v The Holders Series Chapter 130 : The Holder Of The Script | UNSOLVED INDONESIA

The Holders Series Chapter 130 : The Holder Of The Script

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah rehab mana pun yang bisa kau kunjungi. Ketika kau sampai di meja depan, mintalah dengan agak blak-blakan untuk mengunjungi seseorang yang menyebut dirinya "Pemegang Naskah" [The Holder Of The Script]

Jika pegawai nampak terdiam sesaat sebelum kemudian menunjukan gelagat normal yang lemas, maka kau telah datang ke tempat yang tepat.

Dengan gugup, pegawai tersebut kemudian akan mengarahkanmu ke sebuah pintu yang ada di dalam aula yang kosong dan luas. Tanpa berkata apapun, dia kemudian akan nampak lari dengan terburu-buru setelah selesai mengantarmu

Masuki pintu, dan kau akan menemukan dirimu berada di lorong lain, yang kali ini akan terlihat tanpa pintu. Berjalanlah menyusuri lorong kosong ini, dan pastikan untuk tidak memancarkan aura apa pun selain kepercayaan diri.

Jika kau, saat berjalan menyusuri lorong, mendengar tepuk tangan lembut, segeralah berhenti dan berteriak, "Diam, aku tidak pantas mendapat pujian!" Jika tepuk tangan terus berlanjut, maka pasrahlah karena perjalananmu akan berakhir di detik itu juga, beriringan dengan sosok yang akan menerjang dan mengambil nyawamu.

Disisi lain, jika tepuk tangan mereda, kau dapat melanjutkan perjalanan.

Di ujung lorong, akan terdapat sebuah dinding yang kosong. Dorong dinding kosong tersebut untuk menemukan bahwa dibaliknya akan adalah pintu yang tersembunyi; seluruh dinding akan berputar dan memungkinkan kau untuk lewat.

Masukilah pintu itu untuk membawamu ke sebuah panggung yang setengah jadi dan terang benderang. Deretan kursi di depan panggung semuanya akan terlihat kosong, kecuali satu di depan dan tengah. Di sana akan duduk seorang pria yang tampaknya berusia akhir dua puluhan, meskipun kau mungkin memperhatikan bahwa dia tidak memiliki mata.

Sebelum kau memiliki kesempatan untuk menyimpulkan apa yang terjadi, pria itu akan memperkenalkan diri sebagai "director" dan akan mulai memerintahkanmu melakukan ini dan itu diatas panggung.

Tanpa ragu, kau harus melakukan kebalikan dari setiap perintah yang dia teriakkan. Jika dia berkata kau harus melompat ke kiri, maka melompatlah ke kanan--pokoknya, kebalikannya.

Sutradara akan semakin gelisah saat kau gagal melaksanakan arahannya, tetapi kau tidak boleh membiarkan kemarahannya mengganggumu, karena melanggar ritme pada saat ini, berarti mengundang penggantimu untuk memasuki panggung dan kau tidak dibutuhkan lagi.

Tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan secara tepat apa yang akan kau Terima jika itu terjadi.

Setelah berjam-jam, instruksi yang melelahkan dan frustrasi yang meningkat, sutradara akan mengangkat tangannya dalam kekalahan dan menyatakan kau tidak layak memainkan peran itu. Sebelum dia sempat bangkit dari tempat duduknya, segera ajukan satu pertanyaan: "Apa sebenarnya peran yang harus aku mainkan?"

Sutradara akan tertawa terbahak-bahak dan menggelengkan kepalanya. Kemudian, dengan jentikan pergelangan tangannya, panggung di bawahmu akan menghilang, dan kau akan jatuh ke dalam lubang yang tampaknya tak berdasar. Saat kau jatuh, kau akan mendengar suara pembantaian paling brutal yang pernah terjadi, dan yang akan datang. kau akan mendengar tulang-tulang orang yang tidak bersalah diremukkan di bawah sepatu bot dan jejak kebaikan akan dikalahkan oleh kejahatan. Melalui itu semua, kau akan memahami peran apa yang harus kau mainkan.

Pemahaman itu, akan ditutup ketika kau pada akhirnya mencapai dasar dan terjatuh ke dalam genangan air yang dalam. Jangan mencoba berenang ke permukaan air karena permukaan tersebut sudah tidak bisa kau capai lagi apabila kau sudah tercebur.

Biarkan dirimu tenggelam ke bawah, karena ketika kau bersentuhan dengan dasar air, kau akan tiba-tiba muncul di sebuah kamar di institusi. Kau akan berbaring sembari memegangi tumpukan naskah yang sudah dijilid rapi.

Naskah tebal yang dijilid itu adalah Object 130 dari 538.

Naskah tersebut, akan mengatur rangkaian adegan yang harus kau lakukan di masa depan. Setiap keputusan hidupmu, akan tertulis di naskah tersebut termasuk kesedihan dan kebahagiaan yang harus kau lalui.

Kau harus selalu mengikuti Naskah tersebut karena kau kini menjadi bagian penting dalam lingkaran takdir yang mengarah ke peristiwa yang lebih besar.

Jika kau menolak mengikuti naskah dan memilih untuk menentukan keputusanmu sendiri, ada kemungkinan perubahan takdir akan terjadi dan takdir orang lain juga akan berubah.

Kau tidak akan pernah tau, semisal ada satu orang yang sudah ditakdirkan untuk menyelamatkan dunia, namun karena kau menolak membeli kopi di hari rabu (berdasarkan naskah), hal tersebut dapat mengakibatkan reaksi berantai dimana juru selamat tersebut tidak pernah dilahirkan.

Tetap ‘in character’ dan menjalani hidup sesuai naskah, adalah tugasmu mulai hari ini.

Baca The Holders Series Lainnya

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "The Holders Series Chapter 130 : The Holder Of The Script"

Post a Comment