v The Holders Series Chapter 175 : The Holder Of Ashes | UNSOLVED INDONESIA

The Holders Series Chapter 175 : The Holder Of Ashes

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun, tunggulah waktu dimana malam yang dingin datang. Kedinginan yang terjadi, haruslah membuatmu bisa melihat nafasmu di udara.

Ketika waktu itu datang, naikilah gedung tertinggi manapun yang bisa kau temukan dan berjalanlah ke tepi atap. Ketika kau sudah berada di tepian, Bisikkan ke dalam kegelapan bahwa kau ingin mengunjungi orang yang menyebut dirinya "Pemegang Abu." [The Holder Of Ashes]

Perjalananmu akan dimulai ketika kau melihat lampu-lampu di perkotaan, akan padam dengan serentak. Perlahan-lahan, bintang-bintang di langit juga akan berkedip hilang, satu per satu, hingga hanya tersisa bulan. Tunggu sampai bulan memudar ke dalam kegelapan dan tidak ada suara lain yang terdengar kecuali hembusan angin yang lembut.

Setelah kau diselimuti kegelapan pekat, kau harus melangkahkan kakimu ke depan tanpa keraguan. Sudah tidak ada  kata mundur karena jika kau berbalik sekarang, kau tidak akan mampu untuk menemukan tangga dan pintu tempatmu datang. Hal yang kau tau setelahnya, kau mungkin akan mengembara di kegelapan yang dingin dan sunyi, tanpa ada petunjuk atau bantuan apapun agar kau bisa terbebas.

Langkahkanlah kakimu melampaui tepian yang kau pijaki, dan kau akan jatuh perlahan dan mendarat di tanah yang keras. Meskipun begitu, jatuh tersebut hanya akan terasa sangat pendek dan tidak akan sesuai dengan ketinggian gedung yang tadi kau masuki.

Setelah memeriksa bahwa kau tidak mengalami cedera apapun, kau harus bangkit dari tanah dengan cepat dan berjalan maju melewati kegelapan. Di dalam perjalananmu, bulu-bulu hitam akan jatuh di sekitarmu. Jika ini terjadi, maka lepaskanlah sepatumu dan berjalanlah tanpa alas kaki. Ketahuilah bahwa bulu-bulu tersebut, membawa ribuan gagak yang haus darah dan sangat sensitif dengan suara. Mereka mungkin akan memangsamu sedetik setelah kau mengeluarkan suara berisik, tidak peduli apa itu.

Dalam perjalanan sunyi, dengan kakimu yang akan membeku, kau harus menemukan seorang pria yang berdiri di kegelapan. Tidak peduli apabila perjalananmu itu memakan waktu berjam-jam, atau bahkan berminggu-minggu.

Sang Holder, adalah seorang pria keriput tua yang sudah linglung, yang akan berkeliaran di kegelapan tersebut tanpa mengenakan apa-apa selain celana coklat kusam.

Saat Kau menemukannya, kau akan melihat bahwa dia akan memiliki banyak sekali bulu hitam yang dijepit kasar ke kulitnya. Bulu tersebut ada di seluruh tubuhnya dan menjadikan seluruh tubuhnya, seperti binatang berbulu raksasa yang aneh. Dia akan berdiri diam, dengan kepala tertunduk.

Saat Kau mendekatinya, pria berbulu itu perlahan akan mengangkat kepalanya. Kau harus menundukkan kepalamu sendiri ketika itu terjadi, karena melihat ke dalam mata permata hitamnya, berarti melihat ke kedalam kehampaan yang akan mengguncang jiwamu.

Mengetahui kedatanganmu, Pria itu perlahan akan mengangkat tangannya ke samping, Membuat bulu-bulu hitamnya akan berhembus ke sana kemari diterpa angin kencang yang secara tiba-tiba datang.

Kemudian, dia akan menoleh ke arah berlawanan dan mulai mengeluarkan pekikan yang tidak wajar. Di detik ini, kau harus menutup telingamu dan berteriak, untuk mencoba melawan suara angin yang bertiup dan ratapan yang pekik darinya, “Mengapa mereka dibungkam?”

Mendengar pertanyaanmu, pria itu akan berhenti dan memiringkan kepalanya ke samping. Dia akan menoleh kepadamu, dan mulai menampakkan ekspresi manusia pada umumnya.

Dia akan menangis, menangis dengan sangat keras. Setiap tetes air matanya, awalnya hanya akan membasahi wajahnya saja. Namun, seiring waktu berjalan, air mata itu akan turun dan ikut membasahi tubuhnya juga. Tidak ada yang bisa kau lakukan selain menunggu.

Kemudian, ibarat bensin, akan mulai terlihat percikan api yang datang dari air matanya. Seketika setelah percikan pertama terlihat, tubuh pria itu akan langsung terbakar dengan sangat mengerikan. Setiap ronta dan teriakannya, akan mampu kau dengar dengan sangat jelas. Kau secara langsung akan menyaksikan sosok didepanmu dilahap api, sampai tidak ada yang tersisa selain abu yang berserakan di tanah.

Dari abu tersebut, akan terungkap sebuah patung burung gagak kecil yang berwarna hitam. Ambillah patung tersebut dan berlarilah ke arah manapun sampai langit kembali normal dan pencarianmu akan berakhir.

Patung itu adalah Obyek 175 dari 538.

Ketika waktu yang ditakdirkan tiba, patung itu akan terbakar dengan sendirinya. Kemudian, dari abunya, akan lahir satu spesies burung penyanyi.

Burung penyanyi tersebut akan terus bersenandung tanpa henti, sampai tiba waktu dimana para obyek bersatu. Nyanyiannya yang sangat mengerikan, akan membunuh mereka-mereka yang menentang penyatuan, dan memilih untuk tidak patuh kepada sesuatu yang akan datang.

Baca The Holders Series Lainnya

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "The Holders Series Chapter 175 : The Holder Of Ashes"

Post a Comment