v The Holders Series Chapter 160 : The Holder Of Paranoid | UNSOLVED INDONESIA

The Holders Series Chapter 160 : The Holder Of Paranoid

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah rehabilitasi mana pun yang bisa Kau kunjungi. Ketika Kau mencapai meja depan, mintalah untuk mengunjungi seseorang yang menyebut dirinya "Pemegang Paranoid" [The Holder Of Paranoid]

Jika orang di meja mengklaim bahwa sang Holder telah “dibawa pulang”, maka balaslah dengan "Kalau begitu, selamat siang!" dan segeralah pergi dari situ. Jangan berbicara atau berbagi kontak mata dengan siapa pun, atau kata-kata dan tatapan mereka akan menghantuimu dan mengoyak pikiranmu disaat itu juga.

Disisi lain, jika pegawai itu tersentak dan mengangguk tiga kali, maka ikutilah dia ketika dia beranjak meninggalkan mejanya. Dia akan membawamu menyusuri lorong yang bersih dan terang benderang, dengan deretan pintu tertutup melapisi dinding. Setiap pintu akan dicat dengan warna cerah dan dihiasi dengan tiga digit angka, dan melalui setiap pintu, Kau akan mendengar suara gumaman.

Sang pegawai, akan berhenti di satu pintu tertentu.

Jika pintunya berwarna kuning dan memiliki nomor yang berakhiran 6, minta dia membawamu ke pintu yang sebenarnya. Jika dia berhenti di pintu biru yang nomornya berakhiran 9, tanyakan dengan suara tenang, "Bisakah kau membukakan pintunya agar aku bisa masuk ke dalam?"

Jika pegawai itu menolak, maka membungkuklah padanya dengan sopan dan pergi. Akhirilah perjalananmu dan keluarlah dari institusi dengan menyusuri jalan tempat kau datang.

Tentu, Jika sang pegawai bersedia menuruti perminaanmu, kau harus berterima kasih padanya tiga kali. Gunakan kata-kata dan nada yang sama setiap kali, karena jika Kau sangat gagap, pemandu tersebut tanpa aba-aba akan langsung menyerangmu.

Ketika Kau selesai berterima kasih padanya, dia akan membuka pintu biru di depanmu. Segera setelah celah terkecil terbuka di pintu, teriakan serak yang mengerikan akan terdengar di telingamu.

Jangan coba untuk menutupi telingamu dengan tangan. Karena jika Kau melakukannya, suara itu malah akan bergema di seluruh jiwamu untuk selamanya. Sebaliknya, sambutlah jeritan yang mengerikan itu dengan santai, karena mereka adalah bagian dari ujianmu untuk mendapatkan obyek yang kau cari.

Kala Kau memasuki ruangan, Kau akan melihat bahwa tidak ada sumber cahaya di dalamnya. Berdiri di dalam ruangan, Kau dapat merasakan hembusan angin saat jeritan melolong terdengar bergema di sekitarmu. Pintu akan menutup di belakangmu dan jeritan akan berhenti, seketika menjebakmu dalam kegelapan yang hening.

Mulai detik ini, kau harus fokus. Jika Kau mendapati dirimu lumpuh karena ketakutan, maka Kau telah gagal dalam pencarianmu. Jika ini terjadi, tahan napasmu dan hitung sampai tujuh, dan kematian yang cepat dan hening akan menjadi hadiahmu.

Tetapi, jika Kau masih bisa membuka dan menutup tangan, dan menggoyangkan jari-jari kaki, maka Kau harus melanjutkan perjalananmu tanpa gentar. Majulah sebanyak sembilan langkah dari tempatmu berdiri, dan jangan berhenti sebelum 9 langkah itu sudah tercapai.

Dengan setiap langkah yang Kau ambil, Kau akan mulai merasakan hembusan napas banyak orang di sekitarmu. Segera setelah Kau mengambil langkah kelima, Kau akan merasakan belaian banyak tangan di permukaan kulitmu.

Jangan goyah atau malah menghentikan langkahmu, atau napas-napas itu akan berubah menjadi jeritan gelap, dan sentuhan yang menyentuh tubuhmu akan merobek kulit dan otot dari tulang-tulangmu.

Setelah langkahmu yang kesembilan, fenomena pernapasan dan sentuhan akan berhenti dan dari sudut matamu, Kau akan melihat cahaya putih redup melayang di sebelah kananmu. Kecerahannya akan meningkat ketika cahaya itu semakin dekat.

Jika Kau menoleh ke arahnya ketika cahaya itu masih bergerak, sumber cahaya akan membakar retinamu, dan setiap kengerian yang tak terkatakan yang dapat dibayangkan oleh pikiranmu, akan mengambil bentuk fisik dan menggerogoti tubuhmu begitu saja. Mendorongmu ke dalam keputusasaan yang hanya akan berakhir ketika tenggorokanmu dirobek.

Jika cahaya berhenti beberapa meter dari tempatmu berdiri, maka kau diperbolehkan untuk menoleh dan melihatnya.

Berdiri di depanmu adalah seorang pria yang terlihat transparan. Cahaya terang yang bersinar dari dalam dirinya, menerangi setiap organ dan fitur visceralnya. Dia akan memberi isyarat agar kau mengikutinya. Pastikan untuk tetap dekat di belakangnya dan jangan melihat ke belakang.

Setelah beberapa saat, orang transparan itu akan kehilangan cahayanya dan keberadaannya akan memudar dan membaur dalam kegelapan. Segera setelah ini terjadi, diamlah ditempat. Kau harus berseru dengan suara paling keras, "Hey! Sudah lama! Aku di sini untuk berkunjung!", seakan kau tengah mengunjungi sosok kenalan yang sudak lama tidak bertemu.

Pada saat itu, kegelapan akan menjadi cerah. Ruangan akan menjadi tempat yang hangat dan nyaman, dengan perapian, tempat tidur, meja, sofa, dan kursi goyang.

Di kursi goyang tersebut, akan duduk seorang wanita tua. Dia memberikan gambaran sebagai seorang nenek tua yang tinggal sendiri. Ketika pandangan kalian bertemu, sang nenek akan tersenyum hangat padamu dan memberikan isyarat agar kau duduk di kursi.

Menanggapi permintaannya, geserlah satu kursi dan meja ke depan kursi goyang yang diduduki sang nenek. Posisikanlah dudukmu agar kau dapat secara lurus berhadap-hadapan dengan sang nenek.

Jangan mencoba untuk berbicara dengan wanita tua itu. Jika Kau melakukannya, dia akhirnya akan tertidur. Dia tidak akan terbangun sekuat apapun kau mencoba mebangunkannya dan kau pada akhirnya hanya akan terjebak di tempat itu tanpa bisa kemanapun.

Sebaliknya, tataplah langsung ke mata wanita tua itu dan tanyakan, "Mengapa Dia melihat Mereka namun tidak mempercayai Mereka?"

Setelah ditanya ini, wanita itu akan mulai menceritakan sebuah dongeng kepadamu. Dia akan berbicara tentang semua hal yang tidak diketahui dan gelap. Dia juga akan menyinggung tentang hal-hal yang dilihat para pria dalam mimpi buruk mereka, dan tentang bagaimana mimpi-mimpi buruk itu sebenarnya terjadi secara nyata di ujung mata mereka ketika mereka terbangun.

Wanita itu lalu akan menjelaskan tentang suara-suara dan sentuhan-sentuhan yang kau rasakan di ruang gelap yang beberapa saat lalu kau datangi. Dia akan tertawa mengingat kau yang terhanyut ke dalam kegelapan dan tentang bagaimana ruang itu seharusnya terang dan kegelapan, suara dan sentuhan, hanyalah manifestasi dari ketakutan di pikiranmu.

Kala dia bercerita, sang wanita tua akan sesekali melirik sesuatu dibelakang kepalamu. Entah asli atau palsu, namun dia akan terlihat menampakkan raut wajah ketakutan seakan ada sesuatu yang tengah berdiri di belakang tempat kau duduk.

Abaikanlah ekspresi wajahnya dan jangan sampai kau menoleh ke belakang sepenasaran apapun dirimu. Ketahuilah bahwa terlepas dari apa yang kau dengar, rasakan dan bayangkan, tidak akan ada apapun di belakangmu sekarang.

Jika kau melepaskan pandanganmu barang sedetik dari sang nenek, maka dia akan secara mengerikan meleleh dan tidak akan mampu kau mintai obyeknya lagi.

Setelah selesai bercerita, dia akan merogoh saku blusnya dan mengeluarkan sebuah kacamata tua. Dia akan membersihkannya dengan kain sebelum kemudian memakainya. Dia akan menatapmu sambil mengenakan kacamata itu, tertawa sebentar sebelum kemudian melepaskannya.

Detik berikutnya, dia akan memberikan kacamata itu kepadamu dan menyuruhmu tidur di tempat ini sembari mengenakannya.

Kau akan terbangun di ruang tunggu instansi tempat kau memulai pencarian.

Kacamata itu adalah Obyek 160 dari 538.

Sebagai pemilik baru obyek tersebut, kau kini akan dihantui Paranoia yang luar biasa. Memakai benda itu setiap hari, adalah satu-satunya cara agar kau bisa menjalani kehidupan normalmu setelah pencarian.

Paranoia itu akan menjadi bagian dari dirimu dan hanya ketika kau melepas kacamata itulah, kau akan menyadari bahwa setiap bayang-bayang yang kau lihat di kegelapan, ataupun imajinasi-imajinasi mengerikan yang kau lihat dikeseharianmu, adalah sesuatu yang nyata.

Baca The Holders Series Lainnya

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "The Holders Series Chapter 160 : The Holder Of Paranoid"

Post a Comment