v The Holders Series Chapter 319 : The Holder Of Altruism | UNSOLVED INDONESIA

The Holders Series Chapter 319 : The Holder Of Altruism

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah rehabilitasi mana pun yang bisa kau datangi sendiri. Saat kau sampai di meja depan, mintalah untuk mengunjungi seseorang yang menyebut dirinya "Pemegang Altruisme"*

Mendengar permintaanmu, pekerja disana akan mengalihkan pandangannya kepadamu seolah-olah kau adalah penyelamat, dan dia akan tersenyum dengan penuh rasa syukur saat dia bangkit dari tempat duduknya.

Ikuti pekerja tersebut masuk ke sebuah lorong yang nampak baru. Berhati-hatilah untuk tidak melihat dinding putih tanpa celah disekitar, dan jangan sampai kau ketahuan memperhatikan dinding yang terkikis, membusuk, ataupun rusak yang sengaja disamarkan. Ketahuilah bahwa dibalik dinding-dinding rusak yang tersembunyi itu, hidup binatang buas yang mengintai, siap menerkam siapa saja yang menyadari keberadaan mereka. Menatap punggung sang pekerja yang memandumu sepanjang perjalanan adalah pilihan yang paling bijak.

Jalan yang kau lalui akan terasa seperti ribuan tahun, tapi jangan berhenti. Akhirnya pekerja itu akan berhenti di sebuah tempat untuk membuka pintu putih yang bercahaya redup. Ikuti dia masuk ke jurang maut tanpa berpikir dua kali atau dia akan menutup pintunya sebelum kau masuk kedalam, meninggalkanmu untuk berkeliaran di koridor putih tak berujung sampai tubuhmu terbuang sia-sia.

Di balik pintu, matamu akan memahami ruangan tersebut diselimuti kegelapan total, tetapi saat kornea sudah menyesuaikan diri, kau akan melihat cahaya hijau samar mulai memancar dari titik yang jauh. Kau dapat meninggalkan pekerja sendirian untuk mati di kegelapan ini, atau kau dapat memberinya kesempatan untuk bertahan hidup dengan memegang tangannya dan menuntunnya ke tempat terang, meskipun jalannya yang lambat akan memperlambatmu dan rengekkannya mungkin melemahkan kesabaranmu. Saat Kau melakukan perjalanan, Kau mungkin dapat mendengar suara garukan yang tidak wajar dari kejauhan. Abaikan saja untuk sekarang dan tetaplah berjalan.

Semakin dekat kau dengan sumber cahaya, area di sekelilingmu perlahan akan berubah dari hitam menjadi cahaya hijau lembut. Dari sudut matamu, Kau mungkin melihat sumber kebisingan yang sedari tadi mengikutimu. Jangan khawatir; karena hewan-hewan buas itu sudah tidak akan mampu menjangkaumu lagi apabila kau berlindung diantara cahaya hijau.

Jika kau membawa sang pekerja bersamamu, maka dia akan jatuh ke lantai dan mulai menangis sebelum kalian sampai ke sumber cahaya tersebut. Anehnya, cahaya hijau tidak akan mampu menjangkau sang pekerja. Cahaya pelindung itu terpotong begitu saja diantara dia sehingga sang pekerja itu terekspos oleh makhluk-makhluk haus darah yang sedari tadi mengintai.

Kau bisa kabur sendiri dan membiarkannya mati, atau kau bisa menggunakan senjata apa pun yang kau bawa dan melawan banjir entitas mengerikan demi menyelamatian orang yang bahkan tidak kau kenal itu. Jika Kau harus bertahan hidup, lindungi dan tarik pekerja itu atau biarkan dia tetap dalam keadaan menyedihkan sampai lebih banyak binatang datang untuknya.

Jika kau berhasil bertahan, dan benar-benar mencapai sumber cahaya, apa yang akan kau lihat adalah bola berputar yang bersinar. Bola berputar ini adalah kunci untuk menemukan apa yang kau cari di sini. Satu-satunya cara untuk maju adalah dengan memegang bola itu dengan kedua tangan dan memaksanya untuk menghentikan putaran abadinya. Meskipun, usaha ini akan membuat kulitmu terkelupas dan ototmu sobek. Kau akan terluka namun kau tetap mampu melanjutkan hidup.

Beda cerita apabila kau membawa sang pekerja bersamamu. Bola itu tidak peduli atas siapa yang dilukai, jadi jangan ragu untuk menggunakan tangan sang pekerja sebagai gantinya, jika kau masih sayang dengan tanganmu.

Cara yang manapun tidak masalah. Ketika bola telah berhenti berputar, cahaya hijau yang telah memandumu begitu lama akan perlahan memudar, meninggalkanmu (atau kalian) dalam kesunyian. Tanah di bawah kakimu mungkin terasa longgar, seolah-olah dapat runtuh setiap saat dan menjatuhkanmu ke dalam jurang yang dalam. Pastikan kau tidak kehilangan pijakan.

Saat tanah terasa stabil kembali, maka berbaliklah. Di sana, duduk di kursi kayu pecah, adalah siluet seorang lelaki yang ditemani oleh lilin yang berkedip-kedip. Perutnya nampak terbelah, dan darah akan mengalir keluar dari lukanya; lengan kanannya akan hangus; dan kaki kirinya akan patah di beberapa tempat. Dia akan batuk darah saat pandangannya beralih dari mencoba merawat lukanya kepadamu. Meskipun dia menatapmu melalui matanya yang memar, Kau bisa merasakan tekad dalam tatapan tajamnya. Dia mengeluarkan aura hewan ganas saat istirahat. Dia tidak akan menjawab pertanyaan apa pun sampai dia menanyakan pertanyaannya sendiri. “Apa yang telah kau lakukan untuk mereka yang tak berdaya?”

Jika kau membawa sang pekerja bersamamu, dia sekarang akan melangkah maju dan memberi tahu pria itu setiap hal baik maupun buruk yang kau lakukan kepadanya. Jika kau pernah melakukan satu hal yang kejam terhadap pria tak berdaya ini (seperti membiarkan tangannya hancur oleh bola berputar contohnya), maka ekspresi sang Holder di seberang ruangan akan berubah menjadi geraman. Dia akan bangkit dari kursinya, dan menjadikanmu sebagai target kemarahannya. Demi langit dan segala macam hal yang suci, pria itu akan menjadikan “kematianmu” sebagai misi terakhirnya. Kau akan dikejar kemanapun kau pergi dan dimanapun kau bersembunyi. Kematian yang menyakitkan dan perlahan atasmu, adalah hal yang harus dia capai meskipun seluruh tubuhnya akan hancur dalam prosesnya.

Disisi lain, jika Kau bertindak tanpa pamrih dan menghargai keselamatan orang asing di atas keselamatanmu sendiri, sang Holder akan tersenyum tulus dan tertawa kecil. Dia bahkan mungkin akan memujimu. Saat dia memberi tahumu bahwa “Kau telah melakukannya dengan baik”, Sekarang aman untuk menanyakan pertanyaanmu kepadanya. Tanyakanlah kalimat ; “Bagaimana aku dapat membantu mereka?”

Mendengar pertanyaanmu, tawa dan kehangatannya akan hilang dalam sekejap, dan sikapnya akan menjadi sangat suram. Dia akan memberi tahumu cerita tentang bagaimana dia berakhir dalam wujudnya yang hancur, apa yang dia coba lakukan, dan tujuan utamanya. Dia akan memberi tahumu tentang apa yang perlu kau lakukan untuk menghentikan obyek bersatu, dan apa yang harus kau lakukan jika mereka telah bersatu.

Yang jelas, kau tidak akan menyukai apa yang dia katakan; itu mungkin membuatmu ingin mencakar matamu dari rongganya, menjepit lidahmu dan menggertakkan gigimu sampai lidah itu putus sehinggamu kehabisan darah atau tersedak.

Pesan akhir sang Holder kepadamu adalah, Jangan mengambil jalan yang ditapaki oleh para pengecut; hadapi apa yang akan datang dan selamatkan mereka yang tak berdaya dari nasib tragis yang akan menimpa mereka jika penyatuan telah terjadi.

Ketika dia selesai memberikan instruksi kepadamu, dia akan bangkit dan berjalan tertatih-tatih dari kursinya kepadamu dengan sesuatu di tangannya. Benda ini akan sangat membantumu di hari-hari mendatang, katanya, meskipun bantuannya akan datang dengan harga yang sangat mahal.

Topeng Oni yang dia berikan kepadamu adalah Objek 319 dari 538. Bagaimana Kau menggunakan topeng terkutuk ini, terserah padamu. Jika Kau telah memalsukan kebenaran hatimu melalui cobaan sang Holder, aku hanya bisa berharap kutukan dari topeng itu akan mengikismu saat kau menggunakan kekuatannya untuk keinginan jahatmu

Topeng ini akan memberimu kekuatan apabila kau memakainya.

Baca The Holders Series Lainnya

Catatan Admin : “Altruisme adalah tindakan naluriyah saat seseorang selalu mengutamakan kepentingan orang lain ketimbang diri sendiri. Meski ini merupakan hal yang baik, namun dalam kasus yang ekstrim, orang yang melakukannya cenderung tidak peduli dengan nasibnya sendiri.”

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "The Holders Series Chapter 319 : The Holder Of Altruism"

Post a Comment