama sekian waktu.

Dalam kasus Mateusz Kawecki, tali yang terikat di atap kemungkinan adalah tali yang digunakan untuk gantung diri. Dan apabila Mateusz memang gantung diri di lumbung tersebut, tekanan di leher akan menjadi penyebab mungkin tubuhnya akan jatuh ketika badannya putus dari kepala.

Terus soal kaki yang ikut terpisah, hal ini kembali merujuk ke 2 tali tambang yang tergantung ke langit-langit. Salah satu pencetuk teori, menyarankan bahwa Mateusz kala itu menggantung lehernya dan salah satu kakinya secara bersamaan. Hal tersebut kemungkinan karena di lumbung tersebut, jarak dari lantai loteng dan atap tidak cukup tinggi sehingga untuk memberikan posisi “menggantung”, dia mengikat leher dan salah satu kakinya sebelum ditemukan dengan kondisi putus keduanya.

In The End

Tentu teori diatas tidak bisa menjelaskan secara pasti tentang alasan kenapa Mateusz meninggal dengan kondisi seperti itu. Menurut teori lain, ada juga kemungkinan : jika Mateusz memang bunuh diri, pasti ada hubungannya dengan keluarga ataupun tunangannya.

Hari ini, meskipun kasusnya secara resmi sudah ditutup pada tahun 2019, potensi bukti-bukti baru masih diterima oleh kepolisian apabila memang akan ditemukan kelak. Selebihnya, seiring kasusnya yang belum terpecahkan, kasus kematian Mateusz Kawecki mungkin merupakan salah satu kasus penemuan mayat paling aneh dan mengerikan di Polandia.

Selebihnya, masih menjadi misteri.

Baca Juga :

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "Mateusz Kawecki : Orang Polandia yang Ditemukan Terpenggal di Rumah Masa Kecilnya 5 Bulan pasca Hilang."

Post a Comment