v The Holders Series Chapter 108 : The Holder Of The Red | UNSOLVED INDONESIA

The Holders Series Chapter 108 : The Holder Of The Red

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah rehabilitasi mana pun yang bisa kau datangi. Ketika kau sampai di meja depan, mintalah untuk mengunjungi seseorang yang menyebut dirinya "Sang Penjaga warna Merah[The Holder Of The Red]

Resepsionis akan mengangguk dan mengeluarkan buku catatan tua berdebu dan menyerahkannya kepadamu. Catatan itu akan sangat tebal melebihi kamus paling tebal manapun yang pernah kau lihat.

Tanpa berkata apapun, Dia kemudian akan menunjuk ke sebuah pintu berlabel "Dilarang Masuk". Masukilah pintu tersebut dan tutup kembali setelah kau ada di dalam. Di depanmu, akan ada sebuah lorong panjang yang ujungnya tidak terlihat. Tapi tunggu! Jangan beranjak dari tempatmu berdiri terlebih dahulu. Alih-alih, bukalah buku catatan yang diberikan resepsionis kepadamu.

Buku itu, awalnya akan tampak benar-benar kosong, tetapi setelah diperiksa lebih lanjut, di halaman yang acak, akan terdapat empat belas angka yang ditulis dengan tinta merah. Luangkanlah waktumu untuk menghafalkan angka-angka itu sebelum mulai menyusuri lorong. Jika kau sudah cukup percaya diri untuk menghafalnya, mulailah perjalananmu.

Di Ujung lorong tersebut, akan terdapat pintu besi yang kokoh. Pintu tersebut akan dicat merah dengan asal-asal, seakan siapapun yang mengecatnya, hanya ingin pintu itu “pokoknya kelihatan merah”

Pintu itu, akan memiliki sebuah gembok dengan kombinasi 14 angka. Disinilah sebuah perasaan aneh akan menyerangmu. Sesadar apapun kau tau bahwa kau memegang buku berisi kombinasinya, kau akan merasa sangat enggan untuk membuka buku itu dan mencari nomornya.

Selogis apapun otakmu tau bahwa membuka lembar-perlembar buku itu adalah hal paling aman agar kau tidak salah memasukan kombinasi, kau tetap tidak mau melakukannya.

Kau tidak tau apa itu, namun perasaan tersebut adalah perasaan yang menyentuh moralmu yang paling dalam. Seakan, kau tau bahwa buku itu jahat dan membukanya dihadapan pintu didepanmu, rasanya akan seperti berusaha membunuh anak kesayanganmu sendiri.

Instingmu mengatakan bahwa apabila kau salah memasukan kombinasi, maka kau akan menemui ajalmu. Meskipun begitu, entah kenapa hal tersebut tidak cukup untuk membuatmu membuka buku tebal tersebut dan mencari kombinasinya.

Tentu jika kau memiliki bakat dalam mengingat, atau bahkan keberuntungan, kau akan dapat mengingat 14 kombinasi yang sudah kau hafalkan di awal lorong beberapa saat lalu.

Kau juga boleh untuk berusaha melawan penolakan moral dan memutuskan untuk membuka buku tersebut demi mencari kombinasinya—Akan sangat sulit, tetapi tidak mustahil.

Bagaimanapun caramu, apabila kau berhasil membuka pintu tersebut, deritan pintu besi yang terbuka akan menyambutmu ke dalam sebuah ruangan serba merah.

Didalam temerang lampu yang merah pula, ruangan itu terlihat masih remang dengan suasana yang cukup membuatmu mual. Entah kenapa, warna merah di tempat itu memang cukup berlebihan.

Masuklah dengan mantap dan abaikanlah perasaan itu. Lihatlah ke sekitar maka kau akan melihat disepanjang dinding, akan terdapat rak berisi mainan anak-anak, boneka, dan model kereta api.

Berjalanlah dengan tenang sampai kau melihat seorang anak laki-laki kecil yang berjongkok dengan membelakangi mu. Saat kau sudah ada di dekatnya, tanyakanlah sau pertanyaan : “Siapa yang bisa mengendalikan mereka?”

Kau akan dijawab dengan cekikikan dari anak itu. Dia akan berbalik dan menusukmu dengan jarum yang menempel pada seutas benang. Biarkan dia melakukannya, menghentikannya hanya akan membuat rasa sakitnya jauh lebih buruk dan bertahan selamanya.

Jarum jahit akan menembus badanmu dan menyembul keluar dari punggungmu. Kemudian, anak itu akan menariknya dan membiarkan benang itu terlapisi darahmu yang mengucur. Setelah selesai, dia akan mulai merajut dengan benang merah yang bernodakan darahmu.

Tunggu dan jangan bicara... Jangan bergerak... Jangan melakukan apa pun untuk menarik perhatiannya. Tunggu dia selesai dan dia akan memberikanmu sebuah boneka merah kecil hasil rajutannya.

Boneka itu akan mirip seperti boneka Voodo. Bocah itu akan memberikannya padamu dengan senyuman aneh di wajahnya.

Boneka itu tidak memiliki wajah atau fitur pembeda lainnya. Meskipun begitu, itu adalah boneka manusia yang cukup rapi. Tanpa memotong benang yang menembus badanmu, bocah itu kemudian akan mempersilahkanmu pergi membawa boneka benang yang kini menyatu dengan tubuhmu.

Boneka itu adalah Object 108 dari 538.

Boneka itu sekarang adalah bagian dari dirimu. Ketika kau menyobek tangan kiri boneka itu, tangan kirimu juga akan terputus. Setiap bagian tubuhmu kini termimic secara sempurna dalam boneka tersebut. Hal itu juga berlaku apabila bagian tubuhmu terpotong karena sesuatu, kau mampu menyambungnya kembali dengan menyambung bagian yang sama di boneka tersebut.

Tugasmu sekarang hanyalah memastikan bahwa kau adalah yang memegang kendali atas boneka itu, dan bukan sebaliknya.

Baca The Holders Series Lainnya

Catatan admin : soo.. di chapter sebelumnya admin mengatakan bahwa Th Holder Of The Blue memiliki hubungan dengan The Holder Of Color (chapter 24), well, kayaknya admin salah.

Jika kau penasaran, dalam kisah The Holder Of Color, tidak pernah disebutkan warna biru, namun sempat disebutkan warna merah. Admin sepenuhnya blank akan hubungan antara chapter ini, chapter sebelumnya dan chapter 24.

Untuk amannya, mohon anggap saja ketiga chapter tersebut tidak berhubungan sampai ada penjelasan lain di chapter-chapter mendatang

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "The Holders Series Chapter 108 : The Holder Of The Red"

Post a Comment