v 375 : The Holder Of The Gods | UNSOLVED INDONESIA

375 : The Holder Of The Gods

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun (Kusarankan Italia atau negara lain mana pun yang memiliki sejarah mempercayai lebih dari satu tuhan,) pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah rehabilitasi mana pun yang bisa kau masuki.

Saat kau sampai di meja depan, tanyakan kepada petugas apakah kau bisa melihat sosok yang menyebut dirinya "The Holder of the Gods". Resepsionis harus melihatmu dengan takjub dan heran di matanya. Jika dia malah memandangmu rendah dan mencibir, maka pergilah karena perjalananmu tidak direstui.

Apabila kau disambut dengan benar, dia akan memberimu kunci besar, dan mengarahkanmu ke arah sang Holder: dengan memandumu ke jendela terdekat. Berterimakasihlah padanya, dan pergilah melalui jendela. Memanjatlah keluar.

Kau seharusnya akan memasuki halaman rumput yang subur, penuh dengan bunga yang belum pernah dilihat oleh manusia manapun. Jangan memedulikan detail ini, tetapi lihatlah ke awan yang melintas tinggi di langit. Seharusnya ada tali panjang yang menggantung dari awan. Tanpa ragu, ambil talinya dan mulailah memanjat. Jika kau tidak mencapai ujung tali tepat waktu, maka tali itu akan putus dan kau akan jatuh—kali ini ke hamparan tanah tandus yang hanya diisi oleh siksaan dan keputusasaan.

Itulah kenapa, selelah apapun dirimu, jangan berhenti dan teruslah memanjat. Kau tidak boleh kehabisan energi saat mendaki, dan satu-satunya suara yang harus kau perhatikan adalah kicauan burung. Jika suara itu berhenti, agak tiba-tiba, SEGERA berhenti mendaki dan berteriak, "Tugasku sudah selesai namun aku akan terus memanjat! Inilah jalannya, dan aku tidak akan berhenti untuk orang sepertimu!"

Jika kebisingan berlanjut, lanjutkan pendakianmu. Jika tidak, lepaskan cengkeramanmu, karena jatuh ke neraka hingga kematianmu akan jauh lebih baik dibandingkan diserang oleh sosok yang membunuh burung-burung yang berkicau.

Setelah Kau menyelesaikan pendakian berbahayamu, Kau akan melihat singgasana yang sangat besar, di mana duduk seorang lelaki tua keriput, sangat berotot untuk usianya, dan berdiri setinggi setidaknya tiga lantai. Di sekeliling singgasananya ada ribuan anak kecil, masing-masing mengenakan toga putih bersih, mirip dengan yang dikenakan lelaki tua itu.

Kau harus mengabaikan pria itu, dan carilah satu-satunya anak yang mengenakan toga ungu. Setelah Kau menemukannya, mulailah melakukan percakapan ringan dengannya. Penampilannya seperti anak kecil, jadi perlakukan dia seperti itu; bermainlah dengannya, berbicaralah dengannya seperti anak kecil.

Orang tua yang duduk di singgasana seharusnya semakin marah seiring berjalannya waktu. Pada satu titik dia akan berdiri, mengirimkan gelombang kejut ke tanah.

Dia akan berteriak, "Bagaimana mungkin anak ini lebih penting dari ku?!" Kau harus menjawab, dengan kekuatan sebanyak yang kau bisa kerahkan di depan pria raksasa ini, "Memang dimana warnamu?"

Pria itu akan memandangmu dengan dingin atas pernyataan ini, sebelum mengangkat tangannya. Kemudian, semua akan menjadi gelap, dan yang terbaik bagimu pada saat ini adalah menutup mata. Kau telah dibuang kedalam kehampaan dan tidak ada hal menarik yang bisa dilihat disini, selain kehampaan itu sendiri.

Jangan panik, karena ini adalah sesuatu yang harus terjadi. Sebelum sesuatu di sini menyadari keberadaanmu, berteriaklah, "Mereka berlutut untuk apa?"

Sebuah suara harus membisikkan jawabannya kepadamu. "Orang yang mencari." Suara itu akan terus berlanjut, menceritakan sebuah kisah tentang bagaimana Mereka jatuh, bagaimana mereka berlutut dengan hormat, dan bagaimana mereka memberontak, dalam setiap detailnya,

Saat suara berhenti, tunggu 10 detik, lalu buka matamu. Kau akan berada di dalam gedung institusi, melihat ke luar jendela. Harus ada toga ungu di luar, tetapi jangan melalui jendela untuk mengambilnya, karena itu hanya akan membawamu kembali ke kehampaan.

Keluar dari gedung dan ambil toga, yang merupakan Objek 375 dari 538.

Ketika dikenakan, toga itu memberikan kekuatan satu dewa, sampai dilepaskan kembali. Sayang kekuatan dewa yang digunakan akan acak, sehingga saranku, jangan lepaskan lagi obyeknya dari tubuhmu ketika kau sudah mendapat kekuatan dari dewa yang tak terkalahkan.

Baca The Holders Series Lainnya

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "375 : The Holder Of The Gods"

Post a Comment