v The Holders Series Chapter 161 : The Holder Of Loss | UNSOLVED INDONESIA

The Holders Series Chapter 161 : The Holder Of Loss

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah rehabilitasi mana pun yang bisa kau masuki. Saat Kau mencapai meja depan, perlihatkanlah wajah putus asa terbaik yang bisa kau lakukan dan pegang meja resepsionis sembari bertanya : “Aku sudah kehilangan jati diriku! Apakah dia bisa membantuku kembali menemukannya?”

Jika sang resepsionis terlihat iba dan malah membuat wajah cinta keibuan dan mencoba menghiburmu, maka sejatinya sang Holder telah menolak kedatanganmu. Kata-kata belas kasih apapun yang akan kau dengar dari sang resepsionis, akan menjadi kata-kata kebaikan terakhir yang kau dengar sebelum datang kematian yang menyakitkan.

Disisi lain, Jika sang resepsionis memasang wajah jijik dan malah melontarkan jawaban yang kejam dan tidak berkarakter, maka itu adalah pertanda perjalananmu bisa dilanjutkan.

Ketika dia mengusirmu setelahnya, berjalanlah menuju pintu depan dan jangan menoleh. Kau boleh melanjutkan akting sedihmu dan meyakinkan lebih banyak orang yang melihatmu bahwa rasa sedihmu itu nyata.

Kala memegang gagang pintu keluar, tutuplah matamu dan buka pintunya secara perlahan. Pikirkanlah kenangan terhangatmu dengan orang-orang yang Kau cintai, dan buka pintunya secara halus.

Setelah Kau melewati pintu, jangan buka matamu sampai terlewat sebelas detik, tidak lebih tidak kurang. Ketika kau membuka mata, Kau akan berada di tempat dan waktu dimana kenangan bahagia yang kau pikirkan barusan, akan menjadi kenyataan. Bedanya, alih-alih mengalaminya secara langsung, kau akan menjadi pihak ketiga.

Di detik ini, kau harus segera lari dan bersembunyi, dan jangan sampai dirimu di masa lalu melihatmu. Kau akan paham jika kau aman, apabila kau tetap bersembunyi selama sekitar 30 detik. Camkanlah bahwa kegagalan, akan disulut karena kau secara sengaja atau tiak sengaja bertemu dengan dirimu di masa lalu, dan mengakibatkan jaringan realita terkoyak. Jika itu terjadi, maka keberadaanmu akan terhapuskan dari dunia ini. Setiap ingatan atas dirimu di dalam orang-orang yang mengenalmu, juga akan menghilang.

Setelah Kau bersembunyi, Kau harus menunggu dalam diam. Ketika kejadian yang ada di tempat itu serupa dengan memori yang ada di otakmu, maka janganlah menginterupsi. Kau baru boleh keluar dan menampakkan diri apabila kejadian yang terjadi, mulai melenceng dari kejadian yang seharusnya.

Jika itu terjadi, maka keluarlah dari tempat persembunyianmu. Seranglah sosok dirimu yang kau lihat dan tudinglah dia untuk jangan mengacaukan garis waktu yang sudah terjadi.

Sosok dirimu itu, awalnya akan melihatmu dengan kaget. Namun, selang beberapa saat, dia hanya akan tertawa melihatmu dan menatapmu dengan pandangan sombong.

Pada saat ini, sekelilingmu akan menghilang ke dalam kegelapan dan yang tersisa hanyalah dirimu yang asli dan dirimu dari masa lalu. Mata sosok yang ada di depanmu akan memperlihatkan kobaran kebencian dan dia malah balas menudingmu bahwa kau barusaja merusak kesenangannya.

Pada titik ini, yang terbaik adalah jika kau datang bersenjata, atau telah dilatih dalam semacam seni bela diri. Karena dirimu dari masa lalu itu, akan mulai menyerangmu dengan kekuatan yang besar. Kekuatan yang jika kau ingat, tidak pernah kau miliki waktu itu.

Semakin lama perkelahian kalian terjadi, maka dia akan semakin kontras dengan dirimu. Kalian berdua yang beberapa saat lalu ‘secara tekhnis’ kembar, akan mulai memperlihatkan perbedaan yang siginfikan seiring sosok yang kau lawan, menjadi semakin berbanding terbalik dengan dirimu. Dia akan mulai mengetahui sesuatu yang tidak kau tau, dan menyerangmu dengan tekhnik yang tidak kau miliki sama sekali.

Jika pertempuran ini semakin berlarut, maka kau akan mulai benar-benar kehilangan jati dirimu. Kebingungan yang menjurus ke kegilaan akan mencapai otakmu karena esensi jiwamu perlahan-lahan akan terpengaruh dengan dirinya. Siapa dia? apakah dia aku? Atau aku adalah dia? sebenarnya aku ini siapa?

Kalahkanlah dia apapun yang terjadi! Jangan mengulur pertempuran jika kau tidak mau menjadi gila!

Jika kau, entah bagaimana berhasil membuat dia terkapar, maka teruslah pukul dia sampai dia kehabisan energi. Ketika dia sudah tidak mampu melawan itulah, kau boleh menanyakan satu pertanyaan kepadanya; “Apa kerugian yang harus diderita seseorang untuk berhasil?”

Jika Kau membisikkan hal lain selain pertanyaan tersebut, sosok itu akan kembali sadar dan mencengkeram pergelangan kakimu, menjatuhkanmu, dan kemudian melanjutkan untuk menghajarmu. Kuingatkan kembali, jangan mengulur waktu.

Apabila kau terlalu lama berhadapan dengannya, kebingungan di jiwamu akan mulai tidak terkontrol. Jika kau terlanjur yakin bahwa sosok yang ada di depanmu ini adalah dirimu yang asli (terlepas dari betapa kontrasnya dia), maka dia hanya akan tersenyum dan malah bertanya kepadamu “Apa kerugian yang harus diderita seseorang untuk berhasil?”

Kala itu terjadi, maka selesailah sudah. Kau akan mulai menjawab dengan cerita paling mengerikan yang tidak kau ketahui asalnya, namun masih bisa kau lafalkan dengan lancar. Dirimu akan sangat yakin bahwa sekarang, Kau adalah sang Holder dan orang yang ada didepanmu adalah Sang Seeker. Semua akan terbalik.

Tentu semua hal itu bisa dihindari apabila kau menanyakan pertanyaan yang benar. Berasumsi bahwa kau tidak kehilangan dirimu dan masih bisa mengkontrol situasi, Sang Holder pada akhirnya akan menyerah dan memperlihatkan wujud aslinya kepadamu.

Dia merupakan sesosok pria pucat yang memiliki pigmen kulit tidak wajar. Dia sepenuhnya telanjang dengan kulit halusnya terlihat sangat licin ibarat porselen. Dia tidak memiliki kemaluan, rambut, telinga, kuku jari dan bahkan wajah.

Ketika dia sudah memperlihatkan dirinya, dia kemudian akan bangkit dari posisinya. Begitu pria itu bangkit, dia akan mulai berbicara, dan kau akan mendengar suaranya yang kasar dari setiap sudut, membujukmu untuk berbalik dan mencari sumbernya. Lawanlah perasaan itu.

Kemudian, dia akan mengarang sebuah kisah tentang bagaimana manusia pertama yang memiliki obyek, akan kehilangan jati dirinya ketika menggunakan obyek tersebut untuk mencari kekuasaan.

Dia lalu akan memberi tahumu tentang setiap orang yang kehilangan jiwanya karena keserakahan, dan apa yang terjadi kepada mereka setelah hati nurani mereka sepenuhnya mati.

Pengetahuan ini, mungkin tidak tampak traumatis, tetapi, hal itu akan terus menghantuimu selama sisa hidupmu, dan membawa depresi yang tidak perlu dipertanyakan lagi ketika kau terjaga setiap hari.

Setelah pidatonya yang panjang, sang pria akan menatapmu dalam. Detik ini, dia akan memaksamu bersumpah dan kau harus melaksanakan sumpah itu apabila kau mau mendapatkan obyek yang dia jaga. Sumpah tersebut adalah : Kau harus bersumpah untuk hidup terbebas dari keserakahan dan kau rela kehilangan semua yang kau miliki sebelum kau kehilangan jati dirimu sendiri.

Jika kau mau mengucapkan sumpahnya, pria itu akan menepuk pundakmu sebelum hancur berkeping-keping. Setiap daging dan organ dalamnya, akan berceceran tepat di depanmu dan tidak peduli sekuat apapun dirimu, kau tetap akan muntah dan pingsan. Membuatmu jatuh ke dalam genangan darah dan daging yang menggeliat.

Ketika Kau terbangun, Kau akan berada di luar rumah orang yang paling Kau sayangi, dan di sakumu akan ada dompet yang terbuat dari daging pucat pria itu. Buka dompet untuk menemukan ID tanpa nama yang menggambarkan dirimu dengan pria tak berwajah berdiri di belakangmu.

Kartu Identitas ini adalah Object 161 dari 538.

Dengan memiliki kartu tersebut, kau tidak akan pernah melupakan jati dirimu.

Baca The Holders Series Lainnya

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "The Holders Series Chapter 161 : The Holder Of Loss"

Post a Comment