v The Holders Series Chapter 116 : The Holder Of Guilt | UNSOLVED INDONESIA

The Holders Series Chapter 116 : The Holder Of Guilt

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah rehab mana pun yang bisa kau kunjungi. Ketika kau mencapai meja depan, mintalah untuk mengunjungi seseorang yang menyebut dirinya "Penjaga Rasa Bersalah" [The Holder Of Guilt]

Sebelum resepsionis dapat menjawab, tutup matamu rapat-rapat. Hitung sampai tepat dua puluh, lalu buka mata. kau akan menemukan dirimu berada di jalan setapak tanah yang sederhana di daerah yang cukup berhutan. Jika kau berada di lokasi lain, maka kau salah menghitung detik dan hanya memiliki beberapa menit untuk hidup.

Jika kau berada di jalan tanah, maka berjalanlah di sepanjang jalan itu. kau harus merasakan, setiap saat, pusaran angin yang bermain di telingamu. Jika kau barang sebentar saja kau berhenti merasakannya, cepat berdiri diam dan berteriaklan ke dedaunan , "Aku dengan bebas mengakui itu salah ku! " Jika pusaran angin kecil tidak kembali, maka aku sarankan kau mempersiapkan dan mempersenjatai diri, karena hutan ini sekarang adalah rumahmu untuk selama-lamanya. Percaya atau tidak, terlepas dari suasana nya yang sepi, hutan ini dipenuhi dengan makhluk-makhluk tersembunyi, yang sangat bersemangat untuk melahap mu tanpa ampun.

Jika angin kembali, maka lanjutkan perjalanan seperti biasa. Setelah beberapa lama berjalan, kau akan menemukan gubuk kecil yang sudah usang. Ketuk dua kali pintunya sebelum masuk; ingat harus 2 kali, tidak lebih atau tidak kurang.

Saat memasuki gubuk, kau akan menemukan dirimu berada di dapur kecil yang bersih. Cepat tutup pintu di belakangmu dan berdirilah ditempat. Jangan lakukan hal-hal yang tidak sopan. Ingat, kau adalah tamu.

Di dalam dapur itu bagaimanapun, akan terdapat sesosok wanita yang terlihat tengah bekerja dengan sungguh-sungguh dalam tugas dapur. Wanita tersebut, tidak akan pernah sekalipun menolehkan wajahnya padamu. Meskipun dia sadar akan kehadiranmu, dia nampak tidak punya waktu untukmu ketika dia tengah melakukan tugasnya yang tak ada habisnya dan memasak banyak makanan yang tidak akan pernah selesai.

Kau boleh diam untuk memperhatikannya.

Jika kau memperhatikan, kau akan melihat bahwa dia bekerja dengan ritme yang tepat dan sangat presisi. Meskipun, itu tidak terlalu penting, namun detail itu akan terlihat sangat menarik bagi siapa saja yang melihatnya.

Hanya ada satu pertanyaan yang akan dijawab oleh wanita ini: "Mengapa nasib mereka dimanfaatkan untuk hal yang salah?"

Beri dia waktu sebentar; mungkin, akan memakan waktu cukup lama sebelum dia sempat menjawab. Ketika dia melakukannya, dia akan menceritakan dengan suara ibumu (bahkan jika kamu belum pernah mendengar suara ibumu), dan secara eksplisit, dia akan mengingatkan tentang setiap kesalahan yang pernah kamu lakukan pada orang lain, tidak peduli seberapa sepele, tidak peduli apakah itu disengaja atau tidak disengaja. Tidak peduli seberapa tidak tahu malunya, tidak menyesal, atau kejinya kau, atau bahkan jika kesalahanmu sangat sedikit atau hampir tidak ada, kau akan merasakan beban kesalahan tersebut menyakiti batinmu.

Tetap berdiri lah dengan tenang bahkan ketika beban kesalahanmu meningkat ke tingkat yang tak tertahankan. Jika kau goyah, mental dan fisikmu akan hancur. Kau akan terlupakan di pojok dapur berdebu tanpa ada yang menolong. Sang wanita jelas tidak akan peduli jika kau mati disitu karena.. Well.. dia sibuk.

Setelah setiap kesalahan diucapkan dengan sangat rinci, jika kau masih berdiri, wanita itu akan meminta kau untuk mengambil bahan masakan dari lemari atas. Pergilah dan ambil. Jangan membuka lemari apa pun selain yang ditunjukkan, dan jangan mencoba mencuri pandang kepada wajah dari sang wanita yang sedang memasak itu, tidak peduli seberapa penasarannya kau dengan wajahnya.

Wanita itu tidak akan beranjak dari kegiatannya kecuali karena satu alasan, yaitu ketika wajahnya dilihat olehmu.

Bahan masakan yang dia cari adalah satu-satunya bumbu yang tidak memiliki label. Berikan padanya dengan cara yang mencegah kau melihat wajahnya, lalu kembali ke tempat kau berdiri sebelumnya. Tunggu sebentar, dan dia akhirnya akan menawarkan sampel kecil masakannya untuk kau makan. Berjalan ke arahnya dan terima (berhati-hatilah untuk tidak menempatkan dirimu dalam posisi mampu melihat wajahnya).

Masakan tersebut, adalah potongan daging sapi yang dimasak matang, lengkap dengan bumbu yang menggugah selera.

Ucapkan terima kasih padanya dengan sopan, dan katakanlah bahwa kau cukup senang dan berharap bisa kembali lagi di lain hari.  Bawalah masakan itu dan pergilah diam-diam tanpa menggangu sang wanita. Keluar dari pintu, akan membuatmu kebali ke rumah sakit jiwa atau rumah rehab tempat kau datang.

Makanan yang kamu peroleh dari sang Holder, bukanlah daging sapi biasa. Itu adalah masakan yang tidak pernah bisa basi, tidak peduli berapa lama kau simpan.

Memakannya barang sedikit, akan langsung menghilangkan semua lukamu, tidak peduli seberapa parahnya.

Perlu dipahami bahwa, lukamu itu tidak sembuh, hanya berpindah kepada orang yang paling kau sayangi.

Jika kau hendak terus melakukan pencarian di masa depan, aku yakin makanan itu akan sangat membantumu dalam menghindari takdir yang mengerikan.

Potongan daging sapi yang dimasak itu adalah Object 116 dari 538.

Daging itu bukanlah barang yang tak terbatas. Apabila daging itu sudah habis, maka obyek yang sama tidak akan bisa dicari lagi. Aku penasaran, apakah kau cukup berani menggunakan daging itu untuk memberikan kesakitanmu kepada orang yang paling kau sayangi?

Baca The Holders Series Lainnya

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "The Holders Series Chapter 116 : The Holder Of Guilt"

Post a Comment