v The Holders Series Chapter 278 : The Holder Of Lust | UNSOLVED INDONESIA

The Holders Series Chapter 278 : The Holder Of Lust

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke pemandian atau spa mana pun dan mintalah untuk menemui sosok yang menyebut dirinya "Pemegang Nafsu" [The Holder Of Lust]

Mendengar permintaanmu, petugas di meja depan mungkin akan menawarkan apakah kau ingin menemui orang lain, untuk memenuhi “kebutuhan” mu. Jangan terima tawarannya dan ulangilah permintaanmu dengan tegas.

Tergantung seberapa kekeh dirimu, jika kau terus mengulanginya, dia akhirnya akan memandumu menyusuri lorong menuju pintu yang rumit. Pintu itu akan ditutupi kain beludru, dibingkai dengan emas, dan bertatahkan batu yang paling berharga.

Ketika resepsionis atau siapapun yang memandumu membuka pintu dan melihat ke dalam, perhatikanlah ekspresinya. Jika dia tampak bosan, kau bebas untuk masuk, tetapi itu akan menjadi ruang spa biasa, dan kau harus mencoba lagi di lain hari.

Jika ekspresi heran seperti anak kecil melintasi wajahnya, biarkanlah dia masuk sendiri dan tunggulah diluar, bahkan apabila sang pemandu menutup pintu itu di depan wajahmu. Jangan membuka pintu sebelum habis 15 menit, dan abaikanlah jika kau mendengar jeritan mengerikan dan memohon bantuan dari dalam. Pahamilah bahwa, apabila kau memutuskan membuka pintu sebelum tepat 15 menit berlalu, kau akan mengalami nasib yang sama.

Masuklah ketika lewat 15 menit.

Ruangan di balik pintu akan menjadi hangat dengan aroma sensual yang indah yang akan membuat kulitmu merinding dengan antisipasi, baik yang dilapisi aura maskulin maupun feminin. Ruangan itu akan dihiasi dengan beludru merah dan sutra, dan lantainya akan tebal dan halus di bawah kakimu. Disepanjang dindingnya, juga tidak lepas dari hiasan emas dan permata.

Pastikan kau tidak menunjukkan ekspresi, bahkan apabila di dalam hati, kau sangat ingin mengagumi tempat tersebut. Jagalah ekspresi wajahmu tetap datar dan jangan bergeming, terlepas dari aroma yang indah dan kekayaan yang berkilauan. Yang harus kau lakukan, bagaimanapun, adalah berjalanlah seolah-olah kau tidak melihat apa-apa, untuk mendekati sisi lain ruangan.

Segera sedetik setelah kau mulai berjalan,  pria dan wanita yang sangat cantik dan rupawan akan menari dan berputar di sekitarmu. Mereka hanya akan mengenakan selendang kain berwarna merah darah yang menutupi mereka dari kondisi telanjang bulat.

Mereka akan memegangmu, membelai kulitmu, dan membisikkan janji-janji menggoda di telingamu. Abaikanlah mereka, dan tetaplah jangan menunjukan emosi. Apa yang bisa terjadi kepadamu ketika kau menyerah dengan godaan mereka, adalah sesuatu yang lebih mengerikan dari kematian; Mereka akan menghayutkanmu dalam tarian yang tidak akan bisa kau tolak lagi. Kemudian, mereka akan menyobek tubuhmu, mengupas kulitmu dan mencabik-cabik rambutmu dalam tarian mereka. Hal yang kau tau selanjutnya dari tarian itu, adalah kau akan kehilangan fisik dan mentalmu, dan apapun yang tersisa darimu setelahnya, akan diperbudak oleh nafsu mengerikan mereka.

Sekali lagi, abaikanlah mereka.

Satu-satunya orang yang harus kau temui di tempat itu, adalah seorang wanita, yang mengenakan gaun satin putih bersih, dengan helaiannya yang menggores karpet dan topeng wajah boneka cantik.

Dia akan diam, memperhatikanmu dibalik topengnya ketika kau mendekatinya. Kepadanya, kau harus bertanya dengan nada monoton "Apa yang terjadi di balik tabir?"

Jika kau melakukan semuanya dengan benar, topengnya akan berubah menjadi topeng tersenyum yang tidak wajar. Dia akan berdiri mendekatimu dan menjelaskan keajaiban kasih sayang dan kesenangan, membandingkannya dengan kehidupan yang sunyi dan hancur yang kau miliki, dan kemungkinan besar itu akan menekanmu ke dalam kesepian yang sedemikian rupa, sehingga kau hanya akan menjadi enggan dalam kehidupan dan kehilangan kebahagiaan.

Apabila kau masih bisa waras setelah mendengar ceritanya, dia akan menyodorkanmu sebuah apel. Itu akan menjadi apel yang sempurna, tanpa cacat, serta berkilauan dengan kematangan.

Kau mungkin akan tergoda untuk menerima dan memakannya ketika kau melihatnya namun, jangan lakukan! Alih-alih, kau harus menolak pemberiannya itu dan katakan bahwa kau tidak membutuhkannya.

Jika kau menolaknya, wanita yang ada di depamu akan mengangguk dan dalam sekali perasan tangan, akan menghancurkan apel itu berkeping-keping. Remasannya kepada apel mungkin akan menghancurkan hatimu, seakan, kau baru saja kehilangan sesuatu yang sangat berharga di depan matamu sendiri.

Meskipun begitu, diantara sisa-sisa apel yang lembek dan basah, wanita itu akan memilah dengan hati-hati, sekian biji apel yang ada di genggamannya. Biji-bijian itu, kemudian akan dia berikan kepadamu.

Kumpulan biji apel ini, adalah Object 278 dari 538.

Jangan menanamnya kecuali semua harapan dan keselamatan lainnya, sudah benar-benar hilang dan tidak ada pilihan lain.

Baca The Holders Series Lainnya.

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "The Holders Series Chapter 278 : The Holder Of Lust"

Post a Comment