v 374 : The Holder Of Nod | UNSOLVED INDONESIA

374 : The Holder Of Nod

From theholders.org

Translated By Admin

Kunjungi rumah sakit jiwa atau rumah rehabilitasi mana pun, tetapi jangan memasuki gedung. Alih-alih, carilah disekitar gedung tersebut, sebidang rumput dan tanah terbuka. Duduklah disana dan saksikan matahari terbenam. Begitu matahari bertemu dengan cakrawala dan langit bersinar dalam pendaran merah seperti lautan darah, pejamkan matamu rapat-rapat dan ucapkan kata-kata ini: “Mengapa engkau berharga?”

Begitu kata-kata ini keluar dari bibirmu, kau akan merasakan angin bertiup di sekitarmu. Guntur akan bergemuruh, kilat akan pecah, dan bumi akan berguncang. Kau tidak boleh, kapan pun selama kekacauan ini, membuka matamu; mata manusia tidak dimaksudkan untuk menjadi saksi penciptaan alam semesta.

Begitu angin mereda dan hiruk pikuk hilang, Kau akan mulai melihat banyak hal, bahkan dengan mata tertutup. Kau akan segera menemukan dirimu duduk di depan gerbang berwarna gading yang besar; yang merupakan pintu masuk ke taman yang luas dan indah.

Akan ada seorang pria yang memegang pedang menyala berdiri di depan gerbang. Tidak peduli seberapa kuat taman memanggilmu, serta tidak peduli seberapa tergoda kau untuk mendekati gerbang, kau tidak boleh melakukannya. Taman tersebut bukanlah tujuanmu.

Kau malah harus menguatkan dirimu dengan tekad dan pergi ke kiri gerbang tanpa ragu. Kau tidak perlu berjalan jauh, jarak pendek saja sudah cukup. Cukup berjalan sampai kau tidak lagi mendengar kicauan burung di taman atau mencium aroma bunga, lalu kau bisa berhenti berjalan.

Sekarang kau dapat membuka matamu.

Melawan semua alasan, penglihatanmu akan diliputi kegelapan total. Dalam kegelapan ini kau akan mendengar suara seorang pria. Dia akan berbicara tentang pemberian dan kelayakan, kehormatan dan pelanggaran. Dia juga akan berbicara tentang keputusasaan dan kehancuran. Dengarkan dia sebentar. Setelah Kau merasa sudah cukup mendengar, sela dia dengan pertanyaan:

“Apakah kau orang yang menjaga saudaramu?”

Saat ini, suaranya akan tiba-tiba berhenti. Langkah kaki akan terdengar mendekatinu, bergema seolah-olah di atas lantai kayu keras. Sebuah sosok akan terlihat; tampaknya terwujud dari kehampaan di sekitarmu. Seorang pria, akan berdiri sendirian di lautan kegelapan mutlak. Pria itu akan terlihat biasa saja; tidak mengerikan, tidak menakutkan. Setengah baya, nampak lelah; tapi biasa.

Satu-satunya hal yang benar-benar mengganggu darinya adalah matanya. Di matanya, kau akan melihat penderitaan dan kesepian yang tak terukur. Kau akan melihatnya dan kau akan dipaksa untuk merasakan sebagian penderitaan itu di hatimu hanya dari menatapnya.

Dengan berbisik, dia akan menceritakan kisah cinta, kecemburuan, pengkhianatan, dan hukuman kepadamu. Dia akan menceritakan kisahnya kepadamu dan dia akan menjelaskan dengan tepat di mana kau berada sekarang. Dengarkan baik-baik.

Kau berdiri di tanah Nod; Bagian Timur dari Eden. Kau berdiri diatas tanah yang lolos dari kuasa tuhan, dimana penghuninya adalah sosok yang tidak dicintai oleh keberadaan manapun. Sayang atau malah untung, siksaan seperti itu tidak disertai dengan keabadian, dan waktu akhir dari pria didepanmu ini semakin dekat.

Jika dia harus mati sebelum Objek disatukan, Maka kenyataan bahwa tuhan telah meninggalkan realita ini akan terkabarkan ke seluruh alam semesta, dan semuanya yang pernah ada akan hilang begitu saja

Tanah Nod adalah Obyek 374 dari 538,

Sang Holder memintamu untuk menggantikannya.

Baca The Holders Series Lainnya

Catatan Admin : wait.. wait.. wait.. jadi di cerita ini diungkapkan bahwa ‘tuhan’ telah pergi dari universe ini. Trus menurut cerita The Holder Of Dieties, artinya ada sosok lain diatas sana yang menggantikannya? Namun karena sosok itu tidak se ‘omnipotence’ tuhan yang asli, obyek nomor 311 menjadi media untuk menyimpan doa-doa yang tidak bisa dijawab? Gitu gk sih?

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "374 : The Holder Of Nod"

Post a Comment