v The Holders Series Chapter 174 : The Holder Of Detachment | UNSOLVED INDONESIA

The Holders Series Chapter 174 : The Holder Of Detachment

From theholders.org

Translated By Admin

Pergilah ke kota manapun yang masih memiliki jaringan kereta api yang masih aktif. Ketika kau sudah ada disana, temukanlah stasiun kereta api tertua di kota tersebut.

Untuk memenuhi syarat dalam perjalanan ini, kau harus menjual semua harta dunia yang kau miliki. Semuanya, kecuali pakaian sederhana yang akan kau kenakan dalam hari pencarian. Jual lah dengan cepat semuanya tanpa ada unsur negosiasi yang terjadi. Jika ada seseorang yang menawar barangmu dengan harga sangat murah dan tidak masuk akal, maka relakan saja.

Sebelum berangkat melakukan pencarian, putuskanlah setiap hubungan dengan teman, kekasih, kerabat dan katakanlah kau tidak akan kembali. Kumpulkan semua uang hasil penjualan barangmu dan masukkanlah ke dalam kantong plastik. Bawalah kantong plastik tersebut dan pergilah ke stasiun dengan berjalan kaki (jangan berani-berani menghabiskan uang itu untuk transportasi umum, air, atau makanan).

Ketika sudah sampai disana, tunggu sampai loket tiket akan tutup dan masuklah. Katakan kepada petugas bahwa kau hendak menemui sosok yang bernama “Pemegang Detasemen” [The Holder Of Detachment]

Mendengar permintaanmu, ekspresi lelah penjual tiket akan berubah menjadi horor sebelum kemudian dia akan berusaha menutup stan dengan tangan gemetar sambil menolak untuk melihat kearahmu.

Janganlah terkejut dengan sikapnya. Karena, saat itulah kau harus menunjukkan sekantong uang yang kau bawa kepadanya. Saat melihat  kantong tersebut, rasa takut dari sang penjaga tiket akan berubah menjadi ketenangan profesional yang tiba-tiba dan dengan wajah kosong dan suara monoton, dia akan bertanya kepadamu: "Apakah Hanya itu saja, Pak?"

Berikanlah keseluruhan plastik uang itu kepadanya, dan dia akan mengambil sebuah tiket dari kotak kuno yang kemudian akan dia berikan kepadamu. Tiket itu akan terlihat sangat usang dan menguning, seakan bukan merupakan tiket yang masih berlaku. Ketika sudah memberikan tiket itu kepadamu, sang penjaga loket akan menutup stan yang dia jaga dengan kasar dan pergi begitu saja.

Pada tiket kereta api yang kau pegang sekarang, kau akan menemukan informasi berupa waktu keberangkatan yang tercetak. Waktu yang ditunjukan akan lama setelah kereta terakhir yang dijadwalkan secara resmi, dan jauh sebelum kereta pertama yang akan berangkat di pagi berikutnya.

Duduklah di platform yang disediakan dan tunggu. Tenanglah karena kau tidak akan diganggu oleh siapapun, karena peron akan terlihat kosong tanpa ada penumpang ataupun pegawai yang berlalu lalang.

Tunggulah dengan sabar dan jangan tidur. Ketika waktu yang ditentukan tiba, kau akan mampu merasakan hawa dingin membeku yang datang bersamaan dengan kereta yang mendekat. Hawa dingin yang mungkin tidak tertahankan, tidak peduli seberapa tebal baju yang kau pakai dalam perjalananmu ini.

Ketika sebuah kereta berhenti di depanmu dan membuka gerbongnya, lihatlah kembali tiket yang kau pegang dan periksalah apakah jam yang tertera sudah sesuai. Akibat dari menaiki kereta yang salah, adalah berakhirnya perjalananmu dengan kegagalan.

Kau bisa saja menaiki kereta lain dan berakhir di stasiun yang lain pula. Yang lebih buruk, adalah ketika kau memasuki kereta yang tidak seharusnya kau masuki, dan berakhir dengan dirimu melakukan perjalanan ke tempat-tempat yang tidak seharusnya kau datangi. Kuperingatkan bahwa diantara kereta-kereta yang melintas, ada pula kereta-kereata yang tugasnya mengantar jiwa-jiwa terkutuk yang sudah mati, ke tempat-tempat yang lebih mengerikan dibanding mimpi buruk manapun.

Masukilah kereta yang datang sesuai waktu yang sudah dijadwalkan di tiketmu. Di kereta yang benar, kau akan menyadari bahwa di gerbong penumpang yang kau masuki, suasananya akan seperti sebuah gerbong yang sangat tua. Bangku-bangku yang tidak layak pakai, tiang-tiang dan lantai-lantai berkarat, serta kaca-kaca yang pecah dan berlumuran sesuatu yang berwarna coklat tua.

Camkanlah bahwa konsekwensi bagi mereka yang melewatkan jam keberangkatan, adalah penantian abadi di peron tersebut. Jika kereta sudah terlanjur pergi tanpamu, maka pagi tidak akan pernah datang di stasiun itu. Kau akan menghabiskan sisa waktu dalam kesendirian dan hanya bisa menunggu ajal menjemput.

Sebaliknya, apabila kau sudah berada di kereta yang tepat, maka ambillah tempat duduk yang masih bisa diduduki. Demi apapun, hindarilah kursi-kursi yang berada tepat di samping jendela. Sebenarnya kau boleh saja mengambil kursi-kursi itu apabila kau tetap keras kepala, namun, kau mungkin akan sedikit terganggu dengan pemandangan luar ketika kereta itu sudah mulai melaju.

Awalnya, rute perjalanan akan melewati tempat-tempat umum yang biasa. Terowongan, hamparan sawah, hutan bahkan juga perkotaan. Namun, disuatu titik, kau akan melewati tempat yang akan mirip seperti desa-desa yang terbakar, tebing-tebing penuh kabut, bahkan pasar yang dipenuhi oleh sosok-sosok yang menakutkan. Perjalanan akan semakin aneh karena pemandangan diluar akan memperlihatkan sebuah perang besar dimana mayat-mayat manusia akan terlihat berserakan dan mengotori setiap sudut yang ada.

Setiap kejadian yang pilu, dan kota-kota yang penuh dengan tragedi, akan bisa kau lihat apabila kau, sekali lagi, memilih untuk duduk di samping jendela.

Setelah perjalanan yang akan terasa sangat lama, keretapun akan mulai memasuki sebuah terowongan yang sangat panjang. Ketika itu terjadi, salah satu pintu penghubung gerbong akan terbuka dan seorang kondektur akan datang.

Janganlah lihat dia ketika dia datang, namun, serahkanlah tiket kepadanya ketika dia memintanya kepadamu. Pasca menandai teiketmu, dia tidak akan segera mengembalikannya. Alih-alih, dia akan bertanya dengan nada berat kepadamu : “Apakah perjalananmu menyenangkan?”

Mendengar pertanyaan itu, kau harus menjawab, dengan keyakinan sebanyak yang kau bisa kumpulkan, "Apakah semua ini benar-benar sepadan?". Ingatlah kembali bahwa kau telah menjual seluruh hartamu untuk melakukan perjalanan ini, dan kau sudah tidak memiliki apa-apa lagi.

Sang kondektur, atau Sang Holder, hanya akan tertawa kecil kepadamu. Masih tanpa melihat kearahnya, dengarkanlah jawaban apa yang akan dia katakan kepadamu.

Jika "Ya" adalah jawabannya, maka perjalananmu akan segera mendekati akhir. Kau akan segera tiba di sasiun yang sama dari tempat kau berangkat, dan seluruh ingatanmu atas pencarian ini akan terhapuskan. Perjalananmu sudah gagal dan kau akan kembali ke dalam kehidupanmu, meskipun sekarang tanpa harta benda sepeserpun di kantongmu.

Di sisi lain, jika jawabannya adalah, "Tentu saja tidak", maka kereta akan tiba di stasiun lain di negara yang jauh dari negaramu. Celaka dan tersesat, Kau akan mengembara selama bertahun-tahun dan tidak pernah mengumpulkan apa pun selain kesengsaraan. Terima atau tidak, kau akan menjadi seorang gelandangan dan tersesat di tempat yang jauh dari rumah, dengan orang-orang asing, yang belum tentu berbahasa sama sepertimu.

Kemungkinan paling baik dari semuanya, bagaimanapun, adalah ketika sang Holder menjawab “Itu, teman, terserah Kau untuk mencari tahu". Jika dia menjawab seperti itu, maka kau boleh meminta untuk diturunkan di stasiun, di penjuru dunia manapun yang kau inginkan. Sang Holder, kemudian akan mengembalikan tiketmu dan kau sekarang bebas untuk melakukan apapun sesuka hati.

Tiket yang ditandatangani sang Holder tersebut, adalah Object 174 dari 538. Tunjukannlah tiket tersebut kepada siapapun, kapanpun dan dimanapun. Apa pun yang dijual di dunia ini, dapat kau minta dengan cuma-cuma hanya dengan menunjukkan tiket tersebut kepada penjualnya. Ingat, tidak semua benda! Hanya barang-barang yang dijual saja!

Namun kau harus tau, bahwa dapat memiliki semuanya dengan gratis bukanlah sebuah kehormatan. Penderitaanmu akan dimulai ketika bukit emas dan sungai berlian yang kau miliki, tidak akan mampu lagi membuatmu bahagia.

Baca The Holders Series Lainnya

Catatan Admin : soo, jika menggunakan translate, maksud dari detachment adalah semacam regu dalam satuan militer. 

Namun, seperti kata Inggris yang sudah-sudah, admin merasa harus mempertimbangan kepada kalimat apa kata tersebut digunakan, baru benar-benar bisa memahami arti dari chapter ini

Detachment dalam chapter ini, menurut admin merujuk kepada kata "Detach" Yang artinya adalah melepaskan diri. In a way, maksud dari detachment di chapter ini adalah 'pelepasan diri' (dari segala harta benda mu yang lama, sebagai syarat kepemilikan obyek) 

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "The Holders Series Chapter 174 : The Holder Of Detachment"

Post a Comment