v Chapter 497 : The Holder Of The Internet | UNSOLVED INDONESIA

Chapter 497 : The Holder Of The Internet

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah rehabilitasi mana pun yang bisa kau masuki. Itulah rumusnya. Begitulah cara mereka selalu memulai, kan? Itu sebabnya ini adalah kisah menyeramkan, yang menghibur. Ini hanya menakutkan, jika kau menganggapnya menakutkan.

Aku dan teman-temanku sedang keluar di mall kala itu. Kami mengunjungi toko game, toko buku, toko pakaian dan semacamnya. Setelah puas berjalan-jalan, kami memutuskan untuk masuk ke sebuah gift shop, meskipun itu sangat bertentangan dengan kebutuhan karena aku sangat lapar. Kami disana cukup lama, karna sibuk melihat-lihat di ‘bagian rahasia’ dari toko tersebut. Tau lah, itu adalah bagian tempat mereka memajang produk-produk yang mesum dan 18 plus. Bukan apa-apa, namanya juga anak muda.

Saat kami menjelajah, aku sempat melihat “sosok ini”, nampak melayang dari ujung mataku. Aku menyebutnya “sosok ini”, karena sampai hari ini aku tidak yakin dia laki-laki atau perempuan. Dia manusia, meskipun jenis kelaminnya tidak ketahuan.

Terlepas dari sosok yang melayang-layang ini, teman-temanku nampak sibuk dengan urusan mereka masing-masing, seolah-olah mereka bahkan tidak menyadari kehadirannya. Hanya aku, nampaknya yang menyadarinya.

Dia juga menyadariku yang melihatnya, dia bahkan mendekat sedetik setelah pandangan kita bertemu.

Tangan putih pucat melintas di depan mataku, memegang kartu nama yang fancy. Itu dicetak dengan tinta merah hampir hitam pada kartu putih dengan trim emas. Font yang digunakan di kartu nama nampak elegan. Di bagian depan, bagaimanapun, tertulis “Tolong jaga ini, berikan hanya kepada yang lewat, karena dia akan menginginkannya.” dan di belakangnya tertulis dalam font yang sama, "Hasratku adalah untuk bersatu dengan yang lain."

Seharusnya aku menyadarinya saat itu. Rasa laparku hilang dan otot-ototku terasa rileks. Ketika aku melihat ke atas dari kartu itu, aku menemukan diriku berada di sebuah ruangan berbentuk silinder, dengan sebuah kursi di tengahnya. Saat aku melangkah lebih jauh, aku melihat dinding diterangi dengan gambar. Sebuah keyboard naik di depan kursi. Dan seluruh ruangan kini berbentuk seperti ruang kontrol seperti di film-film futuristik—dengan hologram dan semacamnya.

Internet. Itulah kata pertama terlintas di pikiranku. Setiap layar yang ada, akan menunjukanmu banyak informasi, video, gambar bahkan game, yang hanya bisa diakses apabila kau memiliki internet.

“The Rules” nampak tertulis dengan besar di salah satu dinding, menjelaskan apa yang boleh aku lakukan, dan tidak boleh aku lakukan di ruang ini. Satu kalimat yang menakutkan, adalah kalimat yang berada di bagian paling akhir “kau tidak boleh keluar, karena kau sekarang adalah The Holder Of The Internet”

Aku jatuh ke lantai; setengah tertawa, setengah menangis. Aku kemudian meraba seluruh sudut ruangan octagon ini, untuk menemukan bahwa tidak ada pintu dimanapun. Astaga.

Kukatakan padamu, bahwa butuh beberapa hari sampai aku bisa kembali mengendalikan diri. Karena ada keyboard dan layar disana, kupikir, aku bisa mencari informasi dengan bertanya ke “google” atau apalah mesin pencari yang aneh ini—yah, ini bukan google, ini sesuatu yang lain, namun somehow, terhubung dengan internet dunia luar.

Jangan tanya, karena aku sudah berusaha menghubungi kenalan, keluarga dan teman untuk mencariku. Namun anehnya, mereka seakan tidak ingat dengan diriku. Lebih parah, ketika aku mencoba menghubungi kepolisian, mereka hanya menganggapku sebagai orang iseng karena ceritaku, yah, terdengar tidak nyata. Mereka yang “hampir percaya” dan berniat membantu, bahkan pada akhirnya tidak akan membalas ketika aku menghubungi mereka lagi.

Butuh setikdanya sekian tahun sampai aku menyerah dan menerima takdirku. Aku adalah Holder dan aku nampaknya akan berada disini sampai habis nyawaku.

Waktu terlewat dan kebosanan pada akhirnya memaksaku mempelajari tugasku sebagai Holder dengan lebih dalam. Obyek ini, sangat tua. Kau mungkin mengira bahwa dunia virtual lahir setelah umat manusia menemukan internet, namun sebenarnya, dunia ini sudah ada sejak dahulu. Manusia hanya memiliki akses ketika akses itu diberikan kepada mereka.

Disini, terhubung banyak sekali pengetahuan digital dari berbagai macam peradaban yang pernah diperbolehkan mengaksesnya. Internet, itu adalah satu nama dari jutaan nama yang berbeda yang diberikan oleh mereka yang mampu mengaksesnya.

Obyek ini, tidak dicari namun mencari. Dia mencari pemegangnya ketika kursi yang aku duduki ini kosong pada akhirnya. Jika kematian adalah akhir dariku, aku memutuskan untuk memanfaatkan waktuku dengan mempelajari seluruh pengetahuan yang ada disini.

Ini aneh, karena aku tidak butuh makan, namun aku tetap menua disini.

Ruangan ini adalah objek 497 dari 538, The Nexus.

Siapapun yang menjadi pemegangnya, dapat mengakses semua informasi digital dari peradaban manapun yang memiliki internet.

Baca The Holders Series Lainnya (401 – 538)

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "Chapter 497 : The Holder Of The Internet"

Post a Comment