v The Holders Series Chapter 277 : The Holder Of Longevity | UNSOLVED INDONESIA

The Holders Series Chapter 277 : The Holder Of Longevity

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah rehabilitasi mana pun yang bisa kau kunjungi. Ketika kau mencapai meja depan, mintalah untuk mengunjungi seseorang yang menyebut dirinya "Pemegang Panjang Umur" [The Holder Of Longevity]

Mengamati lebih dekat, maka kau akan menyadari bahwa pegawai itu tampaknya sedang sakit parah, namun, dengan tergesa-gesa, setelah mendengar permintaanmu, kau akan dipandu ke tempat terbuka di halaman belakang gedung.

Setelah mengantarmu, pegawai itu akan segera kembali masuk ke dalam dan mengunci pintu. Abaikanlah dia dan fokus sajalah kepada sesuatu yang akan kau hadapi.

Di tengah lapangan, kau akan menemukan rerumputan yang gelap dengan setiap bilah menghadap ke dalam. Masuk ke bagian tengah rerumputan, tutup matamu, dan kau akan merasakan rasa tenggelam tiba-tiba saat tanah memberi jalan seperti pasir hisap.

Jangan membuka matamu di sembarang waktu, mengintip saja akan mengakibatkan tanah mengeras lagi dan kau akan selamanya terkurung di dalam Bumi. Sebaliknya, tahan napas dan hitung sampai sepuluh, dan kau akan merasakan dirimu berhenti secara bertahap. Pada saat Kau selesai menghitung, kakimu akan bertumpu pada tanah padat, dan kau dapat membuka matamu.

Kau akan menemukan dirimu di tempat terbuka baru dengan lantai tanah dan pilar batu besar sempurna, namun tampaknya terbentuk secara alami. Pilar-pilar itu mengelilingimu dalam sebuah cincin. Di luar pilar-pilar ini hanya kegelapan, dan dari kegelapan ini kau akan mendengar gumaman yang samar. Tidak peduli seberapa dekat kau dengan pilar, kegelapan tidak akan pernah pergi, gumaman tidak akan pernah bertambah keras, dan kau tidak akan pernah bisa melihat apa yang membuat suara ini.

Apa yang tidak boleh kau lakukan adalah; menyebrangi pilar-pilar itu. Pasalnya, apabila kau melakukannya, kegelapan akan menjangkaumu, dan kau akan menjadi bagian dari kerumunan tak berwujud yang bercampur aduk layaknya air di kegelapan abadi.

Jika kau tetap berada di batas pilar, kau akan melihat lonceng tergeletak di tanah. Ambillah dan bunyikan, dan tiba-tiba kau akan merasakan tanah mulai bergetar. Lonceng akan mulai larut menjadi aura hijau tak menyenangkan yang akan melayang-layang seperti awan. Tarik napas, dan segera tanah di bawah kakimu akan mulai retak dan pecah. Semakin banyak tanah runtuh, semakin terasa pula perasaan seakan energi kehidupanmu terkuras.

Matamu akan sakit dan menyipit, kulitmu akan pucat dan mulai menggantung karena kerusakan otot, dan kau akan merasa seolah-olah Kau bisa mati setiap saat. Tahan godaan untuk jatuh dengan sekuat tenaga dan tetaplah berdiri tegak, dan segera kerangka besar, lima belas kali ukuranmu, akan mencuat ke atas di sekitarmu. Tangannya akan bertumpu ke tanah di kedua sisimu saat tengkoraknya yang besar menjulang di atasmu, melotot ke bawah dengan nyala api hijau jauh di dalam rongganya yang kosong.

Melalui keadaan lemahmu, Kau akan menemukan bahwa kau hanya memiliki kekuatan untuk menanyakan satu pertanyaan. Itulah kenapa, kepada sosok itu, tanyakanlah satu pertanyaan ; "Apakah aku akan mati di sini?"

Jika kau salah bertanya, mencoba mengoreksi diri sendiri akan menyebabkan tubuhmu segera hancur dan runtuh dan kau akan ditelan kegelapan. Jika kau mengajukan pertanyaan yang tepat, mata kerangka itu akan bersinar terang, membutakanmu, dan pikiranmu akan dipenuhi dengan suara menggema yang mengerikan.

Suara itu akan menyiksamu hanya dengan mendengarnya, menyedot sisa-sisa kekuatanmu sampai kau merasa seolah-olah tidak mungkin untuk berdiri. Ini akan menceritakan kisah panjang seorang pria yang pernah menemukan kalung kuno yang terbuat dari rantai emas berbandul tulang kecil. Setiap kali dia melakukan perjalanan dan bergerak ke arah yang benar, bandul tulang akan tumbuh, dan setiap kali dia berbelok ke arah yang salah, satu bagian tulang akan keropos di bandulnya.

Akhirnya, setelah bertahun-tahun mencari, kalung itu membawanya ke katakombe sebuah kuburan kuno jauh di dalam hutan yang terlupakan. Saat dia memasuki tempat tersebut, rantai emas itu mulai hancur menjadi debu, namun tulang-tulang yang tumbuh akan menjadi bentuk tengkorak kepala yang sempurna (meskipun masih miniatur)

Di ujung aula katakombe tersebut, ada peti mati tunggal. Di dalamnya adalah sisa-sisa raja tanpa kepala. Hanya satu tulang yang tidak ada dan itu adalah tengkorak kepala. Saat dia meletakkan bandul tengkorak kecil dari kalungnya di peti mati, tengkorak itu tumbuh ke ukuran yang tepat dan menyatu ke bagian tubuhnya yang lain. Peti mati kemudian akan disinari oleh kobaran api yang terlalu panas untuk terlihat alami, dan setelah semua menjadi debu, akan ada lonceng tua yang retak terlihat diantara tumpukan abu mayat,

Jika kau berhasil berdiri kuat melalui setiap detail cerita yang melelahkan, aura dari lonceng yang tadi kau gunakan dan masih berterbangan, akan berhembus dan menjerat kerangka raksasa, sebelum kemudian membakar kerangka itu dengan api hijau.

Tulang-tulangnya akan larut menjadi abu hitam dan jatuh di hadapanmu. Di tumpukan itu, akan ada kalung kecil dari emas sempurna dan memiliki bandul tulang miniatur seperti dalam cerita.

Pakailah, dan kau akan tertidur lelap. Kau akan bangun di rumah, di tempat tidurmu sendiri, merasa lebih sehat dari sebelumnya. Selama kamu memakai kalung ini kau tidak akan pernah merasa sakit atau lelah, tetapi jika kalung itu dihilangkan, maka setiap kelemahan, keletihan, dan penyakit yang kamu derita sejak kau menemukan kalung itu akan kembali, dan benda itu akan lenyap.

Benda itu, adalah Obyek 277 dari 538.

Baca The Holders Series Lainnya.

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "The Holders Series Chapter 277 : The Holder Of Longevity"

Post a Comment