v 423 : The Holder Of Delirium | UNSOLVED INDONESIA

423 : The Holder Of Delirium

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah rehabilitasi mana pun yang bisa Kau datangi. Ketika Kau sampai di meja depan, mintalah untuk menemui orang yang menyebut dirinya "Pemegang Delirium". Resepsionis akan segera memuntahkan tawa yang memabukkan. Tolaklah bergabung dalam kegembiraan yang heboh, dan jangan merespon. Mengucapkan bahkan satu tawa pun akan membuat perjalananmu gagal (dengan konsekwensi yang tidak disebutkan).

Semua orang di gedung ini akan segera bergabung dalam balada kegembiraan ini, wajah mereka berkedut dengan kegembiraan yang memuakkan. Kau akan melihat lorong di belakang meja yang sebelumnya tidak ada. Pergilah ke lorong ini dengan menutup mata; pandangan gelap namun telinga yang dipenuhi tawa menyimpang, akan menemanimu dalam perjalanan ini.

Terus bergerak maju, namun jangan membuka mata, sampai kau merasakan kehangatan mengelilingimu. Ini akan terasa seperti kehangatan matahari musim panas yang memanggang kulitmu dalam sinar kosmiknya.

Buka matamu ketika kau merasakannya.

Kau akan menemukan dirimu di luar ruangan, menghadap ke katedral tua. Melihat ke belakang tempatmu datang dan kau hanya akan melihat hutan gelap, di mana Kau masih bisa mendengar tawa resepsionis dan banyak orang lainnya.

Pergilah ke pintu kayu besar katedral dan masuklah ke dalam. Di sinilah kau akan bertemu dengan Holder.

Begitu masuk, Kau akan melihat sesuatu yang akan disangkal pikiranmu sebagai hal yang nyata. Bayangan hidup akan menempel di setiap permukaan, menggeliat dan bergerak terus-menerus. Satu-satunya cahaya di tempat itu akan berasal dari jendela kaca patri yang pecah di dinding belakang. Bermandikan cahaya ini, adalah sosok yang diselimuti bayangan yang tidak alami.

Mendekatlah kepadanya dengan kecepatan normal dan tetaplah diam; setiap gerakan tiba-tiba atau suara keras, akan membuat Sang Pemegang marah dan perjalananmu akan berakhir dengan sadis, penuh kekerasan, di katedral yang tidak ada ini, di tangan sesuatu yang seharusnya tidak ada.

Saat kau mencapai barisan bangku paling depan, sosok itu akan berdiri tegak, setinggi 12 kaki dan nampak lentur seperti mayat yang sudah lama terlupakan. Dia akan membuka tujuh mulutnya dan mulai meneriakkan melodi yang mengerikan yang memenuhi pikiranmu dengan gambaran kehampaan, hari akhir, dan banyak sekali pikiran abstrak yang begitu kaya dan keji yang akan menghancurkan jiwa manusia normal mana pun.

Nuansa orang mati akan menari di dinding dan bergabung dengan paduan suara keji ini dalam menyanyikan lagu kehampaan. Ada pembatas tipis antara kegilaan dan kewarasan yang harus membedakanmu dari para pencari yang gagal. Jika kau tidak bisa menentukan sisi yang benar diantara dua sisi pembatas ini, maka kau akan bergabung dengan paduan suara ini dalam keabadian. Selamanya, menyanyikan lagu terkutuk tanpa memiliki keinginan sendiri.

Tentu, apabila kau masih bisa mempertahankan jati dirimu, barang sedikit saja setelah mendengarkan lagu ini, kau boleh ‘menyimpannya’,

Terlepas dari keinginanmu, lagu itu akan menjadi bagian dari dirimu. Kau akan selalu mengingat setiap lirik, setiap nuansa; pikiran dan jiwamu akan selalu berada di dalam kehampaan setiap nadanya.

Kau akan menjalani sisa hidupmu dalam kabut emosi yang brutal, tidak ada dosa yang akan terlalu berat dan tidak ada kesenangan terlalu haram bagimu; Kau akan bengkok secara mental seperti sang Holder.

Semakin lama lagu ini menjadi earworm ditelingamu, maka kau akan semakin mengetahui hasil akhir dari cerita dunia ini dan akan menjadi bagian dari kedatangannya; lagu ini adalah penderitaan terakhir dan euforia terakhir bagimu.

Lagu ini adalah Objek 423 dari 538. Ucapkan satu bait dengan mulutmu di dunia nyata, dan itu akan menjadi pemantik datangnya hari akhir.

Baca The Holders Series Lainnya (400 – 538)

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "423 : The Holder Of Delirium"

Post a Comment