v 302 : The Holder Of Abnegation | UNSOLVED INDONESIA

302 : The Holder Of Abnegation

The Holders Series Chapter 302

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke rumah rehabilitasi mana pun yang bisa kau datangi sendiri. Pastikanlah bahwa ini bukanlah pencarian pertamamu, dan kau sudah pernah mencari dan mendapatkan obyek lain sebelumnya.

Ketika kau mencapai meja depan, beritahu petugas bahwa kau hendak bertemu dengan “The Holder Of Abnegation”. Petugas itu akan memeriksamu tajam, dengan seringai masam menghiasi mulutnya. Dia kemudian akan membawamu menaiki tangga ke sebuah bangsal yang remang-remang.

Disana, kau akan mendengar ucapan membosankan yang diulang-ulang dari para penghuni yang ada; lampu aula akan berkedip dan kau akan mencium bau keringat kecut diseluruh area.

Petugas, kemudian akan menuntun dan menempatkamu di sebuah sel dengan tempat tidur papan dan toilet baja. Si petugas, akan menguncimu di dalam tanpa instruksi apapun. Di sini, kau akan merana. Kau akan dibiarkan menderita secara diam-diam dan mendalam. Hari-hari akan berlalu, dan saat-saat keraguan akan membebanimu.

Semakin lama, kemampuan mental dan fisikmu pun akan berkurang. Ototmu akan mengalami atrofi; sementara pikiranmu akan berputar tanpa henti seperti harimau yang dikurung. Tidak ada yang akan mengunjungi. Tidak ada yang akan membawakanmu makanan, tetapi bahkan rasa lapar pun tidak akan mengganggu tarikan waktu yang tidak berubah.

Di sini, sangat mustahil untuk menentukan waktu karena selain tidak ada jam, lampu di langit-langit akan terus menyala dan rata. Sosok yang menemanimu, hanyalah bayanganmu sendiri.

Kau akan menanggung siksaan kurungan ini untuk rentang waktu yang tak terukur. Jika kau mengamuk dan berteriak memanggil petugas, dia akan datang dengan mata merah dan raut marah. Dia akan berjalan terseok-seok dalam mantelnya, dengan gaya berjalan yang tidak biasa bagi manusia. Kau tidak ingin ini terjadi.

Bertahanlah diam-diam. Kau harus menyerah atas kemungkinan bebas dan menerima semuanya. Pahamilah bahwa harapan tidak akan datang, seiring keputusasaan adalah satu-satunya penyelamatmu.

Beberapa lama setelah kau pasrah pada keabadian yang mengerikan, Kau akan mulai mengalami kegembiraan yang aneh. Di belakang matamu, sebuah cahaya akan bersinar. Kehangatan dan kebahagiaan akan mengalir ke dalam pikiranmu, dan kau akan menyadari bahwa engsel dari pintu yang mengekangmu, rupanya sangat rapuh dan tipis.

Kau akan mampu keluar dari tempat itu dengan mudah, seakan kau keluar dari kamar mandi. Hal yang menanti, adalah sinar mentari yang sangat menenangkan diluar. Fakta bahwa kau dapat kembali berlari, tertawa, dan berbicara, akan menggetarkan jiwamu.

Keluarlah dari institusi dan kau akan berada di kota asing. Arsitekturnya aneh tapi menyenangkan; dimana orang-orang menyukai tempat tinggal yang nyaman dan gelap, dengan atap genteng merah tebal.

Orang-orang kota akan terlihat menghabiskan waktu berjam-jam dalam kesunyian yang ramah di kafe dan bar terdekat. Mereka berkulit zaitun dan sangat cantik serta rupawan. Ketika kau lelah kadang-kadang, dari sudut matamu, kau akan melihat sesuatu yang tidak biasa pada rahang orang-orang di kota itu. Sesuatu ciri yang menegaskan mereka bukan manusia. Fakta itu, akan terlintas sesekali namun kau akan dengan cepat menepisnya (karena itu tidak terlihat berbahaya)

Kebahagiaan tanpa kepanikan, akan memaksamu beradaptasi dan ikut hidup di kota itu. Kau bahkan tidak peduli lagi akan rumahmu, karena apa yang kau rasakan sekarang hanyalah kebahagiaan.

Kau akan jarang sekali lelah ; Kau akan bekerja di sana di sebuah kafe, menyeduh kopi yang harum. Di sana, kau juga akan bertemu dengan seorang kekasih; dia memiliki dua anak dari pernikahan sebelumnya, dan dia tinggal di sebuah apartemen yang dipenuhi kerang yang telah dia kumpulkan. Anak-anaknya, menunjukkan perpaduan yang khas antara keseriusan dan humor; setelah beberapa minggu, kau tidak lagi khawatir apakah kau akan terikat dengan mereka. Kepedulianmu tentang rumahmu dan orang-orang yang kau tinggalkan, kini berganti dengan kehidupan baru dan wajah-wajah baru.

Hari-hari akan terasa semakin normal. Pemilik kafe tempat kau bekerja, mungkin akan mengirimmu bersama putranya dengan truk untuk membeli biji kopi. Kau akan merasakan bermalam di kota lain, dekat pelabuhan.

Putra sang pemilik kafe mungkin akan mabuk dan keesokan paginya kau bisa melihat dia memiliki mata hitam, tanda bekas perkelahian. Dibutuhkan waktu hampir sepanjang hari untuk mendapatkan kopi, karena di pelabuhan, petugas pos pengecekan nampak mempersulit permintaanmu sampai si putra pemilik Cafe memberinya uang suap.

Pada saat kau kembali ke apartemen, waktu sudah lewat tengah malam. Lampu dapur menyala dan pintu depan terbuka. Berdiri di meja dapumu, adalah sang Holder; jubahnya terbuat dari wol tebal dan dahulu kala dia memotong bibirnya sendiri. Dia akan mengangkat telapak tangannya dan menunjukkan kamar tempat kekasihmu dan anak-anaknya tidur.

Dia akan mengajukan pertanyaan kepadamu: “Apa yang harus kau tinggalkan untuk menghentikan mereka?” Kau dapat menjawab “semuanya” atau “tidak ada”

Jika kau mengatakan kepadanya “tidak ada”, maka dia akan pergi, dan kau tidak akan pernah mempelajari misterinya. Kau akan menjalani sisa hidupmu di kota asing ini. Hanya ketika kau mati, Kau akan memahami konsekuensi dari pilihanmu.

Jika kau memberi tahu dia "semuanya", maka sang Holder akan ‘menyerang’ kekasihmu bersama anak-anaknya yang sedang tidur. Kau tidak boleh beranjak dari dapur bahkan ketika erangan penolakan akan kau dengar dari dalam kamar yang tertutup.

Setelah dia selesai melakukan hal yang tidak layak disebutkan kepada orang-orang terkasihmu di realita ini, dia akan kembali keluar dan duduk di tempatnya tadi. Tes belum selesai.

Sekarang, semua tergantung dirimu. Tanpa kemarahan atau kesedihan, kau harus membuka diri kepadanya. Dia akan mengambil sesuatu yang lain darimu. Itu bisa menjadi sesuatu yang tidak penting seperti foto lama, atau bisa juga penglihatanmu, kesehatanmu atau hal yang serupa.

Setelah mengklaim apa yang dia inginkan, dia kemudian akan menunjuk ke pintu keluar. Mendekatinya dan rasa kehilangan atas tempat ini akan semakin membebanimu seiring kakimu melangkah. kau bahkan harus melawan segala perasaan untuk mengecek kondisi kekasihmu dan anak-anaknya yang ada di kamar.

Keluarlah tanpa keraguan dan penuhilah takdirmu sebagai seorang pencari.

Di balik pintu, adalah sel lama milikmu di rumah sakit jiwa. Tempat tidur papan yang ada, akan persis seperti saat kau tinggalkan. Kau harus kembali ke sel dengan hati yang gembira. Sang Holder akan memutuskan berapa lama kau harus tinggal di sana.

Kau akan mengingat perjalananmu ke taman hiburan bersama kekasihmu dan anak-anaknya. Kenangan-kenangan lain, juga akan terus terngiang-ngiang sampai kau akhirnya tertidur karena kelelahan.

Di hari kebebasanmu, kau akan terbangun di tempat berserakan batu bata di dekat rumah sakit jiwa. Kota asing itu telah hilang dan kamu sekarang sudah pulang. Sayangnya, kenangan dengan orang-orang disana tidak akan bisa kau lupakan.

Kenangan kebahagiaanmu adalah Obyek 302 dari 538. Kenangan itu indah, namun akhir yang pilu, membuat kenangan itu tidak akan pernah bisa menghiburmu.

Baca The Holders Series Lainnya

Catatan admin : Abnegation, adalah tindakan untuk meninggalkan, atau menolak sesuatu.

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "302 : The Holder Of Abnegation"

Post a Comment