v Chapter 537 : The Holder Of The Horizon | UNSOLVED INDONESIA

Chapter 537 : The Holder Of The Horizon

From theholders.org

Translated By Admin

Di pantai mana pun, di dataran rendah mana pun, pergilah ke pesisir tepat pukul 18:08. Lakukan setiap hari sampai sesuatu akan terjadi. Jika kau telah melakukan segalanya dengan benar, maka kau akan menemukan dirimu sendirian, dan langit akan memudar menjadi merah tua, terlepas dari musim atau tempat di bumi manapun yang telah kau pilih untuk pencarianmu

Setelah matahari terbenam, pastikan kau berjalan satu arah di sepanjang garis pantai. Jika kau berhenti karena alasan apa pun, pokoknya apapun (Kau tidak akan pernah tahu apa) maka sesuatu akan melompat dari ombak dan menyeretmu ke dasar lautan. Kau akan mati dan tubuhmu tidak akan bisa ditemukan lagi.

Hal yang sama akan terjadi jika kau memutuskan untuk melihat ke arah kakimu kapanpun selama perjalanan. Yang bisa kau lakukan hanyalah terus berjalan menyusuri pantai, dan jangan menoleh kebawah.

Akhirnya, jika kau sabar dan terus berjalan, seorang lelaki tua dengan kulit keriput dan mata berbinar, akan muncul di sampingmu dan ikut berjalan. Kepadanya, katakanlah bahwa kau hendak bertemu dengan "Pemegang Cakrawala" atau “Holder Of the Horizon”

Pria itu akan memberimu ekspresi penuh harap, dan menuntunmu ke arah tertentu. Kau harus berjalan mengikutinya dan kuingatkan jangan sampai kau melihat kakimu. Itu adalah perjalanan panjang yang sunyi, karena pemandumu tidak akan berbicara. Meskipun begitu, dia akan terus menuntunmu melewati perbukitan, gunung salju, padang rerumputan, bahkan padang pasir.

Pada waktunya, Kau akan melihat sebuah kota di kejauhan. Kota ini akan terlihat aneh dan akan menjadi kota paling mengerikan yang pernah kau lihat. Faktanya, arsitek kota itu adalah orang sudah kehilangan kewarasannya, dan menumpahkan seluruh isi kepalanya menjadi pemukiman, tata kota dan gedung-gedung tinggi.

Jika matahari mulai  terlihat sebelum kau mencapai kota, disarankan bagimu untuk berhenti berjalan karena setiap usaha yang akan kau lakukan sudah tidak akan berarti lagi. Menunggu mati atau mendatangkan kematianmu dengan lebih cepat, adalah hal terbaik daripada harus berkeliaran di tempat ini dalam keabadian.

Tentu disisi lain, jika matahari tetap tersembunyi, kau harus terus berjalan ke arah kota yang dituju oleh si pria pemandumu. Suatu saat dia akan berhenti, dan menunjuk ke arah yang harus kau lewati sendiri untuk mencapai kota tersebut. berdoalah agar kau tidak tersesat, dan segera mencapai kota sebelum kota itu menghilang dari pandangan.

Kau akan terus berjalan, melewati kota dan lebih jauh lagi. Kau bahkan tidak akan ingat pengalamanmu ketika kau memasuki kota itu. Apa yang kau lihat, siapa yang menyapamu, serta bagaimana keadaan disana, ayalnya tidak dimaksudkan untuk diingat oleh makhluk fana sepertimu, sehingga otakmu menolak untuk menyimpan memorinya.

Kau bisa saja keluar dari kota dengan kondisi yang sama. Namun bisa juga, kau akan keluar dengan bertambah tua. Entah berapa lama kau menetap disana (atau hanya lewat), kehidupan apa yang kau jalani disana serta siapa yang kau temui. Setiap kebahagiaan, setiap kesedihan, tidak ada satupun memori yang akan menempel di otakmu.

Begitu kota jauh di belakangmu, kau hanya akan tau rasa lelah. Tulangmu akan terasa seperti kayu membusuk dan ototmu seperti serat yang putus. Meskipun begitu, tetap jangan menyerah. Jangan berhenti berjalan, jangan menundukkan kepala, tidak peduli seberapa lemah tubuhmu Sekarang. jangan khawatir; karena kelelahan berarti kau menuju ke arah yang benar.

Akhirnya, setelah kekuatan terakhirmu menguap, Pria yang pernah memandumu akan menangkapmu dipelukannya sebelum kau jatuh. Kau akan terlalu lemah untuk menanyakan apa pun kepadanya, tetapi entah bagaimana Kau harus menyampaikan satu pertanyaan, “Ke mana Mereka akan membawa Kita?”

Mendengar pertanyaanmu, dia akan membaringkanmu di tanah dan menjawab pertanyaanmu secara singkat dan padat, meskipun dia mungkin mengungkapkan lebih banyak kepadamu daripada yang dapat kau terima.

Setelah selesai, dia akan membiarkan dirimu berbaring disana, dan meletakkan sebuah teropong di genggamanmu. Kau boleh istirahat selama yang kau mau, bahkan sampai dagingmu membusuk dan menjadi tulang (meskipun, aku tidak menyarankannya.

Ketika kau bangun dan menggunakan teropong tersebut untuk pertama kali, Apa yang akan kau lihat melaluinya adalah Object 537 dari 538.

Teropong ini sendiri mampu memandumu mencari arah yang benar (kau bisa mencari jalan pulang setelah menyelesaikan pencarianmu)

Baca The Holders Series Lainnya (401 – 538)

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

1 Response to "Chapter 537 : The Holder Of The Horizon"